Truth Or Dare Ala Tim Mak Comblang

153 13 52
                                    

N : HWELLO GUYS :V

Amy : Halo sudah lama ya gk ketemu ^^

N : Bersama Amy dan----

Thatch : Thatch si koki ganteng di One Piece membutuhkan cerita lagi :3

N : Oi gk usah memotong perkataan ane _=|||

Thatch : :v

N : Setting waktu dari fanfic kali ini adalah ketika mereka berlima dipaksa menginap semalam oleh Kuina di rumah kediaman Monkey sebelum keesokan paginya berangkat ke gym, tempat pertarungan Luffy vs Doflamingo. Berarti, kejadian nista di fanfic ini sebelum chapter berapa, ya? Antara chapter 27 dan 28 kalau Penulis tak salah.

Amy : Dan Peringatan!!! Semua karakter OP jadi OOC (OOC (Out of Character)= artinya kalau tokoh di fanfic ini banyak memiliki sifat yang tak sama dengan anime aslinya).

Thatch : Ya sudah, langsung baca saja. Semoga kalian suka humor tak jelas Penulis kali ini.




















Sake beras yang dibawa pelayan keluarga Monkey tinggal sedikit lagi. Begitu pula cemilan buatan koki keluarga kepala sekolah Tokyo Galaxyitu. Menginap semalam di rumah sebesar dan semewah ini ternyata bisa bosan juga jika tak ada kegiatan lain. Salahkan ide Kuina yang seenaknya menahan mereka di tempat ini.

Tim mak comblang yang awalnya beranggotakan tiga orang menjadi enam orang. Benar, tiga orang tambahan itu adalah Kid, Bonney dan Marco. Kid yang memang anak suruhan Kuina melibatkan Bonney juga dalam penderitaannya. Walhasil Bonney terpaksa ikut-ikutan. Marco pun begitu. Awalnya hanya rasa penasaran terhadap rencana mak comblang Kuina membuatnya ikut terseret ke dalam tim absurd yang tak punya tujuan idealis.

Menyesal? Lupakan saja. Itu semua sudah terlambat. Makanya mereka berenam hanya bisa duduk melingkar layaknya arisan Ibu-Ibu tetangga dalam keheningan.

Melihat situasi tidak kondusif, Kuina menghela napas berat. Dia tahu ini akan terjadi. Makanya sebagai Madam cinta, dia sudah membawakan peralatan tempur yang ia buat sehari sebelumnya. Dia mengeluarkan sebuah kotak kayu berisikan gulungan kertas warna-warni dan sebuah botol dari ranselnya. Otomatis dua benda yang ia keluarkan itu jadi pertanyaan besar bagi pikiran lima orang lainnya.

"Apa itu?" tanya Bonney penasaran sekaligus takut. Ya, selama menjadi anggota tim laknat nista ini, firasatnya selalu buruk kalau sudah menyangkut Kuina.

Kuina terkekeh ala mak lampir gua batu, "Hehehe, aku membawakan kalian oleh-oleh."

"Kotak kayu dan botol? Untuk apa?" tanya Bonney lagi.

"Jreeeng!" Kuina meletakkan dua benda itu di tengah-tengah mereka.

Terlihatlah gulungan kertas bewarna merah, kuning, dan hijau di dalam kotak kayu serta botol kaca minuman bening yang kosong. Alhasil, kelima anggotanya memperhatikan barang bawaannya dengan seksama, namun tak mengerti juga.

"Emmm..." gumam Marco tak paham.

"Apa ini, Kuina?" Ace bertanya sambil menunjuk kertas-kertas itu.

Kuina mengacak pinggang, "Hm hm hm, inilah permainan yang kubuat untuk memeriahkan malam kita ini. Perhatikan baik-baik. Ini bukan kertas biasa," katanya sambil mengambil satu gulungan bewarna hijau lalu membukanya dan menunjukkannya pada mereka.

Ace dan yang lainnya menyipitkan mata, membaca tulisan dalam gulungan itu.

.

PIJAT PEMAIN DI SEBELAHMU SELAMA 5 MENIT.

One Piece version GajeWhere stories live. Discover now