10.

6.1K 995 120
                                    

Ni-ki menggeret kopernya ke luar dari rumah. Cowok tampan itu menghela nafas, sebenarnya ia tak sanggup untuk pergi. Tapi apa boleh buat, ibu nya di sana sedang sakit.

Hari ini Ni-ki akan pulang ke Jepang. Hanya seminggu dan tak akan lebih, itu janji Ni-ki. Bukannya ia tak senang jika pulang, tapi ia lebih nyaman disini.

Awalnya Ni-ki menolak untuk pindah ke Korea, tinggal dengan para sepupunya disini. Ni-ki pindah saat masuk SMA. Entah ada apa hingga ke-7 remaja laki-laki itu disatukan di satu rumah. Tinggal mandiri tanpa orang tua.

Hingga pada suatu hari, satu-satunya sepupu perempuan tinggal dengan mereka. Mereka ber-7 menolak, apa kata orang ada satu perempuan serumah dengan tujuh laki-laki. Namun sekarang mereka tak bisa dipisahkan.

"Huft, males banget harus pulang. Mamah sih pake sakit segala," keluh Ni-ki.

Heeseung melambaikan tangannya. "Ni-ki sini cepet! Nanti telat."

Ni-ki menghela nafas, nemerina kenyataan ia harus pulang. Oke ini terlalu berlebihan hanya untuk pulang menemui ibu yang sedang sakit.

Harusnya ia senang akan pulang dan menemui orang tua nya. Namun entah ada apa dengan Ni-ki, cowok itu sangat betah disini.

***

Semuanya mengantarkan Ni-ki ke bandara. Sebenarnya Ni-ki menolak, takutnya nanti dia malah tak jadi pergi. Tapi, mereka bilang siapa tau ini terakhir kalinya.

"Bang, harusnya kalian gak usah nganter. Ni-ki jadi gak mau pulang kan," ucap Ni-ki sambil memajukan bibirnya.

Aaa kiyowo.

Mereka membawa dua mobil. Mobil pertama Sunghoon, Chacha, Ni-ki, dan Heeseung. Mobil kedua Jay, Jake, Sunoo, dan Jungwon.

Sudah dapat dipastikan keadaan mobil dua?

"Heh! Kita semua mau nganter ya, takutnya ini yang terakhir kalinya," ucap Chacha yang duduk di kursi tengah bersama Ni-ki.

"Terakhir maksudnya gimana?" tanya Ni-ki tak paham.

"Emm...emmm pokoknya terakhir deh," ucap Chacha. Perasaan nya tak nyaman saat mendengar Ni-ki akan pergi ke Jepang. Chacha berusaha untuk berfikir positif.

"Mungkin maksud Chacha, takutnya nanti Ni-ki gak ke Korea lagi," ucap Heeseung yang duduk di depan, di sebelah Sunghoon yang biasa diduduki oleh Chacha. Untuk kali ini Chacha merelakan tempatnya disamping Sunghoon.

"Hah? Gak ya Ni-ki bakal balik ke sini. Ni-ki mau tinggal disini sama kalian," bantah Ni-ki.

"Ni-ki gak mau tinggal di Jepang sama orang tua Ni-ki?" tanya Heeseung.

Ni-ki menggelengkan kepalanya. "Gak! Ni-ki mau sama kalian aja."

"Siapa tau orang tua lo minta lo buat tinggal di Jepang lagi," celetuk Sunghoon yang sedang menyetir. Cowok itu tersenyum berhasil menggoda Ni-ki yang saat ini tersenyum kecut.

"Pokoknya di Jepang Ni-ki cuma seminggu gak bakal lebih!!"

***

"WON GESERAN DIKIT!" Seru Sunoo sambil mendorong tubuh Jungwon.

"APASIH ITU MASIH LEBAR JUGA." Jungwon memepetkan tubuhnya ke Sunoo.

Nyari ribut emang Jungwon ya.

"LO NGAPAIN DEMPET KE GUE SIH!" Sunoo mendorong Jungwon.

