Drama!

552 30 121
                                    

N : yoi! Hai guys! Apa kabar?

Readers : Gk baik. Ya gk liat kami disini dlm keadaan sehat2?!

N : sorry :/

Readers : Book yg lain gimana ITU? !kok malah bikin cerita baru?!

N : Hiatus kata Amy :3

Readers : Hiatus mulu! Kata gk Hiatus lagi! *cekek N*

N : woy woy emang bikin cerita gampang bagi pemula? Gk ada ide. Lagian kami sibuk mulu!

Readers : ceh_-

N : yaudah baca aja cerita ini. Mumpung rajin.













Pagi yang cerah di SMA Raftel-SMA abal yang berisikan bocah-bocah brutal nan gaje. Terlihat beberapa murid sibuk menyapa satu sama lain-ada juga yang sibuk flirting-dan beberapa kerap memasuki kelas masing-masing. Wajah murid-murid memancarkan nuansa ceria yang berkilau.

Benar-benar pagi yang indah untuk SMA Raftel.

Sayangnya, kebahagiaan para murid harus dibombardir dengan indahnya oleh Absalom-si tukang kebun sekolah. Dengan pose menajiskannya yang sok-sok pamer bodi eight packs ala kulinya, jari telunjuknya menekan sebuah tombol merah yang berfungsi mengumandangkan bel masuk.

Erangan terdengar dari seluruh penjuru kelas.

Kali ini kita beralih ke kelas paling alay sedunia: XI IPS 1.

Tampak beberapa anak sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing: ada yang sedang menyalin PR atau tugas; bersolek di depan kaca kelas; flirting sambil bagi-bagi makanan ke cewek; ngorok kenceng-kenceng; pasang pose sok sekseh di depan kelas-hebatnya, beberapa cewek yang melihatnya langsung muntah serentak; ada yang sarapan dengan tujuh kotak bekal; dan ada pula yang ribut sendiri dengan gengnya.

Benar-benar kelas yang tidak kompak!

Beberapa menit kemudian, seorang kakek tua-yang bertubuh tinggi besar laksana Rambo-melangkah memasuki kelas nista itu.

Seluruh kebisingan langsung mereda.

"Pagi, anak-anak!" sapa kakek tua itu dengan ceria.

Sudi atau tidak, anak-anak terpaksa menjawab, "Pagi, Garp-sensei!"

"Bwahahahahaha!"

Satu kelas sontak mengernyit-ada yang salahkah? Kenapa Sensei ini malah tertawa setelah mereka menjawab sapaannya?

Merasa aneh bukan kepalang, seorang cewek sekseh berambut oranye menoel-noel temannya-seorang cowok berambut hitam dengan topi jerami. "Psst...! Pssst! Luffy!"

Cowok bernama Luffy itu menoleh. "Ah?"

"Kakekmu baik-baik saja?" tanya cewek oranye itu gusar.

Luffy mengernyit. "Nggak tahu juga. Memang kenapa, Nami?"

Nami menggeleng. "Cuma tanya."

"Oh. Kupikir apa! Shishishishishishi!" Luffy malah tertawa.

Sekarang semua ikut ngeri melihat kelakuan gaje kakek-cucu ini.

Tak lama, Garp sibuk berdeham-deham."Nah, anak-anak! Seperti yang kita semua tahu sebelumnya, pihak sekolah akan mengadakan acara drama," katanya dengan suara tegas bernada ceria.

Seisi kelas langsung meriang mendengarnya.

Garp-sensei mengabaikan sesi meriang para muridnya itu, ia melanjutkan, "Dan sudah diputuskan secara sepihak oleh Kepala Sekolah, bahwa kelas kalian akan menampilkan drama Puteri Salju!"

One Piece version GajeWhere stories live. Discover now