28. Kenalan

569 60 1
                                    

Setelah kejadian Sambo Sambo di apartemen Alvin, hubungan mereka semakin dekat.

Satu tahun sudah berlalu, artinya Raka sudah pergi selama dua setengah tahun dan hilang kabar sejak dua tahun terakhir.

Aghata beruntung Alvin datang disaat yang tepat. Lima bulan lalu tepatnya setelah ujian semester Alvin meminta Aghata untuk menjadi miliknya. Gadis itu pikir tidak ada alasan untuk dia menolak tawaran laki-laki yang selalu ada untuknya belakangan ini.

"Pagi, pak" sapa Alvin kepada seseorang yang sedang mencuci mobilnya di depan rumah Aghata.

"Pagi. Cari siapa?" Tanya pria itu.

"Aghata ada, pak?" Tanya Alvin sopan.

"Ada masuk saja." Jawab Bram cuek seperti biasa.

"Baik pak, terimakasih" ucap laki-laki itu kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam bangunan yang sudah sering dia lihat namun tidak pernah dia masuki sekalipun.

Yap! Ini pertama kalinya Alvin datang ke rumah Aghata. Kalau bukan Aghata yang meminta pasti dia tidak akan berinisiatif datang sendiri.

"Escusmiiii!!!! Eni badi home?!!" Teriak Alvin bak di hutan.

"Cari siapa kak?" Tanya gadis yang umurnya lebih muda darinya. Nanda.

"Ata, ada?" Tanya Alvin singkat.

"Oh kak Aghata, sebentar aku panggil dulu. Duduk aja kak" ujar Nanda mempersilahkan kemudian berjalan menuju kamar Aghata untuk memanggil tuannya.

Alvin masih mengamati sekelilingnya. Rapih. Wajar lah kan ini rumah yang berisi tiga wanita.

Seseorang masuk dari pintu depan dengan kaos putih dan celana pendek. Orang yang sebelum masuk tadi Alvin sapa.

Pria itu duduk disalah satu sofa didepan Alvin.
Karena canggung, Alvin hanya tersenyum lugu.

"Nama kamu?" Tanya Bram dengan nada yang datar seperti biasa.

"Eh- anu. Alvin, pak. Alvin Pramudito" duh kenapa dirinya grogi gini sih, bikin malu aja.

"Mau kemana?" Tanya Bram masih dengan nada yang datar.

"Bandung, pak" jawab pria yang sedang merasa kalau dirinya tengah diintrogasi.

"Berapa hari? Hanya berdua?" Tanya Bram lagi.

"Dua hari. Bertiga kok, Pak. Yang satu belum nyampe ni-" belum selesai penjelasan dari Alvin, sebuah suara yang lebih melengking itu dengan tidak sopannya memotong.

"Mulut Lo belum nyampe! Lo yang ngaret kali!" Semprot seorang perempuan berdarah Medan itu.

"Gue kira Lo belum nyampe. Santai dong!" Protes Alvin tidak ingin kalah.

"Gue dari semalem disini!" Kata Fany ketus.

"Oh saya kira dengan dua laki-laki. Hati-hati ya disana." Ucap Bram tidak sedatar sebelumnya.

"Siap pak Bram!" Jawab Fany penuh semangat.

Pria yang dipanggil dengan sebutan Bapak itu hanya tersenyum tipis kemudian pergi menuju salah satu ruangan yang sudah menjadi kamarnya dua tahun terakhir ini.

"Suara Lo nyampe atas gila" Kata Aghata yang baru turun dari tangga.

"Ini serangga yang mulai" ucap Fany dengan ibu jari menunjuk kearah Alvin.

"Enak aja Lo!" Alvin tidak terima disebut serangga, padahal kan ketampanannya bisa membuat ibu-ibu komplek teriak-teriak.

"Mau berangkat enggak?" Tanya Aghata mencoba menyudahi ajang adu mulut keduanya.

"Ayo. Udah enggak ada yang ketinggalan?" Tanya Alvin kepada kedua wanita dihadapannya.

"Kagak" Ujar Fany.

Mereka bertiga keluar dari rumah menuju mobil. Menyimpan barang mereka di bagasi kemudia menempatkan diri di kursi masing-masing.

Alvin mengambil alih stir, Aghata disebelahnya. Dan dibangku belakang ada Fany yang keberadaannya seperti tidak dianggap.

"Awas Lo uwu uwu di depan gue!" Ancam gadis itu.

"Gue juga ogah kek gitu sama Alvin kok, Fan" jawab Aghata tidak peduli.

"Tapi Lo ditembak, Nerima aja" Protes Fany kepada sahabatnya.

"Kesian dia ngejar-ngejar gue Mulu" jawab Aghata singkat.

"Mulut Lo, Ta!" Ucap Alvin dengan tangan kanan memegang dadanya seolah-olah tersakiti.

"Besok gue mau pesen pelet biar Lo jinak" Ujar pria yang didzolimi kekasihnya sendiri.

"Tapi Lo belum lupa sama Raka kan, Gha?" Kalimat Fany membuat tubuh Aghata tegang seketika.

Bagaimana mungkin dia lupa dengan Raka? Bahkan sampai sekarang pun dia masih menunggu Raka kembali walaupun sudah ada Alvin di sampingnya.

Kalian boleh bilang kalau Aghata itu brengsek, tapi emang kalian bisa lupa sama cinta pertama?

"Enggak kok, Fan. Kan gue sahabatnya" Jawab Aghata takut-takut nanti Alvin malah sakit hati.

TBC.

Jangan bilang kalian lupa sama Raka?! Parah banget sih Readers kalo lupain Raka!:(

AGHATA [End]Where stories live. Discover now