"SIAPA YANG MEPET SIH!" Jungwon makin menjadi-jadi, anak itu makin mepet dengan Sunoo.

Sunoo yang badannya kecil itu terdorong oleh Jungwon yang basic nya anak taekwondo. Sunoo melipat tangannya didepan sambil mencebikkan bibirnya.

Gemoii

"Badan doang L-Men muka bebelac," celetuk Jake.

"Berisik bang Jake, mau Sunoo lempar keluar, hah?!" Seru Sunoo.

"Bisa gak sih sehari aja gak ribut? Cape gue liatnya," ucap Jay.

Mana bisa dua bocah itu tidak ribut, jika dipisahkan mereka akan minta untuk bersama, jika disatukan mereka akan ribut. Huft, ini membingungkan.

Jay menelpon Heeseung karena tak kuat dengan keributan dua adiknya itu.

"Halo?"

"Bang, bisa gantian mobil gak?"

***

Kedelapan orang itu telah sampai di bandara. Mereka menjadi pusat perhatian disana. Bagaimana tidak? Delapan orang dengan tujuh laki-laki tampan dengan badan tinggi tegap dan satu gadis yang cantik.

'Sumpah gue iri sama cewe itu.'

'Yang cewek gantian tempat yu.'

'Bagi satu dong cowok nya.'

'Yang tahi lalatnya di hidung punya guem'

Mendengar ocehan terakhir yang menyebutkan bahwa yang tahi lalatnya dihidung milik cewe itu, otomatis Chacha langsung memeluk lengan Sunghoon. Enak aja dibilang Sunghoon milik cewek gak jelas itu. Masalahnya diantara mereka yang ada tahi lalat di hidung itu cuma Sunghoon. Kalo di rumah sih ada Layla, anjingnya Jake.

Ke-7 cowok itu hanya tertawa melihat ke posesif-an Chacha pada para abang dan adiknya.

'Yang pake topi punya gue fiks.'

Hari ini yang memakai topi adalah Sunoo. Raut wajah Chacha langsung muram.

'Yang hoodie abu ganteng banget.'

Jake hari ini memakai hoodie abu. Mood Chacha langsung turun. Ia tahu ini resiko membawa orang ganteng, tapi tetap saja ia selalu muak.

Chacha menghadang para abang dan adiknya itu. Tujuh laki-laki itu hanya tertawa melihat wajah marah Chacha. Bukannya terlihat menakutkan malah terlihat lucu bagi mereka.

"Bisa gak sih kalian tuh sehari aja gak ganteng? Bikin repot aja!!" ucap Chacha menggebu-gebu. Tangannya ia lebarkan agar menghalangi jalan mereka.

"Kita emang ganteng kali, Cha. Gak usah berlebihan gitu deh," ucap Jay yang sepertinya minta di tebas.

"Kalian tau gak sih rasanya kemana-mana selalu jadi pusat perhatian?" Chacha terlalu muak setiap kali pergi dengan formasi lengkap pasti jadi pusat perhatian.

"Rasanya ahh mantap," ujar Jungwon. Ngajak ribut ni orang.

"Kalian tau gak sih rasanya jadi pusat perhatian terus? Kalian jangan tebar pesona terus kenapa sih? Gak cape apa tiap hari ganteng, hah?! Apa kalian emang diciptain buat bikin anak orang jantungan, hah?!" Emosi Chacha sudah naik, bukan marah kepada abang dan adiknya. Ia hanya tak suka miliknya dipandang orang.

Yap, Chacha melabeli mereka sebagai miliknya. Milik Chacha seorang sampai kapanpun.

Jangan lupa votmen

Gimana part ini?

Ini baru awalan ya, entah kenapa belum masuk konflik pun udah lumayan 800word++

Masa dapet idenya pas lagi nyuci piring

Hihi apakah seorang Aresya tertarik dengan dunia pesawat?

Enjoy gays
-rsyarii

Bonus


Gaeul kayak boneka woy!!!

Gaeul kayak boneka woy!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Where stories live. Discover now