Four Seasons - 9

2.6K 321 12
                                    

Lima bulan berlalu sejak Sasuke dan Hinata berada dalam satu kelas. Beberapa hari lagi, mereka akan menghadapi ujian tengah semester. Sasuke masih hanya bisa mengagumi Hinata, memandangnya dari kejauhan. Karena beberapa bulan yang lalu, Hinata berhasil masuk ke lingkar pertemanan mereka, dan satu minggu yang lalu, Hinata resmi menyandang status sebagai kekasih Naruto. Tentu saja, Hinata yang menyatakan cinta. Dirinya pecundang, karena gadis pemalu seperti Hinata lebih berani mengungkapkan perasaannya.

Setiap mereka bermain, Hinata selalu berdiri di sisi Naruto. Terkadang, Hinata berdiri di sisi Sakura, sebatas untuk membicarakan perihal obrolan 'wanita'. Seperti saat ini, Hinata mengajari Naruto pelajaran yang menurutnya sulit. Naruto sangat lemah dalam berhitung. Hinata mengajarinya dengan penuh kesabaran. Sedangkan Sasuke, akan mengajari Sakura, jika gadis itu bertanya. Tentu saja, melihat kepintaran Hinata, membuat Sakura malu untuk bertanya pada Sasuke. Ia mencoba menyelesaikannya sendiri. Sasuke jelas tahu kesulitan Sakura, tetapi ia tetap akan bungkam hingga Sakura menurunkan gengsinya untuk bertanya.

Sasuke menghembuskan nafasnya dan beralih menatap pemandangan di luar jendela perpustakaan. Menyebalkan melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Ia sudah belajar untuk mengikhlaskan. Bukankan titik mencintai seseorang dengan mengikhlaskannya? Maka Sasuke akan melakukannya. Ia telah memberikan Hinata untuk Naruto. Walau ia tahu, terkadang Naruto melirik Sakura. Bahkan, mengajari Sakura pelajaran yang sudah di mengerti karena penjelasan dari Hinata.

"Bodoh!" gumam Sasuke pelan, tetapi Hinata menyadarinya. Manik seterang rembulan itu beralih pada Sasuke. Ia hanya tersenyum sendu. Ia sadar bahwa statusnya dan Naruto sudah berubah menjadi sepasang kekasih, cinta Hinata tetap bertepuk sebelah tangan. Tetapi ia yakin, jika lambat laun, Naruto akan melihatnya. Seperti novel romansa yang sering ia baca bertemakan cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Beralih menatap Naruto yang memberikan penjelasan pada Sakura. Tangan mereka tidak sengaja bersentuhan. Naruto lah yang pertama kali menarik tangannya dan wajahnya menampilkan rona merah yang tersamarkan karena kulit tan-nya. Sasuke yang melihat hanya mendengus, "Hinata! Kau senggang, bukan? Temani aku membeli minum! Biarkan Naruto yang mengajari Sakura. Kau tidak keberatan bukan, Namikaze-san?"

Ketika Sasuke memanggil Naruto dengan marga, pria tan itu tahu, bahwa Sasuke sedang marah dengannya. Naruto menghembuskan nafasnya, "Kau tetap disini, Hinata. Biar aku dan Sasuke yang membelikan minuman untuk kalian berdua,"

Pria tampan yang sifatnya berbeda jauh itu berjalan dengan berdampingan, "Kau masih memiliki rasa pada Sakura?"

"Bukan urusanmu,"

Sasuke mendengus geli. Ketika ia mengharapkan Hinata, pria yang memilikinya terlihat hanya bermain-main, "Sebaiknya kau tidak memainkan perasaannya," Sasuke memasukkan beberapa keping koin ke mesin minuman. Menekan tombol minuman yang ia inginkan.

"Bukankah kau sama? Kau mempermainkan perasaan Sakura?"

Sudut bibir Sasuke meninggi, "Sama? Tidak. Kita berbeda, Naruto. Aku tidak memberikan harapan palsu pada Sakura. Aku sudah sangat sering menolaknya. Kau bahkan melihat bagaimana aku memperlakukannya? Apa aku terlihat mempermainkannya? Tugasku sudah selesai untuk menolaknya. Jika Sakura tetap keras kepala, itu keinginannya,"

"Kau menyukai Hinata?"

Sasuke tersenyum, "Bagaimana jika aku menjawab ya? Apakah kau akan dengan senang hati memberikannya padaku?"

Tatapan Naruto menjadi sengit, "Tidak. Aku tidak akan pernah memberikan Hinata padamu,"

Sasuke menepuk lengan Naruto, "Kau harus menjaganya, dude! Beberapa pria mulai tertarik pada Hinata,"

"Apakah dirimu termasuk salah satunya?"

"Tidak,"

Naruto menghela nafas leganya dengan sangat pelan sehingga Sasuke tidak menyadarinya. Tentu ia tidak ingin hubungan pertemanan dengan Sasuke menjadi canggung. Bagaimana pun, Sakura dan Sasuke adalah sahabat yang bisa ia percaya.

Four Seasons of LoveWhere stories live. Discover now