Jiso [2.4]

61 5 5
                                    

•𝐋𝐨𝐯𝐞𝐬𝐢𝐜𝐤 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬•



Hampir satu minggu Jiso berlibur bersama dia kekasih hatinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hampir satu minggu Jiso berlibur bersama dia kekasih hatinya. Tidak bisa dipungkiri kalau Jiso sangat menikmatinya. Sangat teramat sangat. Dia selalu berdoa setiap malam sebelum dia tertidur.

'Tuhan jika ini sebuah mimpi aku mohon jangan pernah bangunin aku dari mimpi indah ini.'

Setiap pagi selama kurang lebih seminggu wajah Bobby selalu menyapa paginya. Laki-laki yang kadang tertidur dengan mulut terbuka itu selalu membuat Jiso tersenyum di saat dia membuka mata.

"Morning." sapanya saat baru saja mata sipit Bobby terbuka. Bobby tersenyum sambil mengusap matanya. Tangannya merangkul Jiso untuk masuk kedalam pelukannya.

"Hari terakhir. Mau kemana sayang?" tanyanya pada Jiso. Tapi tidak ada jawaban dari Jiso. Perempuan itu terdiam dipelukan Bobby. Menyembunyikan wajahnya didada bidang Bobby. "Hey?" Bobby melihat pundak Jiso bergetar. Bobby tau kalau Jiso menangis. "Kenapa nangis?" tanya lagi dan sontak membuat Jiso mengeluarkan suara tangisnya. Tangan besar milik Bobby menangkup wajah Jiso yang memerah dan berair. "Kenapa?" ulangnya.

"Besok ga ketemu lagi." jawab Jiso dengan terisak.

Bobby terkekeh. "Kan bisa ketemu kalo emang mau ketemu sayang." katanya sambil mengusap lembut pipi basah Jiso. "Ayolah kan udah seminggu sama gue. Jangan kayak gini dong ntar bikin gue makin pengen nyulik lo."

"Culik aja.....gue mau diculik jauh." rengek Jiso yang malah membuat Bobby tertawa. "Kenapa malah ketawa sih?"

"Lucu ini muka kayak tomat, merah semua."

"Bobby!!!!"

Satu kecupan di bibir membuat Jiso berhenti merengek. Satu kecupan di pipi membuat Jiso membelalakkan matanya. Satu kecupan di pipi lainnya membuat Jiso tersenyum. Dan satu kecupan panjang di dahi membuat Jiso tenang dan nyaman. "Gue sayang sama lo." ucap Bobby setelah ciuman di dahi Jiso.

Jiso membuka matanya dan menatap Bobby penuh dengan senyum. "Gue juga."

"Jis, kalo lo gue minta nungguin gue mau ga?"

"Mau." jawab Jiso cepat.

"Beneran mau? Kan belum gue bilang mau nungguin buat apa."

"Pokoknya mau." jawab Jiso lagi tapi dia sebenarnya juga penasaran menunggu untuk apa. "Emang mau nunggu apa?" tanyanya.

Kedua tangan Jiso sudah digenggam Bobby. Keduanya duduk diatas kasur saling berhadapan. Wajah Bobby terlihat serius. "Gue minta lo nungguin gue sampe gue dateng ke lo. Jangan pernah pergi ataupun lari dari gue. Jangan capek nungguin demi gue dan lo. Gue harus berjuang jadi gue minta lo tunggu gue."

Lovesick GirlsWhere stories live. Discover now