part 9

186 22 11
                                    

Sepulang dari kampus tampak Naura yg baru saja keluar dari ruangan nya dan menuju ke parkiran.

Suasana tampak sepi karena memang mahasiswa sudah pulang dan yg mata kuliah malam akan datang 3 jam lagi.

Saat hendak menaiki mobil nya, Naura tersadar dan memeriksa ban nya.
Disana tampak bannya yg kempes.

"Astaga,kok bisa kempes?"ujar Naura langsung menelpon montirnya.
Dan selesai menelfon Naura menghela setelah mengetahui baterai telfon nya tinggal 1 persen lagi, padahal dia berencana menelfon Reva atau setidaknya memesan taksi.

Tiba-tiba suara klakson mobil menyadarkan Naura.
Tampak Naura menatap tajam yg berada di dalam mobil sedang kan pemilik mobil hanya cengengesan tidak jelas.

"Eh,kak Naura. mobil nya kenapa?mau bareng Devan nggak?"tanya Devan dengan nada super menyebalkan.

"Nggak"ujar Naura datar.

"Yakin..???"tanya Devan yg hanya mendapat tatapan tajam dari Naura.

"Gini ya KK. Kampus Uda sepi, kakak perempuan cantik lagi.yakin gak mau bareng Devan Alvaro yg ganteng nya dari Sabang sampai Merauke ini?"tanya Devan dengan tingkat kepedean tinggi.

Tampak Naura terdiam sambil berpikir apa yang dikatakan Devan ada benarnya juga.
Tampak Naura menghela berat.

"Fine gue ikut Lo"ujar Naura terpaksa yg langsung duduk di samping Devan yg kemudian melajukkan mobil nya deh kecepatan rata rata.
_________________###______________________
"Makasih"ujar Naura singkat dan hendak masuk namun langkah nya terhenti melihat Devan ikut masuk.

"Ngapain Lo masuk?"tanya Naura dingin.

"Hehehe anu...anu"jawaban Devan terhenti melihat sosok Dinda menyapa Devan.

"Eh nak Devan, masuk nak.kamu gimana sih Naura. tamu kok gak disuruh masuk"ujar Dinda menyambut Devan ramah.

"Iya Tante"ujar Devan tersenyum kikuk.

"Ngomong ngomong kok kalian bareng pulang? mobil kamu mana Naura?"tanya Dinda .

"Tadi ban mobil Naura kempes dan montirnya lagi ngurus.kebetulan Devan disana dan nawarin pulang bareng"jelas Naura yg diooo kan oleh Dinda.

"Ya sudah nak Devan masuk yuk"ajak Dinda yg masuk ke dalam rumah diikuti Devan dan Naura.
💓💓💓
Sesampai di ruang tamu.
"Nak Devan mau minum apa? atau mau makan apa?"tanya Dinda

"Apa aja Tan,kalo Devan mah makan apa aja nggak apa-apa . apalagi kalau Tante yg masak hehehe"ujar Devan tersenyum manis.

"Yasudah Tante siapin dulu ya"ujar Dinda yg dianggukin oleh Devan.

Tampak Dinda meninggalkan kedua nya ke dapur.
"Sekarang apa?"tanya Naura dingin dia pikir Devan benar benar punya niat baik untuk mengantar nya pulang padahal ada udang dibalik batu.

"Hm..gini semalam pas makan malam kan kakak pernah bilang bakal ngajarin aku jadi..."ucapan Devan sengaja digantung kan.

"Jadi..., apa?"tanya Naura yg mengerti arah pembicaraan mereka.

"Jadi, sekarang aku mau belajar bareng kakak Naura ku tersayang."ujar Devan tersenyum sambil menaik turun kan alisnya.

Tampak Naura memutar bola matanya kesal diikuti helahan nafas .
Bagaimana pun ia memang pernah menerima permintaan om Dion papa dari Devan, untuk mengajar putranya yg nyebelin ini.
Naura tetep harus tepati janji karena bagi seorang Naura tidak ada yg namanya ingkar janji.

"Fine. Gue bukan orang yang bakal ingkar janji so...,Lo buka buku dan pelajari dulu.gue mau keatas buat ganti baju sekalian ngambil materi "jelas Naura

"Kak, boleh ikut keatas nggak"ujar Devan tersenyum jahil.

Dan mendapat hadiah sebuah tatapan tajam dari Naura.
"Kalo Lo mau ikut naik keatas boleh kok.tapi jangan salahin gue kalo Lo hanya tinggal nama doang"ujar Naura tersenyum miring membuat Devan bergidik ngeri.

"Hehehehe becanda kak.silakan lanjut."ujar Devan terkekeh.
____________________###____________________
10 menit kemudian,
Tampak Naura turun dng memakai pakaian yang rumahan yang lebih nyaman.
Sambil membawa beberapa buku menuju ke ruang tamu dan duduk berhadapan dengan Devan.

Dinda datang dari dapur membawa mapan berisi minuman dan cemilan.
Dan permisi karena harus mengurus keperluan rumah lainnya.

"Sekarang Lo kerjain ini dan bakal gue periksa"ujar Naura yg diiyakan oleh Devan.
Setelah nya Devan melihat dan membaca materi yang akan ia pelajari belum lima menit kepalanya sudah pening duluan.

"Kenapa ???mana yg Sulit?"tanya Naura menyadari sikap Devan yg seperti nya kurang mengerti.

"Hm..... Semua nya kak,"cicit Devan dng tampang memelas.

Naura memutar bola matanya malas,lalu mengambil alih buku yg sedari tadi dibaca oleh Devan.

Sebelum membuka buka ia memakai kacamata lalu membaca buku tersebut sambil menjelaskan secara detail.

Namun apa daya Devan yg hanyamanusia biasa lebih fokus pada hal yang lebih menarik bukannya menatap buku nya Devan menatap wajah Naura. apalagi Naura yg saat itj menggunakan kacamata terlihat imut.

"Cantik"ujar Devan tanpa sadar yg langsung ditatap Naura dng tajam.

"Lo mau belajar apa enggak sih.dengerin dong kalo orang ngejelasin"ujar Naura sedikit kesal.

"Ia...ia...maaf soal nya pesona kamu ngalahin apa pun yang ada disekitar aku"ujar Devan tersenyum manis semanis gula lalu beralih menatap buku nya.

Setelah mendengar kata-kata itu entah apa yg terjadi pada Naura tiba tiba hawa panas yg ia rasakan dan tunggu pipi nya seperti nya memerah maksud nya apa coba?
Membuang pikiran tersebut jauh jauh Naura fokus menatap buku nya namun sedetik kemudian fokus nya malah pada Devan yg sedang belajar.

Wajah seorang Devan memang Naura akui tampan bahkan sempurna.
Pahatan demi pahatan wajah nya bener bener Indah.
Tunggu.....,apa yg baru saja Naura pikiran.sial dia pasti sudah hilang akal.

Dengan cepat Naura kembali ke buku nya sebelum Devan menyadari bahwa sedari tadi Naura memperhatikan nya.
✌️✌️✌️
Hai semua.
Vote dan coment nya dong.
Ramein dong coment cerita nya.
Author nggak gigit kok.
Hehehehe.
See you next part.

Ini Naura pake kacamata Menurut kalian kesannya itu apa?
Hehehehe.

putri es (Ver 1)  ___   (End)Where stories live. Discover now