49 - Yang dipilih Taehyung

534 93 34
                                    

Maafkan atas ketypoanku. Dan chp ini kembali puaanjangss.

Pelan pelan aja bacanya.

(49)

"Maksudnya apaan?"

Seokjin berhenti masukin bajunya dimesin cuci, Jungkook ada disebelahnya.

Ni anak satu abis cerita mengenai cerita Taehyung kemarin.

"Gak tau gue. Tu anak emang agak kecengklak otaknya" Bales Jungkook santai.

"Huss. Itu sodara kita Kook" Seokjin mendelik tak suka. Ia memang tipe manusia anti hina dina saudara.

Jungkook muter bola matanya jengah "Iye Bang iyee"

Lalu diem sejenak sedang Seokjin lanjut nyuci, setelah menuhin mesin dengan pakaiannya. Ia memutar tombol wash dan menutup mesin.

"Jadi gimana?" Buka Jungkook lagi, ngintilin Seokjin keluar area basah nyuci baju.

Seokjin ngelirik, keliatan gak ngerti lagi dia. Ngebuat Jungkook ngehela nafas lelah. "Kita kerjain aja tuh anak. Makin hari makin ngeselin, sesekali buat dia kaget"

"Akting ngusir Taehyung? "

"Iya lah Bang. Pake drama dikit sesuai sama yang dia ceritain ke gue kemarin. Walau pun gue gak tau cerita siapa yang dia kutip"

Seokiin mengatupkan bibirnya, agak berpikir

"Yaudah. Bilang sama yang lain" Seru Seokjin ngebuat Jungkook memekik tanpa suara.

"SIYAP!"

Sesudah nelfon para abangnya, dan ngomong sama Yoongi. Jungkook bersiap kesekolah.

Sedang Seokjin yang harus kerja jam 11 nanti, masih berkutat dengan kamarnya. Membereskan ini itu, membuang yang gak diperlukan sekaligus membersihkan rumah diarea lainnya.

Pukul 9 baru Jungkook tancap gas, pake motor Om Changwook yang masih dia pegang. Lalu berangkat dengan hati bahagia.

Hari ini emang ada acara gede disekolah, salah satunya juga lomba si abang. Taehyung.

Seokjin gak bisa dateng, karena gak bisa ambil cuti.

Pas datang kesekolah, Jungkook langsung masuk ruang ekskul taekwondo.

Dia kaget waktu ngelangkah ngeelwatin gerbang ngeliat lapangan sekolahnya penuh akan manusia dari sekolahnya atau sekolah lain.

Tanpa peduli, Jungkook ngelewati mereka aja yang ternyata memperhatikan pemuda jangkung itu.

Pemuda itu lekas masuk ruang Taekwondo, bersalam salam ria sama kakak senior disana dan lanjut latihan hingga 3 jam lebih.

"Kook" Panggil Seungchol, kakak kelasnya yang sering jadi lawan tanding Jungkook itu ngampirin dia. Ngasih handuk bersih sekaligus duduk disebelah Jungkook yang lagi ngelurusin kaki.

"Kenapa Bang? "

"Lomba bulan depan diganti, mereka gak jadi milih pasangan. Jadi lo sendirian aja"

"Lah kok gitu? Terus waktu nya? "

"Dipotonglah Kook kan ndirian, lagian mewakili sekolah. Tapi kalo lo lolos babak pertama dan kedua, otomatis langsung ditingkat provinsi. Bang Junho gak maksa menang, tapi dia bakal seneng banget kalo kita bisa masuk. Apalagi perwakilan kali ini lo sama Yugyeom doang" Perjelas Seungcheol menyebut nama pelatih muda mereka. Han Junho.

"Jarak sesi Yugyeom sama gue berapa hari?"

Seungceol tampak berpikir, lalu ngerogoh hp mengecek jadwal "Seminggu, Yugyeom dulu. Udah ah, gue mau jemput bidadari" Pemuda itu beranjak, menepuk celananya cepat lalu berbalik pergi.

Bukan Keluarga?! | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora