trente sept - Memories

1.8K 343 84
                                    

Happy reading, maaf typo

.
.
.
.







Kedua matanya begitu fokus menatap lurus kedepan sesekali menunduk mengukir berbagai huruf dan angka di bukunya menggunakan pulpennya lalu kembali mendongak.

Memperhatikan seorang dosen yang tengah menjelaskan materinya pada hari ini.

Bahkan lisa yang duduk di sampingnya tidak fokus mendengar penjelasan dosen di depannya dan memilih memandang menung seorang roséanne park.

"Lalisa?"

"Lalisa!" Panggilan kedua di tegaskan oleh sang dosen karena panggilan partama tidak di sahut oleh kekasih kim jisoo itu.

"N-nee, ssaem?" gelagap lisa gugup.

"Aku dosenmu atau rosé-ssi dosenmu?"

Merasa tersebut, rosé menoleh pada dosennya bergantian pada Lisa.

"M-maaf, ssaem."

"Apa kau menyukainya?" Tanya sang dosen membuat kedua mata Lisa membulat.

"Ani! Aku tak menyukainya, aku meny—"

"Dia menungguku mencatatkan penjelasan anda ssaem, karena dia kurang mengerti." Potong rosé menggeser bukunya pada Lisa.

"Lain kali dengarkan dengan baik, lalisa."

"N-nde, ssaem." Lisa melirik rosé yang tersenyum tipis padanya sembari kembali mengambil bukunya dari Lisa setelah dosen kembali fokus menjelaskan.

Bukan tanpa alasan, Lisa hampir menyebut jika dia 'menyukai jisoo' maka dari itu rosé lebih dulu memotong ucapan gadis itu.

"Roséya."

"Hm?"

"Hwaiting."

Rosé menghela nafas perlahan dan mengangguk dengan pelan.

Lisa mengusap pundak rosé dan memusatkan perhatiannya pada dosen di depannya.

Rosé menghembuskan nafas kasar dan kembali fokus.

{Je T'aime}

Sore telah menjelang, rosé yang memang telah menuntaskan semua urusannya.

Kembali ke rumah sakit, membawa beberapa makanan untuk dirinya dan kedua orang tua jennie.

"C-chogiyo."

Langkah rosé terhenti dan berbalik melihat seorang wanita paruh baya.

Pakaian yang ia gunakan memang terlihat mewah namun keadaannya cukup berantakan.

"Apa kau tau...letak ruangan Kim jennie?"

Rosé berkedip beberapa kali saat nama sang kekasih di sebut.

"Nde? S-siapa?"

"Kim jennie."

Rosé membasahi bibir bawahnya, "anda...siapa?"

Wanita itu tertawa miris, "bisa kau beritahu dimana? Aku tak punya waktu?"

"Aku kekasihnya, aku butuh penjelasan anda siapa dan untuk apa bertemu kekasihku?"

Je T'aime✔Where stories live. Discover now