Prolog~

97 14 2
                                    

"Tak ada yang bilang itu mudah"

Ulangan semester genap telah selesai. Sekarang semua murid tengah disibukkan dengan perlombaan sekolah yang wajib diadakan setiap akhir semester. Kali ini sekolah mengadakan pensi (pentas seni). Niana tentu tidak mau melewatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan klubnya.

Hari itu dia masih asik mengobrol menyusun koreografi untuk tampil di atas panggung bersama dengan teman-temannya. Tapi rencananya sudah berakhir bahkan sebelum dimulai.

Untuk pertama kalinya niana dipanggil ke ruang kepala sekolah. Kali ini dia dipanggil bukan karna prestasinya dalam memenangkan sebuah lomba tapi karna dia terlibat sebuah perkelahian dengan seorang senior (ketua osis) di sekolah. Semua pihak yang terlibat dalam masalah itu dipanggil ke ruang kepala sekolah untuk dimintai keterangan.

***

2 hari kemudian niana dan si senior dipanggil lagi ke ruang kepala sekolah. Di dalam ruangan sudah ada orang tua mereka bersama dengan wali kelas mereka, guru BK, dan juga kepala sekolah yang sedang berbincang serius. Untuk pertama kalinya, ayah dan ibu niana datang ke sekolah. Ibunya menghampiri dan memeluk niana. Dia percaya kalau anaknya tidak mungkin memukul orang lain tanpa alasan apalagi dia seorang anak perempuan.

Guru BK kembali menjelaskan kejadian yang terjadi kepada ibu niana. Mendengar cerita dari si guru BK niana hanya bisa tersenyum kecil menundukkan kepalanya. Setelah beberapa jam berbincang mencari sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah itu, tapi belum juga mencapai titik kesepakatan bersama. Ayah niana dikenal sebagai arsitek yang sangat terkenal di kota itu. dia yang merancang dan merenovasi sekolah tempat niana bersekolah. Ayahnya juga berteman dekat dengan kepala sekolah sejak SD.

Tapi orang tua dari si senior ingin menuntut agar niana dikeluarkan dari sekolah. Orang tua si senior itu juga seorang guru tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka tidak menerima kalau anaknya menjadi korban pemukulan di sekolah. Ayah niana dengan tegas menolak keras tuntutan itu. Anaknya tidak mungkin memukul murid lain tanpa alasan.

Akhirnya kepala sekolah mengambil keputusan akhir untuk mendamaikan kedua pihak, mengambil jalan tengah dari hasil diskusi yang panjang. Karna pensi akan dilaksanakan 2 hari lagi, setelah itu libur akhir semester genap. Maka kepala sekolah mengambil keputusannya yaitu, saat sudah mulai aktif kembali sekolah si senior dan niana akan dihukum skorsing selama 2 minggu. Tapi niana ditambahi hukuman dengan membersihkan ruangan olahraga (indoor) selama 10 hari setelah masa skorsingnya selesai karna dia yang mulai memukul duluan.

Niana tersenyum sambil menundukkan kepalanya tidak percaya dengan keputusan dari kepala sekolah. Ibu niana hanya bisa mengelus pundak anaknya niana, untuk membuatnya tenang. Sementara kedua orang tua si senior masih sedikit kecewa karna niana tidak dikeluarkan dari sekolah. Niana menatap tajam ke arah si senior beberapa detik lalu tersenyum kecut. Dia berdiri pamit keluar dari ruangan.

***

Setelah kejadian itu niana jadi jarang keluar rumah. Dia lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Terkadang dia tidak keluar kamarnya. Masa liburan semester dia habiskan dengan bermain PS sepanjang hari. Terkadang dia ditemani dengan sepupunya abang dan atan. Dimalam hari dia berkumpul bersama semua sepupunya. Kak edy, kak faras, kak ikhsan, abang dan atan berkumpul di studio kecil lantai 2. Tempat biasa mereka selalu merekam dan membuat video.

Ketika sudah terlalu bosan dia akan datang ke tempat tongkrongan berkumpul bersama dengan teman-temannya (klub BK ROOMMATE). Di hari terakhir sebelum dia akan ke seoul, dia memberitahukan kepada teman-temannya tentang rencananya ke depan. Teman-temannya menyanggupi rencana itu. Untuk terakhir kalinya mereka membentuk lingkaran dengan saling merangkul memberikan salam perpisahan untuk niana.

***

Libur semester genap telah selesai. Semua murid kembali aktif masuk belajar di sekolah seperti biasa. Tapi anehnya niana tidak lagi terlihat datang ke sekolah. Biasanya dia yang paling pertama ada di dalam kelas, tertidur di mejanya. Teman-teman klubnya juga tidak datang ke sekolah hari itu. Wali kelas masuk ke dalam kelas dengan langkah berat dan raut wajah sedih. Dengan berat dia mengumumkan kalau niana telah pindah sekolah.

***

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"No risk no story"

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Janji"Where stories live. Discover now