Tak ada kabar dan penyelidikan

1.7K 61 0
                                    

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.'aku kemudian mulai memikirkan semua kemungkinan hanya untuk menemuimu'
.
.
.
.
.

Sedari tadi Liya dan Bara memperhatikan Ziva yang tampak melamun, sudah tiga hari sejak Reza pergi, namun tak sepatah katapun kabar yang laki-laki itu berikan pada istrinya, tentu saja itu membuat Ziva menjadi sangat cemas dan gelisah, sejenak Liya dan Bara saling pandang, hingga akhirnya keduanya kompak menggelikan bahu tanda bingung apa yang harus mereka lakukan, karna jujur mereka juga bingung dengan Reza, sesibuk apa dia hingga tak sempat mengabari istrinya.

"Ziva, coba duduk dulu, kita pikirin cara buat ngabarin Reza," pinta Bara yang langsung membuat Ziva menggeleng.

"Udah berapa kali Ziva menghubungi mas Reza, tapi hasilnya sama aja," bantah Raziva membuat Liya mengambil alih.

"Bisa aja kan suamimu sedang sibuk, bukannya ia bilang keluar kota karna ada proyek yang besar?" Bujuk Liya, namun bukan Raziva namanya jika semudah itu tenang, Raziva memiliki sifat yang mudah khawatir, atau mudah takut sejak kecil.

"Sesibuk apa dia sampai tak sempat mengabari Liya, bahkan hanya sebentar saja?" Liya dan Bara hanya dapat menghela nafasnya, itulah hal yang sedari tadi juga mereka pertanyakan, dan pada akhirnya jawaban itu hanya ada pada Reza seorang.

"Kenapa gak tanya sama Tante Farah aja?" Usul Liya membuat Ziva menghela nafasnya.

"Sudah kucoba, tapi jawabannya selalu sama, jangan terlalu mengekang Reza, itu yang selalu ia bilang," jawab Raziva yang akhirnya mendudukkan dirinya di sofa, tepatnya di samping Liya yang memeluknya.

"Ngomong-ngomong, bukankah ini terasa aneh, dari ucapan tante Farah, kelihatannya ia seperti mengetahui sesuatu," ucap Bara membuat Liya dan Ziva sedikit mengerutkan keningnya, benar juga.

"Begini saja, bagaimana jika mulai hari ini kamu tinggal bersama mertuamu lagi, kita akan mencari tau apa yang ia sembunyikan, jika melihat mertuamu itu akan berpergian, ikuti dia, dan hubungi kamu, aku tau mungkin ide ini sedikit gila, but staying still is useless, right?" Ziva mengangguk membenarkan, meski begitu, rasa khawatir itu tetap ada.

"Jangan ragu Ziva, kamu istrinya, kamu berhak tau apa yang terjadi sama suami kamu, atau alasan kenapa Tante Farah berubah, okay?" Tanya Bara meyakinkan, Ziva sedikit tersenyum dan mengangguk.

***

Sesuai rencana mereka, kini Ziva melangkahkan kedua tungkainya memasuki kediaman Reza, untuk kesekian kalinya, kali ini terasa sangat berbeda saat ia datang sendirian ketempat ini, tangannya mengetuk pintu coklat itu perlahan, menunggu jawaban dari tuan rumah, namun anehnya, ketika suara itu menyapa pendengarannya, Raziva merasa sekujur tubuhnya bergetar gusar.

I'm (not) a NavilleraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang