09

421 82 4
                                    

"Jun,"

"Kenapa?"

"Kalo gue duluan yang gak ada, gue mau lo sama Haechan selamat. Gimana pun caranya, demi gue. Oke?"

Renjun terdiam, dia melirik Haechan yang tertidur pulas di sampingnya kemudian dia menghela nafas. "Haechan gak suka kalo lo ngomong gitu, gue yakin kita bertiga bisa selamat kok."

Jaemin tersenyum kecil. "Gak ada yang tau, tapi gue yakin kalian pasti bisa kok."

Renjun diam diam menghela nafasnya, sebenarnya dia sangat takut. Terjebak di kota mati seperti ini, kemungkinan untuk hidup hanya berapa persen."Kalo gue juga gak ada, gue harap Haechan bisa. Abang Eunwoo sama yang lain pasti gak akan biarin Haechan sendiri."

Renjun tersenyum kecil mengingat hal itu, mencoba menerima semua. Sebentar lagi, ingatannya akan terhapus, itu artinya sosok Haechan, Jaemin dan Jeno akan menjadi sosok abu abu dalam hidupnya. Renjun harap, dia bisa lebih lama lagi bernostalgia tentang persahabatan mereka, tapi takdir berkata lain.

Darahnya berdesir aneh, seolah sesuatu memberontak masuk ke otaknya. Urat uratnya terasa di tarik, Renjun menegang dan setelah itu pandangannya gelap bersamaan dengan dia yang merasakan tubuhnya lemah.

❕❕❕

Syut!

Sebuah anak panah menancap tepat di pergelangan kaki Eunwoo. Winwin, Jaehyun, Mingyu dan Haechan sampai kaget, karena ini masih pagi.

Pagi pagi, mereka memutuskan untuk mencari persediaan bensin, dan Eunwoo adalah anggota terakhir yang masuk ke mobil, tapi terurung karena pergelangan kakinya yang tertancap anak panah.

"Sialan!" Eunwoo mengumpat kaget sambil menahan sakit, dia mengabaikannya dan langsung saja naik ke dalam mobil.

Sesampainya di dalam, dia berusaha mencabut panah tersebut, untungnya tidak terlalu dalam tapi tetap saja merobek kulitnya.

Eunwoo mengamati bentuk panah itu, tapi Haechan lebih dulu menemukan sesuatu yang ganjal. Sebuah kertas kecil terselip di ekor anak panah tersebut.

"Bentar bang," tahan Haechan sebelum Eunwoo berniat membuangnya.

Haechan mencomot kertas tersebut, lalu membukanya. 'Berhenti nyari gue, karena kalian gak akan bisa. Tenang, soal panah, itu anak panah biasa.'

"Jeno?" Haechan berucap lirih.

"Oh, jadi Jeno yang tadi? Kok bisa sih, kalo dia Jeno yang jadi zombie waktu itu siapa?" Mingyu berseru heran.

"Woi njing, gue kena panah ni anjir! Gak khawatir gitu?" Tanya Eunwoo kesal.

"Tenang Woo, itu panah biasa kok." Sahut Winwin yang berada di sebelah kiri Haechan, dia tau karena tadi sempat membaca kertas itu.

Posisi sekarang, Haechan, Mingyu dan Winwin berada di kursi tengah. Jungkook dan Renjun berada di kursi paling belakang, dan Jaehyun berada di samping Eunwoo.

"Tapi tetep aja sakit anjing!" Gas terus Woo!

"Elah, sini gue yang nyetir. Lo lilitin apa dulu gitu kek ke kaki lo biar gak keluar terus darahnya." Ucap Jaehyun.

Setelah mereka bertukar kursi, Jaehyun langsung saja menginjak pedal gas dan mobil mereka bergerak menjauh dari tempat.

❕❕❕

"Gue curiga, para pemburu itu liat pas kita naruh Jeno di rumah sakit waktu itu. Mereka kan bisa bikin ramuan yang mereka mau, kali aja mereka bikin ramuan buat Jeno supaya bisa balik jadi manusia lagi, iya gak?" Itu masih opini seorang Mingyu.

Lost City : Survival | 97L Where stories live. Discover now