Part 7 : Cemburu Part 1

22.4K 1.1K 11
                                    

Hallo all, author kembali lagi nich , semoga readers menikmati ya konflik cinta antara Sara dan Douglas. Thanks buat reader yang sudah memberi coment, vote, serta dukungannya dan sory karena author jarang membalas coment maupun votenya.

Akhir kata, ini hadiah tahun baru dari saya kepada readers yang sudah setia menunggu lanjutan cerita ini. Byeeeee............

Selamat Tahun Baru 2013 all

Sudah hari ketiga Sara berada di Cascade. Dan 3 hari sudah Sara tidak bertemu dengan Douglas. Entah Douglas memang ada urusan di luar kota atau hanya alasan untuk menghindari Sara. Sore itu, Sara memutuskan untuk pergi ke kandang kuda. Sudah lama Sara tidak melihat kudanya, Star Lady, kuda pemberian  Douglas. Dan Sara selama ini selalu merindukan kuda itu.

Sesampainya di istal, Sara langsung mencari  Star Lady, yang ternyata tidak berubah masih berada di kandangnya dulu. Star Lady tidak berubah, bahkan semakin cantik karena terawat dengan baik. Kuda itu meringkik seolah menyatakan kegembiraannya bertemu kembali dengan Sara.

"Star Lady, aku sangat merindukanmu. Maafkan selama ini aku tidak pernah datang melihatmu."

Sara melepas kerinduan sepuasnya. Selama ini Sara tidak sanggup kembali ke Cascade, lagipula membawa Star Lady yang merupakan kuda pemberian Douglas ke Colorado hanya akan membuat Tony marah dan cemburu. Jadi Sara membiarkannya tetap di tempat Douglas.

Begitulah setiap hari Sara selalu pergi melihat kudanya, dan  kadang kala berkuda menuju perbukitan yang dulu sering mereka kunjungi. Kenangan berharganya sewaktu kecil bersama Douglas. Ketika Douglas mengajarinya memancing, mengajarinya berkuda, semasa Sara masih belum mengenal kata cinta yang membuatnya sakit hati dan terluka.

Sore itu, sehabis jalan-jalan seperti biasanya, Sara membawa Star Lady kembali ke istalnya. Sesudah berpamitan dengan kudanya, Sara berbalik bermaksud meninggalkan tempat itu ketika ponselnya berbunyi. Sara tersenyum melihat siapa yang menelepon.

"Halo sayang,"seru Sara bahagia.

"Mommy, kapan mommy pulang ke rumah? Sean sudah sangat merindukan mommy. Mommy tidak kangen sama Sean?"

Dari suaranya yang agak bergetar Sara tahu Sean takut Sara benar-benar meninggalkannya. Itulah sebabnya Sara tidak ingin tinggal di Cascade lebih lama lagi. Sean tidak pernah ditinggalkan Sara sama sekali. Apalagi sejak pertengkaran terakhirnya dengan Tony membuat Sean berubah menjadi pendiam.

Untunglah ada sahabat baiknya, Chris, yang menolongnya menjaga Sean. Chris adalah seorang psikolog anak yang merupakan  senior di universitas dengan Sara dulu. Chris telah banyak menolong Sara dan Sara berhutang banyak kepadanya. Kalau tidak ada Chris, mungkin Sara tidak akan ada hari ini.

"Sayang, mommy akan pulang secepatnya. Mommy juga sudah kangen sama putra mama yang manis."

Sara juga ingin secepatnya pulang ke rumahnya di Colorado, selain tidak tenang masih banyak masalah yang harus Sara urus sepeninggal Tony.

"Mommy, Uncle Chris ingin bicara dengan mommy." Segera diberikannya ponsel kepada Chris.

"Sara, bagaimana urusanmu disana? Apakah lancar? Sorry, aku baru menghubungimu sekarang."

"Chris, justru aku yang harus minta maaf tidak langsung menghubungimu. Sean bagaimana? Aku benar-benar sangat berterimakasih kepadamu. Tanpa kamu aku tidak tahu harus bagaimana."

"Jangan cemas, Sean baik-baik saja. Dia cuma belum terbiasa ditinggal olehmu. Dan mengenai hal yang kamu minta aku urus, sudah ada yang menghubungiku dan ingin datang melihat-lihat."

"Benarkah? Benar-benar merepotkanmu. Kamu memang benar-benar sahabatku yang paling hebat."

Lama Sara mengobrol dengan Chris dengan asyik sampai tidak mendengar kedatangan seseorang.

Pria ImpianWhere stories live. Discover now