baikan (?)

732 98 20
                                    

haii, book ini masih ada di library kalian gaa sih?

ada yang masih nungguin book ini gaa siih?

maaf aku rada sibuk akhir akhir inii sama real life kuu, maaf yaa











Happy Reading!







sekarang sudah hari ke-14, yang mana artinya sudah 2 minggu hyunjin diabaikan oleh mirae.

sebenarnya mirae mau saja memaafkan hyunjin, tetapi rasa gengsinya terlalu tinggi, dipikiran gadis itu selalu teringat muka hyunjin saat bertemu dengan mantannya itu, teringat bagaimana hyunjin jauh lebih memilih mantannya dibanding dirinya yang jelas jelas merupakan adiknya, ya walaupun saudara tiri.

dia kesal, sangat.

"ohmi, dipanggil saudara lo."

siapa ohmi? itu nama baru mirae disekolah, diciptakan oleh somi, kata gadis blasteran itu 'biar bisa bedain mana jirae mana mirae'.

mirae yang duduk dikelas melirik sekilas, "bilang aja gue lagi nugas." lalu diangguki oleh teman sekelasnya itu.

yaa, setelah beberapa minggu bersekolah disini, teman yang mirae punya hanya beberapa, tidak tidak sebenarnya teman mirae itu hanya satu, jeon somi.

beberapa menit kemudian, suara kembarannya terdengar.

"ayo kekantin, jangan nolak." mau tidak mau gadis itu menurut, daripada jirae mengatakan yang tidak tidak pada ayah mereka.

mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin, dimana somi? oh, gadis itu mungkin sedang sibuk diruang OSIS, karena dia adalah bendahara OSIS sekolah mereka.

setelah sampai, gadis kembar itu langsung duduk dikursi yang sudah ditunggu oleh saudara laki laki mereka.

"nih mir, gue pesenin cappucino," mirae mengangguk, "makasih lix."

hyunjin yang duduk dipojok merasa canggung, padahal mirae hanya diam dan memainkan ponselnya.

lalu hanya keheningan yang ada.

-oOo-

"makasih udah nganter, mau mampir?"

kevin menggeleng, "nanti saudara lo bakal ngebunuh gue, wkwkwk." mirae ikut tertawa.

"dah ya, gue pulang dulu." mirae mengangguk, "hati hati" ucapnya saat motor itu mulai melaju.

mirae masuk kedalam, sudah ramai. kenapa mirae tidak pulang bersama saudaranya? simple, dia tidak suka.

pintu itu dia buka, "gue pulang." ujarnya pelan, tapi minho yang baru jalan dari arah dapur masih bisa mendengar, lalu tersenyum kearah mirae.

mirae balas tersenyum kearah minho, lalu segera naik kelantai atas, tidak ingin berlama lama.

saat selesai membuka pintu kamarnya, pintu kamar milik jisung terbuka, dan hyunjin keluar dari sana, buru buru mirae masuk kedalam kamarnya.

"mir —"

Cklek!

hyunjin mendesah pelan, ya dia akui memang salahnya mengabaikan mirae dan lebih memilih sang mantan, tapi bukankah tingkah mirae tadi sedikit berlebihan, dia bertingkah seakan akan hyunjin memiliki salah yang sangat besar.

berjalan mendekati pintu kamar sang adik, di ketuknya perlahan, tapi tak ada jawaban. tangannya menarik knop pintu dan — terbuka!

kepalanya menyembul dari pintu, mencari keberadaan sang adik.

"ngapain lo?" intrupsi mirae dari belakang pintu, hyunjin yang kaget langsung mengeluarkan kepalanya, dan menutup pintu, tapi jari tangan kanannya terhimpit pintu.

"mirae ini jari gue, aw!"

dengan terpaksa, mirae membiarkan pintu itu terbuka sedikit, membiarkan hyunjin melepaskan jarinya dari jepitan maut pintu kamar mirae.

"mau apa sih lo? pergi sana!"

"gue mau minta maaf."

mirae menghela nafas, tidak terhitung berapa kali saudara tirinya ini meminta maaf kepadanya, tapi mirae membiarkannya, tidak memperdulikannya sedikit pun.

brak!

pintu itu ertutup tepat dimuka tampan milik hyunjin.

"mi, gue beneran minta maaf, gue tau gue salah udah milih yeji yang jelas bukan siapa siapa gue, gue salah udah lebih mengutamakan yeji yang ngga ada hubungan apapun sama gue, gue nyesel mi, jangan diemin gue lagi, udah dua minggu kita gini terus, gue tau gue salah, tapi apa lo gamau maafin gue? atau lo emang sengaja ngebenci gue dengan cara gini —"

cklek!

"masuk."

hyunjin berjalan masuk kedalam kamar saudara tirinya itu. dalam hatinya, ia sangat senang.

"ulang."

"gue minta maaf, sumpah gue gak bermaksud ninggalin lo, gue emang bego, lo bisa marah ke gue, tapi jangan diemin gue, jangan cuekin gue mi, gue tau gue salah —"

"gue maafin."

"ha?"

"sekarang keluar."

"eh? beneran dimaafin?"

mirae berjalan kearah pintu dan membuka pintu kamarnya itu, "keluar."

hyunjin menurut, dia keluar dari kamar saudara tirinya itu.

"makasih mirae."

blam!

didalam kamar, bibir milik sang gadis tertarik, membuat senyumannya terlihat begitu menawan.

sedangkan diluat, hyunjin seperti orang gila, tersenyum seperti orang gila, sedikit memukul pipinya.

"aw, ternyata bukan mimpi."
























tbc

btw, aku pake type cerita kaya gini, gapapa kan? atau kalian ganyaman?

comment nyaa banyakiin lagii doong, aku suka bacaiin komenan kaliaan

next?
150 vote

- zyaa

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 20, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Brother Where stories live. Discover now