Annoyed

831 186 28
                                    

Jensoo💜

Aku gabut, makanya update wkwkwk

Happy Reading

Jongin membawa Jennie dan menghempaskannya ke arah sofa ruang tamu.

"Duduklah. Kita perlu bicara"

Jennie membenarkan duduknya dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia bahkan sempat melepas tas ransel yang sedari tadi berada di punggungnya. Jongin terlihat masih berjalan mondar-mandir di depannya.

"Aku sengaja datang kesini karena ingin meminta maaf padamu secara langsung"

Jennie memperhatikan pria itu sudah berhenti melangkah dan sekarang berdiri berhadapan dengannya.

"Apa kau tidak bisa menerimanya? Bukankah itu yang kau inginkan selama ini dariku?"

Jennie mengalihkan pandangannya.

"Kau tahu kalau aku mempunyai sifat emosional yang tidak bisa ku kendalikan? Kau masih akan bersikap seperti ini padaku?"

Jennie menghela nafasnya pelan sebelum mulai menjawab.

"Kau datang dengan sikap yang sangat tidak sopan. Bagaimana bisa aku menerima permintaan maafmu yang seperti ini?"

"Mwo?"

"Aku bisa melaporkanmu ke polisi karena sudah masuk ke rumahku tanpa izin"

"Kau berani mengancamku sekarang?"

Jennie kembali mengalihkan pandangannya.

"Apa kau tahu bagaimana kehidupanku selama ini setelah berpisah darimu? Aku semakin menderita dan selalu gagal dalam menjalin hubungan dengan wanita lain"

"Kau mendapatkan karma mu karena sudah menyakiti ku" Jennie berbicara pelan.

"Mworago?"

Jennie mulai berdiri dari tempat duduknya.

"Apa kau datang ke sini benar-benar untuk meminta maaf padaku? Apa kau mengakui semua perbuatanmu padaku waktu itu?"

Tatapan tajam yang di berikan Jongin, membuat Jennie tidak berani melihat ke arahnya.

"Sebaiknya kau keluar sekarang, sebelum aku menghubungi polisi" Jennie mengeluarkan ponselnya.

Jongin tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Hal itu membuat Jennie mulai mengutak-atik ponselnya, tapi secara tiba-tiba Jongin dengan cepat mengambilnya dan membanting ponsel itu ke lantai. Jennie terkejut melihat ponselnya rusak berserakan.

"Jangan mencoba untuk bermain-main denganku, Kim Jennie. Apa kau pikir bisa lepas dariku begitu saja? Mungkin ini sudah menjadi takdirmu untuk bisa bertemu lagi denganku. Kenapa kau berpura-pura membenciku selama ini?"

"A-apa?"

"Aku tahu kalau kau masih menyimpan perasaan padaku. Jujurlah. Kau hanya takut pada sifat emosionalku saja, tapi hatimu masih menyukaiku, benar kan?" Jongin menampakkan senyum menakutkannya.

Jennie benar-benar tidak bisa menebak apa yang ada di pikiran pria itu saat ini. Di sisi lain, dia bisa melihat sorotan matanya yang masih sama seperti yang di lihatnya 7 tahun yang lalu.

Di saat itu juga, ponsel Jongin berbunyi. Dia mengeluarkannya dari saku celana dan memutar badannya terlebih dulu sebelum menjawab panggilan itu. Jennie memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil ponselnya. Dengan terburu-buru, dia memasangnya kembali dan menyalakannya. Dia melihat Jongin masih berbicara dengan seseorang di telepon dengan menampakkan punggungnya pada Jennie. Setelah beberapa detik, akhirnya ponsel Jennie kembali menyala. Dia langsung menghubungi nomor Jisoo untuk meminta pertolongan darinya. Panggilan pertama tidak terangkat sama sekali. Jennie terus mencoba menghubunginya dengan panik. Setelah bunyi dengung beberapa kali, akhirnya panggilan itu terangkat.

The Cure (Jensoo Ver.)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang