prolog

638 73 27
                                    

"Disebuah ruangan bernuasa putih seorang wanita paruh baya sedang diambang hidup atau mati demi menyelamatkan sang buah hati dan sang suami yang setia menunggu diambang pintu ruangan.

" Tarik napas pelan pelan dan buang bu, iya trus bu seperti ituu. "Ucap sang dokter

" HAAAA AAAAAAAA. "

"Iya buu sdikt lagii, terus bu." Sang  dokter

"Huhhhhhh AAAAAAAAAAAAAA. " Sang pasien pun tidak sadarkan dirii.

"OEK OEK OEK. "

"Alhamdulilah pak, ini anak bapak perempuan. " Ucap dokter

"Perempuan dok?" Tanya adri

"Iya pak, kalo gitu saya permisi tolong diazan dulu pak" Ucap dokter

"Baik dok terimaksih" Ucap ardi

"Saya tidak mau mempunyai anak perempuan. " Batin ardi

"Suster saya boleh tanya? " Ucap ardi ke suster yang baru saja lewat

"Iya boleh pak, tanya apa? " Ucap suster

"Hari ini ada yang melahirakan selain pasien di dalam ruangan ini? " Ucap ardi sambil menujuk ruang yang di tempati sang istri

"Iya pak ada,tapi sedang proses oprasai" Ucap  suster

Ardi bun tersenyum miring mendengarnya.

"Sus mau bantu saya? Saya bayar 10juta." Ucap ardi

"Bantu apa pak? " Tanya suster

"Tuker anak ini dengan anak yang sedang melahirkan itu, ingat jangan sampai ada yang tau dan RAHASIAKAN! " Ucap ardi

"Tapi pak--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya ardi kembali berkata

"15juta, lakukan sekarang! " Sarkas ardi

"Baik pak" Ucap suster

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang