"ALTER EGO"

10 6 0
                                    

Niana masuk kembali ke dalam ruangan rapat tanpa berkata sepatah katapun. Mencoba untuk tetap tenang dan mengatur ekspresinya. Dia berjalan kembali duduk di tempat duduknya dengan hpnya yang rusak di tangannya.

Dia duduk di kursinya, melempar hpnya ke atas meja begitu saja. Suasana yang canggung saat niana masuk ke dalam ruangan sangat terasa membuat siapa saja tidak berani membuka mulut mereka. Niana terlihat sangat gelisah. Dia terus menundukkan kepalanya.

Fata berbisik ke niana "kenapa kau banting hp mu?". Niana membalas berbisik ke fata "refleks" kata niana sambil menahan senyumnya.

Wawan memeriksa hp niana yang rusak parah, "bisanya.. hancur betul ini hp paa.. sudah retak betul layarnya, rusak mi ini. Tidak bisa mi diperbaiki." Kata wawan.

"itu mi juga kau na, terlalu menghayati." Kata joko (menahan untuk tidak tertawa). Niana membalas, "(senyum) kau mau dibanting juga ka?" nada bercanda.

Windy : jadi, bagaimana ini? (canggung) Mereka sudah minta maaf. Kalau mau masalah ini selesai, tidak sampai ke guru BK sebaiknya kalian saling memaafkan saja. Bagaimana ketua OSIS? (menyenggol lengan puput)

Puput : (terkejut) ah, iya.. Begitu saja.

Wawan : tidak perduli kita dengan guru BK! Yang penting kalau mereka sudah kita pukul baru kita puas.

Nanda : sudah sering mi juga kita masuk ruang BK. Tau ji nama ge-klubnya kita to?

Sam : kita pulang saja, tidak seru disini laa.

Ucok : kita tunggu kalian di belakang sekolah lorong dekat pertigaan. Kita baku pukul di sana.

Puput : kalian mau dikeluarkan dari sekolah!? Jangan asal bicara (kesal).

Fata : memangnya kita takut?! Kita tidak salah!

Puput : (terkejut) ...

Windy : sebisa mungkin biar masalahnya ini tidak semakin besar harus diselesaikan dengan cara baik-baik. Karna ini juga cuman salah paham saja seperti yang sudah dijelaskan tadi. Jadi kalian saling memaafkan saja, biar cepat selesai.

Fata : kalau kita tidak mau? (menantang)

Panji : begini kak windy, kak puput, teman-teman OSIS semua. Gara-gara mereka,.. hanya karna masalah pribadinya mereka. Mereka bawa-bawa namanya kita juga, nama klubnya kita. Akhirnya apa? Dampaknya kena ke kita juga! Padahal kita tidak tau apa-apa, tiba-tiba dituduh seperti itu. Bagaimana kita tidak marah. Apalagi ini yang mereka tuduh ketuanya kita.

Sam : bukan masalah kecil ini. Gampang memang kalau mau minta maaf. (serius)

Nanda : iyo, ededeh..

Panji : Saya kira kalian sudah tau masalah yang sama pernah juga terjadi sebelumnya. (melihat puput dan windy serius)

Nanda : siapa yang salah siapa yang disalahkan. Jadi wajar kalau kita marah.

Panji : masalahnya itu anak, bisanya dia bicara begitu sama seniornya padahal tidak ada buktinya. Dari awal di kantin niana juga sudah ajak bicara baik-baik kan? Dia sudah bilang kalau bukan dia pelakunya.

Nanda : kepala batu itu anak memang!

Panji : Kalian tidak tau bagaimana perjuangannya dia supaya bisa kembali bersekolah disini lagi. Tidak gampang! (memukul meja)

Nanda : betul!! (memukul meja)

Arman : (memukul kepala nanda) Kau diam-diam mi juga. Menjawab terus. (kesal)

Panji : saya dengan arman memang pengurus OSIS tapi kita juga anggota klub BK ROOMMATE! Harus kalian ingat itu! (tegas)

Niana : (berdiri) Panji. Tidak usah kita bahas itu. Waktu. Langsung ke intinya saja.

"Janji"Where stories live. Discover now