Chapter 18 ( END )

371 24 1
                                    

Sebuah acara penghargaan yang dihadiri banyak selebritis,musisi,idol hingga para aktor adalah satu hal yang disukainya untuk melihat para hyungnya tampil. Jimin tersenyum mendengar pidato dari Namjoon yang baru saja menerima penghargaan. Pria itu nampak sekali kikuk dan suaranya mendadak tersendat - sendat. Mungkin saking groginya.

" Hahahaha oppamu benar - benar lucu" candanya, namun tak mendapat balasan dari Lisa.

Jimin lalu melirik pada Lisa yang hanya terdiam. 

Usil, ia lalu menyikut kecil lengannya membuat wanita itu terlonjak dan menoleh kesal pada Jimin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usil, ia lalu menyikut kecil lengannya membuat wanita itu terlonjak dan menoleh kesal pada Jimin.

" Yak! Ada apa?"

" Kamu melamun, ada apa?"

Lisa menggeleng pelan dan kembali menonton Namjoon yang belum juga selesai dengan pidatonya. Samar - samar ia merasa kalau seseorang sedang bermain dengan helaian rambutnya yang panjang.

Tak perlu ditanya lagi pasti siapa pelakunya kalau bukan si tuan tampan pemilik hatinya.

" Ada apa?" Lisa bertanya.

" Aku suka dengan warna rambutmu yang sekarang..."

" Jinjja? wae?"

Bibir Jimin mengulum senyuman sambil jarinya menunjuk rambutnya sendiri.

" Karena... warna rambut kita sama"

Lisa terkekeh lalu menyandarkan kepalanya pada bahu pria itu.

" Oppa...

Mengenai rencana pernikahan kita...apakah kamu merasa senang?"

Wanita itu mendongak kala tak kunjung mendapat jawaban. 

" Oppa?"

" Sebaiknya kita bicara nanti saja, musiknya keras sekali..."

Ucap Jimin mengalihkan topik. Sebenarnya pria itu sengaja menghindari pertanyaan tentang pernikahan mereka. Karena sebuah peristiwa yang baru ia tahu sekitar empat hari yang lalu.

Flashback On

Pesta makan malam telah selesai sekitar dua jam yang lalu. Jimin mengusap lembut surai Lisa yang kini sudah tertidur pulas. Tak bosannya ia memandang wajah anggun yang begitu damai itu. Pria itu kemudian menarik selimut sampai sebatas leher Lisa. Hingga ia menyadari ada sesuatu yang ganjil pada permukaan kulit tunangannya itu.

Tercetak sebuah bekas cakaran yang sudah mengering sejumlah tiga garis di sana. Alis Jimin berkerut cukup dalam. Apa gerangan yang telah menimpa tunangannya itu selama ia berada di Jeongson?

Jimin hendak menyentuh bekas itu, namun batal karena takut jika Lisa nantinya malah terganggu dengan tindakannya. Memastikan wanita itu sudah benar - benar terlelap. Setelah mengecup singkat keningnya, ia lalu bangkit mengambil nampan berisi gelas dan mangkuk kosong.

Flawless 2 ( Lismin ) ❤  COMPLETE ✅Where stories live. Discover now