Cerita ini tentang kehidupan pernikahan Reynand Malik Narendra Presiden Mahasiswa Liberty University dan Isabella Putri Ayunda seorang mahasiswa design.
NOTE:
Cerita ini 18+.
Genre: romance
Start: 22 Desember 2020
#part sudah tidak lengkap
Febby menggeleng, "Gapapa, Daddy," Febby lanjut makan lagi.
"Kamu lagi sakit?"
"Enggak, Daddy."
"Tumben siang-siang gini pake syal? Gak panas sayang?"
Febby memiliki kulit putih dan bersih karena itu sedikit saja luka dikulitnya pasti membekas. Seperti cengkraman Dito tadi pagi masih membekas dilehernya. Karena itu Febby memakai syal.
Ingin sekali Febby mengadu, tapi jika mengadu Dito pasti memberikan rekaman itu.
"Febby sayang..."
Febby mengerjab, "Iya, Daddy. Aku gapapa kok."
Wisnu merasa ada yang berbeda. Dia pun berdiri dan menghampiri kekasih manisnya itu. Febby mengernyit bingung saat Wisnu mendekatinya. Dan tiba-tiba Wisnu menarik syalnya.
"Daddy..."
Wisnu terkejut melihat bekas merah di leher Febby, "Siapa yang lakuin ini?"
"I-itu..."
"Bilang siapa pelakunya?"
"Bukan siapa-siapa Daddy. Tolong jangan tanya lagi Daddy. Aku gapapa kok," Febby berkaca-kaca membuat Wisnu tak tega. Dia pun berjongkok di depan Febby dan memeluk kekasihnya itu.
"Dia bukan orang bahaya kan?"
"Gak bahaya Daddy. Gak usah khawatir."
Wisnu mengangguk, lalu dia berdiri dan mengusap rambut Febby, "Makan yang banyak ya. Atau mau Daddy suapin?"
Febby tersenyum, "Apaan sih Daddy. Aku bukan anak kecil."
Wisnu mengecup rambut Febby lalu duduk di kursinya lagi. Ditengah menikmati makannya, Febby memperhatikan lelaki di depannya itu. Walau Wisnu sudah berumur. Dia masih tampan. Ototnya pun masih kekar, masih hebat di ranjang. Selain itu dia juga baik, perhatian dan menuruti apapun yang Febby inginkan. Tapi entah mengapa Febby tidak bisa mencintai Wisnu. Dia hanya ingin Rey.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Imagine aja. Masih hot kok. Hot Daddy
## . .
Karena kejadian tadi siang. Wisnu yang sedang rapat tidak konsentrasi karena memikirkan Febby. Setelah rapat besar selesai, kini di ruangan itu hanya ada Wisnu dan Reno.
"Bagaimana selanjutnya, Pak, perusahaan sedang mengalami krisis keuangan," jelas Reno. "Dana dari proyek perpustakaan masih belum bisa menutupi kerugian perusahaan. Harga saham kita terus menurun."
Wisnu tampak berpikir, "Coba kamu hubungi Stefano Huxley."
Stefano Huxley adalah salah satu investor terbesar Liberty Group. Sejak dulu jika ada masalah soal dana Wisnu pasti meminta bantuan Huxley. Sampai sekarang Wisnu belum pernah bertemu Huxley, dia hanya bertemu assitennya saja. Sepertinya dia orang yang sangat sibuk.