02. The island

885 161 25
                                    

[20 Januari 20xx]

Jaemin menutup kedua mata dan membiarkan angin menerpa wajah tampannya. Sesekali dia menghela nafasnya menghirup udara segar yang jarang sekali dia temukan jika sedang di Seoul.

Segarnya, rasanya dia tidak ingin pulang nanti. Apalagi dia pergi kesini tanpa izin kedua orang tuanya karena keduanya tengah berada di Australia, jadi Jaemin bisa menebak apa yang akan terjadi jika ibu dan ayahnya tidak menemukan dia di rumah. Mungkin penyitaan barang? Ya, kita pikirkan itu nanti. Sekarang saatnya berlibur.

Oh apa Jaemin sudah memberitahu kalian jika sekarang dia tengah berada di kapal? Baiklah kalian baru saja mengetahuinya.

Mereka bersepuluh sudah berada di atas kapal untuk menuju pulau yang lokasinya dikirimkan seseorang, dan kalian tahu apa yang lucu? Ternyata pulau kecil tersebut adalah milik temannya Yangyang di China. Namanya Chenle kalo Jaemin tidak salah ingat.

Yangyang juga sempat curiga pada temannya itu, apa jangan-jangan dia adalah yang mengirimi mereka undangan gila itu jika dia pemilik pulau. Tapi justru itu tidak mungkin karena Chenle bersekolah di Amerika dan sudah 3 tahun tidak pulang ke Korea atau China. Katanya pulau itu adalah hadiah ulang tahun ke 17 dari ayahnya dulu.

Bahkan dia dengan senang hati membiarkan mereka menginap di villa yang ada disana secara gratis tanpa ada pungutan biaya sepeserpun! Oke, sekaya apa yang namanya Chenle itu?!

Tiba-tiba seseorang datang dan menyodorkan sekaleng cola dingin yang langsung diterima Jaemin tanpa aba-aba apapun lagi.

"Gue gak nyangka kita bakal nyamperin tempat yang dikirim orang gak jelas." Kata orang itu sembari duduk di samping Jaemin.

Jaemin hanya tersenyum dan meneguk colanya. "Renjun gimana? Masih histeris?" Tanya Jaemin.

Ekspresi Soobinㅡorang yang baru datangㅡberubah datar. Bisa gila dia jika disuruh membahas Renjun yang sekarang tengah histeris karena tidak mau ikut. Apalagi suaranya yang keras itu! Argh Soobin bisa gila jika dekat-dekat dengan Renjun terlalu lama.

"Parah banget! Gila, gue mending ngurus gajah daripada dia, berisik banget!" Dengus Soobin kesal dan diakhiri dengan cola yang dia minum secara rakus.

Jaemin terkekeh geli, ya itu reaksi yang wajar sih baginya. Lagipula siapa yang tidak akan histeris jika diculik dan diberi obat bius kemudian saat bangun dia sudah ada di dalam kapal dan pelaku penculikan adalah teman-temannya?

Yangyang dengan obsesi gilanya untuk mengajak semua temannya pergi ke pulau. Sebenarnya itu wajar mengingat kepribadian Yangyang yang sangat ingin tahu akan sesuatu, jadi sudah dipastikan jika hal ini juga tidak akan luput dari itu. Walaupun caranya salah, masa iya dia tega menculik temannya demi ini?! Untung saja Renjun tidak mati karena obat bius itu.

Soobin berniat untuk meneguk kembali colanya tapi tidak jadi karena matanya menangkap sesuatu yang menarik.

"Jae, pulaunya itu kali ya?" Katanya sembari menunjuk ke depan.

Mata Jaemin mengikuti kemana arah jari Soobin menunjuk, matanya memincing agar bisa melihat dengan baik apa yang ada didepan sana.

"Kayaknya iya." Balas Jaemin dengan mata yang masih tertuju pada pulau.

"Gila, ini jauh dari ekspektasi gue sih. Gue kira pulaunya bakal nyeremin, ternyata gak sama sekali masa."

Jaemin mengangguk. Tidak ada yang perlu ditakuti, itu hanya pulau kecil biasa, tidak ada hal aneh atau nuansa menyeramkan karena cuaca yang sedang bagus, justru suasananya sangat menyegarkan. Bahkan kita bisa melihat villa yang disebutkan Chenle dari atas kapal, sangat indah.

The Island | 00L ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang