42- Pengakuan Cinta

896 50 26
                                    

Selamat Membaca

*****

"Ara juga nggak mungkin kayak gini kalau lo ngasih kepastian sama dia, kalau lo nggak suka bilang nggak suka!!" seru Antares emosi.

"KATA SIAPA GUE NGGAK SUKA SAMA ARA?!!"

"GUE SUKA SAMA ARA."

"GUE SAYANG SAMA DIA GUE CINTA SAMA DIA," seru Angkasa lantang.

Ara terkejut mendengar perkataan Angkasa barusan. Mata gadis itu menatap manik mata Angkasa, berusaha mencari kebenaran tentang apa yang barusan Angkasa ucapkan di sana. Bukan hanya gadis itu yang terkejut, tapi semua orang yang ada di sana pun ikut terkejut.

Semuanya terdiam setelah mendengar ucapan Angkasa. Tak disangka cowok itu akan menyatakan cintanya disaat seperti ini. Ara menahan isakannya sekuat tenaga, namun Ara tak kuat menahan itu semua. Gadis itu berlari keluar dari lab tersebut.

"ARAAA!!" teriak Alhena yang melihat sahabatnya berlari sambil menangis. Alhena mengalihkan pandangannya ke arah Angkasa dan menatap matanya tajam.

"Kalau emang lo sayang sama Ara? Kejer dia!!" seru Alhena. Angkasa pun mengangguk dan berlari keluar dari lab untuk menyusul Ara.

"Arghh!!" teriak Antares frustasi sembari menjambak rambutnya sendiri.

Angkasa berlari sepanjang lorong SMA Sakti mencari jejak Ara. Angkasa berhenti sejenak menatap lapangan yang ada di depannya, sembari mengatur nafasnya yang masih tergesa-gesa.

"Gue beneran sayang sama lo Ra, lo di mana?" gumam Angkasa dengan wajah khawatirnya.

Angkasa memutar otaknya, berusaha berpikir di mana kira-kira gadis itu berada. Angkasa mengembangkan senyumnya dan segera berlari menaiki tangga dengan cepat. Cowok itu menaiki tangga dengan tergesa-gesa dan berhenti tepat di pintu yang ada di hadapannya.

Angkasa membuka pintu tersebut dan keluar ke sana. Perasaannya sangat lega saat melihat seseorang yang dia cari sedang berdiri di tengah-tengah sana. Ya! Ara berada di sana, rooftop tempat untuk menenangkan dirinya.

Angkasa berjalan menghampiri Ara yang sedang berdiri di sana.

"Ra..." Ara menengok ke belakang dan membalikkan badannya. Gadis itu menatap Angkasa masih dengan air mata yang mengalir pada pipi si cantik.

"Ngapain Angkasa ke sini?" tanya gadis itu dengan suara serak akibat menangis. Angkasa tersenyum melihat Ara, dan menghapus air mata gadis itu.

"Angkasa jahat sama Ara, Angkasa bohongkan tentang perasaan Angkasa?" suara gadis itu semakin menghilang.

"Ara tau kalau Angkasa itu cuman kasihan sama Ara," lanjutnya. Angkasa menggelengkan kepalanya dan menatap hangat mata Ara.

"Gue beneran sayang sama lo Ra." Ara menggelengkan kepala tak percaya sembari menahan isakannya.

Perasaan Ara sangat terombang-ambing saat ini. Mana yang harus dia percayai? Kemarin cowok itu bilang kalau dia tidak mencintai Ara sama sekali, tapi sekarang? Cowok itu datang dengan sikap manis dan menyatakan cinta kepadanya.

"Angkasa jahat!! Setelah selama ini Angkasa nolak Ara! Kemarin Angkasa bilang nggak suka sama Ara, sekarang Angkasa bilang kalau Angkasa suka sama Ara!"

"Ara nggak ngerti sama Angkasa! Ara capek tau nggak selalu berusaha buat jauh dan lupain Angkasa!"

"Ara udah berkali-kali buat lupain Angkasa karena Angkasa nggak suka sama Ara, tapi sekarang Angkasa malah datang dengan menyatakan cinta Angkasa ke Ara."

KEJORA✔Where stories live. Discover now