13) Risiko Yang Terlibat

746 113 7
                                    

Tiga Belas—Risiko Yang Terlibat

(15 Desember 1987, dini hari)

Sudah beberapa hari sejak Harry menunjukkan kepada mereka perubahan wujudnya, dan sejak itu dia telah berubah menjadi rubah hitam kecil seperti yang pernah Sirius lihat, dan seekor burung pipit, mengutarakan bahwa dia berusaha untuk tidak berubah menjadi terlalu banyak binatang dalam waktu yang terlalu singkat, karena biasanya berakhir membuat dirinya bingung. Selain itu, tidak ada hal yang begitu penting terjadi. Sirius hampir membakar dapur saat sedang berusaha membuat telur pada suatu pagi, tetapi karena itu terjadi setiap beberapa hari sekali, itu tidak dihitung.

Remus telah memutuskan untuk pergi ke Dumbledore untuk "membantu" pencarian pagi itu, dan dia serta Harry sedang berada di dapur. Harry sedang membuatkan dia omelet (omelet-nya cukup enak, dan terlepas dari fakta bahwa ia mempelajarinya selama tinggal bersama keluarga Dursley, Harry tampaknya suka memasak. Meskipun Remus merasa waspada untuk membiarkan Harry terlalu dekat dengan oven atau kompor panas, bocah kecil itu telah membuktikan dirinya cukup mahir. Dia adalah juru masak yang andal, dan itu adalah hal yang beruntung mengingat bahwa Sirius tidak lagi diizinkan berada di dekat oven atau kompor). Sirius berlunjur di ruang kerja, setelah terbangun beberapa saat yang lalu, turun ke lantai bawah, dan tertidur kembali di sofa. Dia melakukannya setiap pagi, dan tidak menyadari fakta bahwa Remus dan Harry menganggap itu sangat lucu. Mereka telah memutuskan bahwa Remus akan pergi bekerja seperti biasa, karena akan menimbulkan pertanyaan jika dia tiba-tiba menarik diri dari pencarian—bagaimanapun, dia dulu selalu sangat marah pada Sirius. Sebagai bonus tambahan, jika para regu pencari dan Auror terlalu dekat untuk menemukan di mana Sirius dan Harry berada, Remus bisa mencoba menjauhkan mereka. Tentu saja, batin Remus, jika Dumbledore mengetahuinya, aku bahkan tidak akan punya kesempatan untuk menjauhkan mereka...

Dia tersadar dari pikirannya ketika Harry meletakkan piring di depannya, ham and cheese omelet itu masih sedikit mengepul. "Ini dia," ucap bocah kecil itu, mendorong garpu ke arah Remus.

"Terima kasih, Harry. Kau sungguh membuat omelet yang enak."

"Yang terenak." Harry tersenyum lebar saat pintu dapur terbuka untuk menampakkan Sirius yang sedang menguap.

"Mmmm." Sirius berkata, hidung mancungnya bekerja lembur. "Ada sesuatu yang berbau sedap."

"Aku membuatkan Moony omelet. Apakah kau mau satu?"

"Tentu," kata Sirius, menatap dengan iri pada Devlin yang masih mendengkur pelan di lantai. Anjing itu tampaknya tidak menyukai cuaca dingin, dan saat ini tampaknya lebih menikmati tidur daripada apa pun. "Sesuatu yang baunya sesedap itu mesti rasanya enak, bukan?"

Harry hanya tertawa dan mulai memasak lagi.

"Berangkat kerja lagi, Moony?"

"Sayangnya, Padfoot, iya, aku akan berpura-pura untuk mencari dirimu lagi."

Sirius menyeringai jahil saat Remus mengambil beberapa kertas dari atas meja. "Well, selamat bersenang-senang!"

Remus memelototi Sirius dengan dibuat-buat sambil berjalan menuju perapian. "Selamat tinggal, Harry. Sirius."

"Sampai jumpa, Moony!" seru Harry sambil tersenyum ketika Remus menghilang ke nyala api zamrud. Dia menambahkan keju ke omelet-nya (Sirius tampaknya kecanduan bahan tersebut) dan berkata, "Sirius? Berapa banyak tepatnya keju yang kau inginkan untuk ini?" Harry berbalik. "Sirius?"

"Kau tahu, kita benar-benar harus mencari tahu apa yang terjadi."

Harry mendongak melihat ke atas dengan terkejut dan tertawa. Sirius ditekan ke langit-langit, punggungnya menempel pada langit-langit dan lengan serta kakinya terentang, seolah-olah dia adalah logam dan sebuah magnet menariknya ke atas.

Shift | ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora