2. Toshiba

21 2 5
                                    

Behind In The Fatty
By Taffy

Kalo ada typo kasih tahu
Udah voment? Kuy lanjot

||▪▪》♡《▪▪||

Bel pulang berbunyi beberapa menit yang lalu. Parkiran dan gerbang depan ramai oleh siswa yang sudah keluar dari kelas masing-masing. Di antara mereka, sosok gempal itu berkali-kali harus bejalan mundur mengalah pada mereka yang lebih cepat melarikan diri dari lelahnya belajar yang sudah usai.

"Woi! Jalan yang cepet bisa gak sih? Bikin mampet jalan!"

"Gue kira tong berjalan. Eh tauk nya si Arga Toshiba."

"Hei sadar body dong lo sama yang pendek kek gue. Nabrak lo kan jadinya."

Telinga Wanda dibuat panas mendengar seru-seruan itu. Ia segera menghampiri Arga dan menyeret tubuh gempalnya ke pinggir dengan terpaksa, diikuti Bian yang sedang menahan senyum gemas.

"Seneng ya kalo dikatain? Dasar lamban!" Wanda langsung meninggalkan Arga yang masih bergeming.

"Gue pamit ya bro. Jangan lupa malam ini Twice mau rilis album baru." Bian ikut pamit lalu merangkul Wanda yang berjalan cepat meninggalkan pekarangan sekolah.

||▪▪》♡《▪▪||

"Nda, jangan gitu sama Arga. Lo kalo ngomong kasar banget dah." Bian berucap dengan hati-hati. Mereka berdua sedang jalan kaki bersama menuju rumah mereka yang sama-sama satu arah.

"Fakta! Dia gendut! Lamban dan kayaknya pemalas. Gue gak suka sama dia. Lemah."

"Hey! Gak boleh menilai orang kayak begitu. Bukan salah Arga kalo dia gemuk."

"Kalo gitu kan dia bisa diet, atur pola makan sama rajin olahraga."

"Gak semua orang bisa lakuin itu Wanda. Gue udah bilang, gendut itu bukan kesalahan setiap orang. Tapi kadang lingkungan yang membentuknya harus seperti itu."

Wanda sepertinya tidak setuju dengan penjelasan Bian. Laki-laki itu pun juga menyadarinya. Lain kali semoga saja, Wanda bisa mengerti setiap penjelasannya

||▪▪》♡《▪▪||

Tiga hari kemudian, berat badan Wanda normal kembali. Ia melakukan senam zumba, makan sayuran dan menghindari stres. Bahkan ia rela menolak camilan yang biasanya dibuatkan ibunya demi menjaga asupan makan. Makanan di rumah pun banyak yang tersisa karena Wanda tidak banyak memakannya. Lalu kemana sisa makanan itu pergi?

Hari ini mood Wanda sedang bagus. Ia juga menyapa beberapa teman-temannya dengan riang.

Sudah sepuluh menit sejak bel berbunyi, dan batang hidung Arga belum terlihat. Mungkin cowok itu absen lagi setelah dua hari berturut-turut?

"Bian. Si Toshiba kemana?" tanya Wanda saat mereka menghabiskan waktu istirahat bersama di kelas. Menu bekal Wanda lagi-lagi sayuran. Ia juga menyerahkan sosisnya untuk Bian.

"Mana gue tahu. Emang gue emaknya."

"Iya kan kalo ada elo pasti ada dia. Kalian tuh serasi tau ga? Kayak angka sepuluh."

Tak!

Bian menjitak kepala Wanda. Sembarang kalo ngomong. Si pelaku hanya terkekeh iseng menggoda Bian yang sepertinya sedang bosan.

"Balik sekolah antar gue yuk. Nda."

"Kemana?"

"Bantuin ambil pesanan kue bunda gue. Besok pagi bakalan ada syukuran adik gue sunatan."

Wanda mengangguk. Ia tidak bisa menjawab langsung karena mulutnya penuh dengan makanan.

Sebenarnya Wanda sedikit penasaran mengapa Arga sering absen tanpa alasan. Sayang sekali jika riwayat kehadirannya jadi rusak. Setidaknya cowok gempal itu bisa mengirimkan pesan di grup Chat kelas atau memberitahu Bian, sahabatnya.

Wanda agak menyesali perbuatannya akhir-akhir ini. Apakah kalimatnya selama berbicara kepada Arga terlalu kasar? Toh orangnya juga biasa saja, tidak terganggu apalagi tersinggung. Wanda menggelengkan kepalanya tidak banyak berpikir soal Arga.

"Nda. Minum nih. Gak akan bikin lo gendut kok biar tetep sehat aja. Gue heran sama lo yang tiga hari ini makannya sayur mulu. Keliatannya juga udah gak se energik lo yang dulu berisi." Bian berujar sambil memberikan susu kotak.

"Berisik! Kalo mau ngasih gak usah sambil ngatain. Itu tuh ucapan paling sensitif buat cewek. Gue juga tahu, kalo gue gendut. Jadi gak usah pakai ngatain." Wanda jadi marah. Padahal ia juga sudah melakukan diet cepat. Meskipun memang benar, tubuhnya terasa agak lemas.

"Ya maaf atuh eneng geulis. Sok diminum dulu," balas Bian sambil tersenyum. Suaranya jadi lebih halus. Membuat Wanda harus menyembunyikan senyum malu-malu.

||▪▪》♡《▪▪||

Dibuat : 20 01 2021
Publish : 21 01 2021

The Fatty [COMPLETED]Where stories live. Discover now