47. KABAR

2.8K 171 5
                                    

Minggu, 31 Januari 2021.

47. KABAR

"Bagaimanapun dirimu, aku akan tetap selalu mengkhawatirkan tentang keadaanmu."--Thalia Anastasya.


....DIEGO....

"Jiko!"

Thalia berlari dengan segera, ketika melihat Jiko yang sedang berjalan di lorong dengan teman-temannya. Sudah sejak kejadian kemarin. Dimana Kakaknya Diego datang menemui dirinya, Thalia sangat ingin segera menemui cowok yang sedang ia tuju itu.

"Kenapa, Thal?"

"Boleh ngomong sesuatu, gak?"

"Apaan?"

"Boleh, gak kalo bukan disini gue ngomongnya?"

Arul dan Ardi yang berada di sebelah cowok itu, menatap keduanya sebentar. Arul kemudian mengangguk, dan sesegera menepuk pundak Jiko. Mengatakan untuk berpamit lebih dulu pergi menuju kelas mereka. Ardi hanya diam. Sementara Jiko hanya mengangguk, dan juga mengatakan untuk dirinya yang akan menyusul.

"Mau ngomong dimana, Thal?" tanya Jiko kembali menoleh pada Thalia.

"Di kantin aja."

....

Seperti apa yang tadi Thalia ucapkan, kini terlihat di salah satu meja kantin, Jiko dan cewek itu tengah duduk berdua. Berhadapan. Meja-meja di sekeliling mereka terlihat banyak yang kosong. Hanya beberapa yang terlihat ditempati. Berbeda sekali keadaannya ketika jam istirahat sudah tiba. Begitu ramai, hingga beberapa murid sampai tidak mendapatkan tempat.

"Lo kemaren nganterin Kakaknya Diego, ke rumah gue?" tanya Thalia membuka percakapan.

Jiko menatap Thalia sebentar. "Hmm, sorry ya, gue gak ngabarin lo dulu, kalo Kakaknya mau ke rumah lo? Soalnya dadak banget."

"Gue gak masalah soal itu, kok." ucap Thalia. "Yang mau gue omongin sama lo, ada apa sama Diego?"

Thalia agak lebih berani jika berbicara dengan Jiko, mengenai Diego. Dia tidak terlalu merasa canggung. Berbeda dengan keadaan kemarin. Ketika ia bersama dengan Kakaknya Diego. Sangat tidak begitu nyaman. Bahkan Thalia merasa begitu grogi, ketika duduk berdua dengan Kakaknya Diego, disatu tempat berdua saja.

"Kakaknya gak cerita sama lo?"

"Cerita sih, kalo Diego gak pulang beberapa hari."

Jiko terdiam.

"Diego kabur dari rumah?"

Jiko mengangguk. "Gitu deh, kayaknya."

"Dia emang kenapa?"

"Gue gak tau ada masalah apa sama dia. Gue soalnya sama anak-anak yang lain, juga baru tau, dua harian yang lalu." ujar Jiko. "Udah beberapa hari, Diego gak masuk sekolah. Gue sama anak-anak Sergend kira, Diego sakit. Terus kita jengukkin. Tapi ternyata, pembantu rumahnya bilang, udah beberapa hari Diego gak pulang."

"Terus Kakaknya Diego nyari gue?"

"Nah, malem kemaren lusa, Kakaknya mulai nelponin anak-anak Sergend, yang dia tau. Dari sana kita tau, Diego gak pernah pulang. Kita gak tau ada masalah apa sama Diego." Jiko menjelaskan. "Kakaknya tanya, dia deket sama siapa. Yaudah, gue ngomong tentang lo. Terus Kakaknya, minta alamat lo, dan gue anterin."

Thalia mengangguk menengerti. "Tapi lo emang beneran gak tau apapun, soal masalah yang nimpa Diego?"

Jiko menggeleng. "Gue beneran gak tau. Diego gak pernah cerita. Lo juga tau, kan sifat tuh anak kayak mana? Dia mana mau bagi cerita kesembarang orang."

DIEGOWhere stories live. Discover now