Special Part 1

1.1K 151 36
                                    

Jensoo💜

Sedikit info,
Nama si kembar cowok aku singkat aja ya Jin&Joon. Biar lebih enak aja bacanya, ga panjang"

Terus, kalau ada nemu nama yg belum di ganti, komen ya. Soalnya habis ngedit langsung aku up, jd belum aku cek ulang.

Ok itu aja.. Monggo~ dibaca

Happy Reading

Jennie POV.

Mempunyai anak kembar tiga sekaligus sangat tidak mudah untuk mengurusnya seorang diri. Aku sudah menyelesaikan kuliahku tahun lalu. Perjuangan mengurus anak sambil mengejar jam kuliah terasa sangat berat untuk dijalani. Beruntung Ibu mertuaku mau meluangkan waktunya setiap hari untuk menjaga mereka bertiga selama aku ke kampus. Sekarang, aku sudah tidak mau merepotkannya lagi. Maka dari itu, aku memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga agar bisa mengawasi perkembangan anak-anakku setiap harinya di rumah.

Ketiga anakku menjadi semakin aktif saat usianya sudah beranjak 3 tahun. Aku masih harus berusaha menidurkan mereka walaupun sudah lewat tengah malam. Aku tidak tahu seberapa banyak tenaga yang dimiliki ketiga anak itu sampai sudah terbangun lagi sebelum matahari pagi muncul. Mereka akan langsung turun dari tempat tidur yang tidak terlalu tinggi dan naik ke tempat tidur ku.

Dan mereka berusaha membangunkanku dengan segala cara, bahkan pernah sampai memecahkan parfum yang baru saja ku beli karena pergerakan mereka yang begitu aktif. Aku harus menahan amarahku dan memakluminya. Perkembangan mereka semakin membuatku senang. Setidaknya mereka sudah tumbuh menjadi anak yang sehat sekarang.

Di pagi ini, Jieun naik ke tempat tidur dan melompat-lompat di atasnya. Dia juga tidak ragu menginjak tubuh Ayahnya yang masih tertidur pulas di sebelahku.

"Berhentilah...."

Suara serak Jisoo membuatku terbangun. Aku membalikkan badanku dan sudah mendapati suamiku memeluk erat Jieun dengan masih berbaring.

"Appa, lepaskan...."

Aku sedikit tertawa saat mendengar suara dari anak perempuan itu.

"Aakkhh!"

Suara Jisoo semakin kencang saat Jin menarik rambutnya dari samping tempat tidur.

Aku bangun dari posisi tidurku dan melihat Joon berlarian kesana kemari di dalam kamar ini. Aku berusaha melawan rasa kantukku sendiri untuk segera beranjak dari tempat tidur.

"Apa kalian tidak lelah setelah seharian bermain kemarin?"

Aku merapihkan beberapa barang yang jatuh karena ulah Jin yang suka menarik apapun dari atas meja riasku.

"Eomma, aku haus....." Joon kesulitan meraih gagang pintu.

Dengan sedikit menghela nafas, aku membantu anak itu dan membiarkan dia beranjak ke dapur sendiri.

"Eomma, Appa jahat....."

Jieun mulai menangis. Dia mengelus-elus lengannya sendiri dan aku tahu pasti kalau Jisoo yang membuatnya seperti itu. Aku langsung menghampirinya dan berusaha menenangkannya dengan menggendongnya.

"Jin-ah, biarkan Ayahmu beristirahat"
Aku memanggil anak itu supaya menjauh dari Jisoo yang sudah kembali tertidur.

Beruntung mereka sangat penurut denganku, karena aku pernah tidak sengaja berteriak dengan kencang ke arah Jieun dan membuatnya sampai tidak bisa berhenti menangis selama beberapa menit. Sekarang, aku membawa Jin dan Jieun keluar kamar, menuju dapur.

"Apa kalian lapar?" Aku mendudukkan Jieun di meja makan.

Jieun menggelengkan kepalanya sementara Jin dan Joon mengangguk.

The Cure (Jensoo Ver.)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang