C - Call (ft. Sangnew)

306 42 4
                                        

Sangyeon x New

.

As always, Dom!Sangyeon| Bot!New

.

Disclamer : Perhatian sekali lagi, bagi saia seme/uke itu posisi mutlak, dan gak bisa di switch, so, please leave this page if u didn't like it.

.

a/n : menurut saia drabble ini lil bit of creepy, tapi mohon maaf kalo ada yang gagal paham🙏

.

Happy reading~~

.

Chanhee tengah sibuk berkutat di dapur demi segelas susu coklat hangat dan beberapa lembar pancake madu yang akan menemaninya begadang, sebab ia harus merampungkan pekerjaannya yang telah jatuh tempo pada malam hari ini.

Dua jam yang lalu, Lee Sangyeon tunangannya berpamitan untuk pergi ke luar negeri sebab ada perjalanan bisnis di salah satu kota di negara bagian Amerika Serikat. Pasangan yang telah resmi bertunangan pada awal tahun itu dempat bertengkar kecil soal Sangyeon yang mengatakan akan mengabari si pujaan hati setibanya ia di hotel di kota tujuan. Kendati, Choi Chanhee merupakan tipikal seseorang yang tak ingin merepotkan pasangannya dengan tekanan harus memberi kabar padanya setiap saat. Sebab, pemuda manis itu telah memercayakan seluruh perasaannya pada si Pria Lee yang akan mempersuntingnya awal musim panas nanti.

"Jika sudah sampai, segeralah salin pakaianmu dan pergi tidur, hyung. Kabari aku ketika esok harinya, eoh?"

Begitu kurang lebih pesan Chanhee pada Sangyeon, yang ditutup dengan kecupan hangat di dahinya, serta senyum meneduhkan prianya yang selalu berhasil membuat si tunggal Choi itu semakin jatuh pasa pesona pria tersebut di setiap sekon embusan napasnya.

Chanhee menatap cincin yang melingkari jari manisnya. Ia mengulas senyum sejenak, sebelum pada akhirmya memboyong mug berisi susu coklat hangat yang masih mengepulkan asap, serta kudapan malam yang telah selesai ia buat ke ruang tv.

Ia menyalakan televisi, dan meraih seperangkat alat jahit guna meramoungkan gaun pernikahan pesanan sepasang calon pengantin yang menghuni unit apartemen yang berjarak tiga unit dari unit dimana ia dan tunangannya itu tempati.

Tak lama, ponsel Chanhee berdering. Ada panggilan masuk dari tunangannya, dan Chanhee tak memerlukan waktu yang lama untuk mengangkat panggila tersebut.

"Hm, sudah sampai? Aku kan sudah mengatakan agar hyung lekas beristirahat ketika hyung sampai di hotel, mengapa buru-buru mengabariku sih, eoh?"

Pria di seberang telepon itu tertawa kecil mendengar omelan tunangan manisnya, "Belum tidur? Bukankah sudah larut malam?"

Chanhee menggeleng, meski ia tahu betul jika Sangyeon tak dapat melihat gesturnya tubuhnya yang satu itu, "aku mau menyelesaikan detail bagian depan gaun pengantin pesanan Sihyeon nuna, hyung sendiri kenapa tidak beristirahat? Apa pagi hari disana begitu menarik?"

Tayangan televisinya menampilkan sebuah berita terkini tengah malam. Ia melihat hotline yang terpampang di layar televisinya memberitakan tentang sebuah kecelakaan pesawat yang memiliki muatan seratus delapan puluh penumpang, dengan satu kapten pilot pesawat, dua asisten pilot, dan lima pramugari.

Pemuda manis itu mulai mengalihkan fokus pada tayangan berita, dan mengabaikan suara Sangyeon di seberang sana yang memanggilnya berulang kali. Terlebih, ketika ia menemukan nama tunangannya ada di salah satu daftar penumpang pesawat, juga foto identitas para penumpang yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut.

Ponselnya di hempas, Chanhee bahkan tidak memedulikan lagi jika ponselnya tersebut mengalami kerusakan. Ia melangkah mendekat pada layar televisi, dengan rasa ketidakpercayaan yang mulai mencekik kewarasannya.

"T-tidak mungkin, Sangyeon hyung.."

Sepasang tungkainya melemah, bagai terlepas dari tulang yang menopangnya. Lelaki manis itu bahkan tak sadar, ketika mug yang ia letakan nyaris pada sisi meja jatuh dan pecah, hingga pecahannya tersebut berhasil melukai telapak kakinya hingga mengeluarkan cairan anyir kental yang menodai lantai apartemennya.

Chanhee tidak peduli. Chanhee tidak peduli dengan apapun kini, sebab mutiara matanya luruh tanpa aba-aba, dan sesak telak bergerumul di hatinya tanpa tahu bagaimana cara untuk mengungkapkannya.

"Sayang.. hei dengarkan aku.."

Pemuda manis itu memeluk kedua kakinya dengan gumpalan air  yang membuat kornea matanya berbilur. Ia larut dalam ketidakpercayaan juga rasa sedih yang tak dapat diungkapkan denga kata-kata. Tenggorokannya perih, namun tak lantas membuat Chanhee meneriakkan isakannya.

"Jaga dirimu baik-baik, hm? Aku mencintaimu.. sangat mencintaimu, kau tahu itu kan, Choi Chanhee?"

Malam itu, Chanhee menyadari, betapa pentingnya frasa kabari aku ketika sudah sampai dengan segala penyesalannya. Dan lagi, kecupan hangat di dahi, juga senyuman meneduhkan prianya itu, menjadi kenangan terakhir yang ditinggalkan oleh Sangyeon untuknya, sebelum kesadarannya direnggut, dan Chanhee jatuh ke dalam alam bawah sadar sebab menangis dengan hebat.












[C for Call FIN]












Ff ini saia di dedikasikan untuk para korban pesawat SJ 182 dan keluarga yang ditinggalkan semoga di berikan ketabahan yang berlimpah-limpah oleh Tuhan Yang Maha Esa

Mohon doa untuk para korban..

Dan terimakasih🙏

Make Or Break [The Boyz Drabble Collection]Where stories live. Discover now