8.

6.7K 1K 88
                                    

Keadaan langit di luar sudah gelap. Suasana makin mencekam untuk seorang gadis cantik yang sedang duduk di kamarnya.

Kim Chaerin, ia saat ini menggigit jarinya. Ia malas mendengarkan omelan para abangnya. Ralat, bukan malas tapi takut.

Omongan para abangnya itu pedas. Membuat jantung Chacha seakan dipaksa berhenti.

Oke itu terlalu lebay, tapi sungguh Chacha benci saat-saat seperti ini. Biasanya ia akan senang bila berkumpul diruang tv itu adalah sidang. Ini juga sidang sih, tapi ini menyidang dirinya.

"Tu tiga cabe ngapain ganggu gue sih, jadi dapet masalah kan gue," oceh Chacha.

"Ngeselin tau gak, gini nih resiko punya abang gantengnya gak ketulungan."

Disaat seperti inilah, Chacha rasanya ingin membuka pendaftaran untuk audisi pengganti dirinya.

"CHA TURUN!"

Chacha menepuk jidatnya. "Mampus Cha mati lo disini."

***

"Ekhem, jadi Kim Chaerin ada masalah apa anda dengan ketiga cabe itu?" tanya Jungwon sok formal.

Bukannya keliatan sangar malah jadinya ngeselin sampe dijitak sama Sunoo. 

"Jadi kenapa bisa sampe lo di bully?" tanya Jay datar.

Sumpah aura di ruang tv yang biasanya sejuk berubah menjadi mencekam. Chacha ingin pergi dari sini.

"Ya mana Chacha tau," jawab Chacha sewot. Kenapa malah dirinya yang tak tahu apa-apa yang ditanya.

"Kok nyolot?!" Sunoo mode ngegas.

"Lo juga nyolot bego." Ni-ki menoyor kepala Sunoo.

"Ni-ki! Gak boleh gitu sama yang lebih tua!" tegur Heeseung.

"Dasar maknae gak tau diri," cibir Sunoo.

Ni-ki menoyor kepala Sunoo lagi. "Abang ngeselin."

Rip kepala Sunoo.

"Kenapa Chacha bisa terlibat sama mereka?" tanya Heeseung dengan nada lembut. Abangable banget deh, sabar ngadepin adek-adeknya.

"Chacha gak tau bang." Memang Chacha tidak tau kan apa maksud cabe itu menguncinya tadi.

"Coba ceritain kejadian," pinta Jake lembut. Jake abang terbaik disaat Chacha saat disidang seperti ini.

"Tadi kan Chacha izin ke toilet kan?"

Mereka mengangguk kecuali Heeseung dan Ni-ki tentunya.

"Nah pas Chacha ke kamar mandi, ada yang ngunciin pintunya. Terus mereka ngaku pacar abang. Lebih tepatnya yang rambutnya merah ngaku pacar bang Sunghoon, yang rambutnya pelangi pacarnya Jungwon, yang rambutnya biru pacarnya Jay." Chacha mengambil nafas terlebih dahulu, cape dia. "Terus Chacha disuruh jangan deket sama bang Sunghoon, jangan caper sama Jungwon, jangan pulang bareng sama bang Jay. Ngeselin kan."

"Gila tu cabe ngaku pacar gue," ucap Jungwon.

"Haha mampus bang Jay punya pacar cabe." Sunoo mah ngakak karena dia gak kena sasaran.

Jay melempar Sunoo dengan bantal sofa.

Dan tepat sasaran, Sunoo langsung jatuh terkena lemparan banyak Jay.

"Gak akan gue traktir." Mampus, itu adalah kata keramat yang tidak seharusnya keluar dari mulut Jay.

Mereka bukan lah orang susah sebenarnya, namun bila ada gratisan siapa yang akan menolak.

"Kenapa kamu harus terlibat, Cha?" Jake membuka suara.

Ya ampun sudah berapa kali pertanyaan itu dilontarkan. Apa tidak ada pertanyaan lain?

"Chacha gak tau bang, mungkin mereka iri dengan kecantikan Chacha." Sudah tidak tau harus menjawab apalagi Chacha.

