27. Obat

9.4K 1.1K 111
                                    

Jean selesai membilas tubuhnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jean selesai membilas tubuhnya. Kini dia kebingungan untuk keluar dari kamar mandi. Pertama, dia tidak bisa bangun dari bathtub. Kedua, bajunya sudah terdampar di lantai kamar mandi. Jika dia memanggil Jake untuk membantunya sama saja cari mati karena dia tidak memakai sehelai benang pun. Ketiga, ada lemari handuk tapi balik lagi ke perihal pertama, dia tidak bisa bangun dari bathtub.

"Eum---Jaaake?" panggil Jean ragu-ragu.

"Kenapaa? Udah selesai?" sahut Jake dari luar.

"Gue gak bisa berdiri, gak ada baju juga dan gak kuat jalan buat ambil handuk. Lo bisa masuk buat kasih gue handuk gak??? Tapi jalannya munggungin gue ya, gak boleh liat!"

Jake menghembuskan napas. Berusaha menenangkan dadanya yang tiba-tiba berdebar. "O-oke."

"Aku buka ya,"

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka. Sesuai yang Jean minta, Jake berjalan memunggunginya. Jadi dia berjalan ke samping untuk mengambil handuk, lalu berjalan mundur untuk memberi handuknya pada Jean yang masih berada di dalam bathtub.

"Close your eyes!" perintah Jean. Jake cepat-cepat menutup matanya.

Jean juga berusaha secepat mungkin untuk memakai handuk dengan melilitkannya di dada. Dia takut kalau Jake akan usil dengan berbalik badan, walau Jean tahu Jake tidak akan mungkin begitu.

"Udah?"

"Udah."

Jake berbalik setelahnya, langsung menggendong Jean dengan gaya bridal. Jean refleks mengalungkan tangannya pada leher Jake. Kepalanya bersandar pada dada Jake yang membuatnya bisa mendengar detakan jantungnya. Detakanya benar-benar cepat, diluar irama normalnya.

"Mau pake baju apa?" Jake bertanya selepas mendudukkan Jean pada tepi kasur. Andai saja Jean bisa seperti Jake yang menyembunyikan rasa salah tingkahnya dengan sempurna.

"Aku pake-----aish. Gue pake baju lo aja."

Jake terkekeh kecil saat Jean kelepasan menyebut dirinya sendiri dengan 'aku'. Dia suka malah, karena dirinya jadi terdengar spesial bagi Jean.

Jean menutup wajahnya karena merasa malu. Kenapa lidahnya bisa terpeleset seperti itu, sih?!

Lelaki itu berjalan ke dalam walk in closet nya. Memilih hoodie oversize miliknya yang menurutnya akan lucu jika dipakai Jean.

"Ini gimana?"

Jean mengangguk senang,"Gue suka."

"Aku keluar dulu, ya. Mau ambil sarapan buat kamu." Jake keluar dan menutup pintu kamar. Memberi Jean privasi untuk memakai pakaiannya.

"Lah masa gue pake hoodie doang? Gak pake daleman gitu?" celetuk Jean. Baru saja dia ingin memanggil Bibi May untuk meminta tolong tapi ketika tubuhnya berbalik sudah ada dalaman miliknya di atas kasur Jake. Perlu diingat, dia masih berada di dalam kamarnya.

DEARLY ✓Where stories live. Discover now