3. Arga Secret

20 2 8
                                    

Behind In The Fatty
By Taffy

Maaf kalo ada typo

||▪▪》♡《▪▪||

Sesuai wacana, kedua orang itu berboncengan mengikuti arus jalan ramainya kota Bandung. Mood Wanda semakin bagus kala ia bisa menikmati suasana sore hari sepulang sekolah.

Tapi Wanda merasa jalan yang ditempuh oleh motor Bian sekarang tidaklah asing. Ia menebak-nebak dalam hati. Mungkinkah ini rumahnya?

Motor matic Bian berhenti di pekarangan rumah bercat cokelat. Desain interiornya masih jadul jika dibandingkan dengan rumah lainnya. Terdapat beberapa tanaman hias yang mulai berdebu di teras.

"Assalamualaikum." Bian berucap sambil memasuki pekarangan rumah itu seolah ia sudah akrab dengan pemilik rumah. Bian meletakan helmnya di meja yang tersedia di teras.

Wanda mengekor lantas ia duduk masih penasaran dengan Sang pemilik rumah. Ia menyentuh meja di sampingnya berdebu. Sadar hal itu Wanda segera berdiri membersihkan roknya. Ternyata kursinya juga tidak jauh berbeda, berdebu.

"Eh. Si Bian. Masuk dulu yan. Ini masih dikemas."

Wanda langsung mengarah pada suara itu. Matanya menangkap wajah chubby, hitam manis tengah tersenyum menyambut Bian. Begitu sadar jika Bian tidak datang sendiri lantas ia memberikan senyuman yang sama kepada Wanda.

"Wah! Ada Wanda juga," ucap Arga ikut senang, "Udah sampai mana progress bucin lo, yan?'

Bian memasang wajah konyol alih-alih kesal jika Arga hampir membuka kartunya.

Ketiganya pun masuk ke dalam. Wanda mendapati meja yang penuh dengan kue, dan kardus berwarna yang tidak asing. Harum kue yang sepertinya baru saja diangkat dari oven membuat Wanda terkesima. Ia seperti mengenali baunya.

"Jadi, for your information. Yang bikin kue 'Warung Nenek' tuh yah nenek gue."

Mata Wanda melotot. Jadi camilan keuskaan ayahnya yang selama ini selalu Wanda beli, dibuat oleh neneknya Arga langsung? Kue yang menduduki peringat satu di barisan camilan terbaik kota kembang.

Pada saat yang bersamaan seorang nenek berjalan tertatih sambil membawa nampan berisi kue yang masih mengepulkan asapnya.

Arga menyodorkan minuman Choco Jelly untuk Wanda dan Bian.

Bian berharap Wanda memberikan minuman best seller itu untuk dirinya saja. Karena gadis itu pasti akan keukeuh menjaga berat badan dengan upaya menghindari minuman ringan. Tapi yang dilakukan Wanda selanjutnya membuat Bian tercengang. Gadis itu langsung duduk di lantai, membuka segel minuman tersebut dan langsung menegaknya rakus sampai habis.

"Kalo tahu yang buat minuman ini neneknya si Tosh-Maksud gue, Arga. Pasti gue gak usah ngantre dulu buat beli ini. Antrenya panjang bangett tiap gue pengen ini. Kenapa gak didaftarin ke app A-Food aja biar praktis?" Wanda beradu netra dengan Arga.

"Tuh nya. Si Arga mah kalo up to the date tentang sosmed teh gak pernah dipake ... Yang nanti pesanan nya dintar langsung sama ojek itukan neng?"

Wanda mengangguk antusias, "Iya nek. Atau mau Wanda bantuin daftar?"

"Eh? Gak sekarang tapi. Soalnya kita lagi sibuk buat menuhin pesananya bunda Bian."

Wanda mengangguk begitu pun Neneknya Arga yang ikut menyetujui. Gadis itu ikut membantu mengemasnya dengan rapi. Hari ini cukup beruntung Wanda bisa membantu sebuah toko yang cukup terkenal di kalangan muda-mudi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Fatty [COMPLETED]Where stories live. Discover now