"Bagus, sifat sombongnya  sudah berkembang dengan mantap." Sunoo mengacungkan jempol.

"Bang laper." Chacha mengelus perutnya. "Pengen mie ayam sama martabak."

***

"Kepada Kim Chaerin kelas 10-Ipa ditunggu di ruang bk." Suara pengumuman menggelar di seluruh sudut sekolah. Hanya ada satu siswa yang bernama Kim Chaerin yaitu, Chacha.

Chacha malas sebenarnya membahas masalah ini, semalam di rumah terus saja membahas tentang pembullyan itu.

"Sekali lagi, kepada Kim Chaerin kelas 10-Ipa ditunggu di ruang bk. Sekarang!" Waduh Pak Bima memang tak sabaran.

Chacha dengan malas berjalan menuju ruang bk. Chacha merasa kesepian, biasanya dia akan berjalan bersama para abangnya. Sebenernya tadi teman sebangkunya menawarkan untuk menemani Chacha, tapi Chacha tolak karena tak mau merepotkan. Biasanya juga seneng ngerepotin orang Cha.

Sepanjang jalan menuju ruang bk banyak yang memperhatikannya. Tatapan mereka seperti ingin tahu. Ini sudah ke sekian kalinya Chacha pergi ke bk. Kalau bukan karena abangnya yang overprotektif itu, ada masalah sedikit saja langsung lapor bk.

'Abang gak mau Chacha kenapa-kenapa' gitu katanya.

Atau 'Abang gak mau Chacha punya musuh di sekolah.'

Bukankah dengan melaporkan setiap orang yang menganggu Chacha itu salah satu cara menambah musuh? Huft, pikiran mereka memang tak bisa di prediksi.

Chacha menghela nafas, ia sudah memegang knop pintu ruang bk. Saat ia buka didalam ruang bk sudah ramai. Ramai oleh abangnya tentunya minus Jake dan Sunghoon yang sedang ulangan. Kalau Jay itu sayang ade, ia memilih ke ruang bk dulu ulangan bisa nanti. Chacha ditarik masuk oleh Ni-ki dan di dudukkan di kursi yang bersebelahan dengan tiga orang yang membully nya kemarin.

Menurut Chacha itu bukan termasuk pembullyan, sekali lagi abangnya terlalu overprotektif.

"Sekarang sudah ada Chaerin disini, bisa anda jelaskan kronologi kejadian kemaren Chaerin," pinta Pak Bima.

Chacha dengan malas menceritakan semuanya dimulai pada ia izin ke toilet pada abangnya. Minus ia menchat bang Sunghoon untuk datang.

"Jadi, kenapa Jay dan yang lainnya bisa datang?" tanya Pak Bima.

Interogasi dimulai.

"Saya gak tau pak mung—"

"Bukannya lo—aww sakit," Mulut Sunoo perlu di lakban.

"Jay, bisa anda jelaskan kenapa anda bisa datang ke toilet wanita saat itu? Sudah jelas bahwa laki-laki tidak boleh masuk ke kawasan toilet wanita," ucap Pak Bima.

"Bukannya Kang Jaka suka bersihin toilet cewek ya." Jungwon bego Jungwon polos.

Polos sama bego itu beda tipis ya.

Skip Jungwon gak jelas.

"Saya sudaj menunggu di parkiran itu lama. Tidak biasanya Chacha itu lama di kamar mandi kalau hanya buang air. Apalagi sekolah sudah sepi pasti dia takut," jawab Jay dengan nada datar.

"Bukannya bang Jay ya yang penakut itu," gumam Ni-ki.

Pak Bima menghela nafas. Setelah mendengar cerita dari pihak Chacha dan pihak pembully. 

"Ya sudah, kalian." Pak Bima menunjuk tiga orang didepannya yang menundukkan kepalanya. "Kareen, Icha, dan Nanda kalian saya skors tiga hari."




Jangan lupa votmen

Gimana part ini?

Maaf kalo kurang rusuh, pengennya sih rusuh gitu pas sidang sama pas di bk tuh cuma ya kepala pusing banget buat liat hp apalagi buat mikir.
Maaf ya.

Enjoy gays
-rsyarii

[1]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Where stories live. Discover now