Part 3

334 56 5
                                    

Tidak akan kubiarkan perasaanku pupus begitu saja. Terlebih ketika hatiku baru memulai untuk jatuh cinta.

-Jungkook, September 2015



"Jadi pacar gua, Jimin."

Hening sejenak membuat jantung Jungkook seolah berhenti berdetak, menanti jawaban dari sebuah pernyataan yang datang tiba-tiba. Di sisi lain Jungkook juga dapat merasakan bahwa Jimin ikut mematung dari seberang telpon seperti dirinya.

Setelah beberapa bulan Jimin jauh di sana, Jungkook tidak pernah satu langkah pun mundur untuk menyerah. Jungkook tetap berusaha membuktikan bahwa cintanya tulus dan nyata. Bukan hanya sekedar perasaan sementara yang terpojokan oleh kehilangan.

Dan lewat sambungan telpon malam itu, Jungkook menyatakan kembali keseriusannya dengan langsung dan sederhana.

"Ayo kita pacaran." Ulangnya tanpa keraguan.

Detik selanjutnya Jimin berhasil menemukan suaranya untuk berbicara. "Ini.. serius?"

"Aku gak akan pernah main-main lagi selagi berurusan sama kamu. Jangan pernah khawatir sama jarak dan waktu. Karena aku akan berusaha semampu aku untuk perjuangin kamu."

Meski hanya lewat sambungan telpon, Jimin tetap dapat mendengar kesungguhan Jungkook lewat kata-kata itu. Ditambah lagi panggilan 'aku-kamu' Jungkook yang belum pernah Jimin dengar nyatanya berhasil memporak-porandakan pertahanan Jimin serta hatinya. Kesungguhan Jungkook akhirnya membuat Jimin luluh hingga sanggup meruntuhkan segala halang-rintang mereka berdua.

***

Bahagiaku cukup mendengar suaramu, ketika mataku baru terbuka menyambut satu lagi hari baru.

-Jimin, November 2015



"Pagi, Sayang.." suara Jungkook menyapa lewat panggilan telponnya yang membangunkan Jimin di pagi hari seperti biasa sejak mereka berpacaran.

Jimin terkekeh dengan suara rendah masih berat untuk membuka mata. "Pagi.." sahutnya sedikit manja.

"Pasti kamu baru bangun, ya?"

"Telpon kamu bangunin aku.."

Kali ini terdengar suara Jungkook yang tertawa. "Suara kamu lucu kalo baru bangun.." rayu Jungkook.

Jimin menggerutu. "Masih ngantuk tau!"

"Aku videocall aja apa ya, sekalian? Aku mau liat muka kamu kalo bangun tidur?" balas Jungkook menggoda.

"GAK ADA YA JUNGKOOK! AKU GAK MAU!!" pekik Jimin kini sudah dengan mata terbuka sepenuhnya.

Tawa Jungkook kembali meledak di kejauhan. "Iya.. iya.. enggak, Sayang.. Emang kenapa, sih? Takut banget?"

"Gak mau! Aku malu.."

"Tapi aku kangen pengen liat muka kamu.."

"Gak mau ya, Jungkook! Kamu masih di sekolah 'kan? Nanti kalo ada orang lain yang liat gimana??"

"Aku mojok nih di tembok, biar gak ada orang lain yang lewat di belakang aku."

"Tetep aja gak mau! Aku malu juga sama kamu!!" rengek Jimin manja sekali. Jungkook kembali tertawa.

"Masa sama pacar sendiri malu? Nanti kalo udah jadi suami gimana?"

"Anak SMA ngomonginnya suami, tuh gimana? Kamu aja tiap hari telpon aku dari sana masih seragaman 'kan? Lulus dulu kamu, terus susul aku baru bisa ngomongin mau jadi suami!!"

Valentine YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora