50 - Ending yang gak akan berubah

413 88 27
                                    

(50)

Hansung hendak tidur, bersama Taehyung yang gak pernah nurutin kemauan dia.

"Ayoklah Tae. Tidur sebelah gue. Gue mau pelukan"

Taehyung melirik, "Gue gepret juga lu" Katanya, ngebuat Hansung terkejut bukan main.

"Sejak kapan lo bisa ngumpat anjir"

Taehyung berdecak, berdiri dan mendekat keranjang.

Kemudian menarik selimut Hansung agar menutupi seluruh tubuh pemuda itu, sedang Hansung bersungut sebal. "Jungkook yang garang itu aja sering gue peluk pas tidur, eh lo sok jual mahal banget"

Taehyung memutar bola matanya sedikit kesal, lalu tersadar akan kalimat itu. Ia menoleh sepenuhnya pada Hansung.

"Jungkook sering lo peluk"

"Iyalah. Cium juga pernah. Pipinya gue cium, walau setelah itu gue ditendang" Hansung terbahak.

Nginget balik kala itu, dimana Jungkook yang lagi sibuk nugas dia deketin dan curi pipi pemuda itu.

Yah bukan hanya Jungkook saja, semua sepupu Taehyung udah pernah dia cium pipinya.

"Kok lo--"

"Kenapa sih ah. Gue bebas lah, waktu itu kan jadi elo. Jadi mah dia taunya elo yang gila" Bahakan Hansung kembali.

"Bukan gitu. Gue gak sedeket itu dengan Jungkook"

Hansung bungkam, kayak mikir. Padahalnya mah kagak.

Terus seolah ada lampu bohlam besar diatas kepalanya, Hansung dapet sebuah jawaban dari kebimbangan Taehyung.

"Sudah jelas banget. Jungkook terjerat pesona gue" Katanya, terkekeh gila yang ngebuat Taehyung menatap iba.

"Bukan cuma dia sih, Jimin, bang Seokjin bahkan Bang Yoongi udah bertekuk lutut dibawah kaki gue. Gue jadi raja disana"

Ini mah udah berlebihan

Taehyung yang mau balik nanya jadi mendelik "Gak percaya gue"

Sedang Hansung cengengesan goblok aja "Canda elah. Eh tapi bener deh, mereka gak segalak itu beberapa. Malah gue ditraktir bakso, terus kita panggang panggangan, main basket. Aduh banyak deh terus ya... "

Dan cerita itu berlanjut, menghabiskan waktu satu Jam Taehyung yang hanya menjadi pendengar.

Semuanya Hansung ceritanya, membuat Taehyung mencernanya dengan bijaksana.

Wajar saja, ia tak mungkin menghakimi Hansung atas apa yang terjadi sebelumnya. Orang ini memang berbeda dengannya, dari segi manapun. Sifat dan perilaku keduanya bertolak belakang

Taehyung paham akan hal itu.

"Jadi, Lo ngebuat beasiswa yang gue pertahanin 3 tahun sekolah lenyap gitu aja. Bahkan nyaris gak bisa dapet kuliah yang gue inginin?"

Hansung kesentak. Suwer werkewer kewer, dia gak kepikiran sampe universitas.

Jadi bukan hanya masa sekolah, Hansung juga ngelenyapin kehidupan pendidikannya Taehyung.

"I....tu.. Guee.. "

Duh gimana ngomongnya, Hansung gak bisa liat ekspresi Taehyung dengan kondisinya ini. Dia juga bukan dukun yang bisa tau perasaan orang lain tanpa indera apapun.

Hening

Hansung jadi tambah cemas, gini gini dia takut dimarahin. Sampe Taehyung juga benci sama dia, udah berabe dah hatinya.

Bukan Keluarga?! | ENDWhere stories live. Discover now