muslihat Riana (rahasia Reza)

1K 31 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
"Aku tak punya pembelaan, tapi aku punya sebuah cerita,"
- Fahreza Adelard.

Reza menatap Raziva seraya menghela nafasnya, terasa berat. Jika diperhatikan dengan benar, ziva dapat melihat penampilan Reza yang sedikit kacau.

"Mas reza-"

"Aku tidak punya pembelaan Raziva, jika kamu berharap mas akan memberikan pembelaan atau ala1san untuk membenarkan apa yang sudah mas lakukan, maka mas minta maaf sudah mengecewakan kamu," ucap Reza memotong membuat ziva kembali mengatupkan bibirnya, menyimak apa yang akan kembali Reza katakan.

"Mas gak punya pembelaan, tapi mas punya sebuah cerita, kamu ingin dengar?" Ucap Reza, menatap ziva yang kini juga menatapnya dengan ekspresi yang tak menentu.

Menimbang apakah itu yang ingin ia dengar.

Pramusaji datang membawa makanan yang mereka pesan, lalu pergi setelah makanan itu tersaji di hadapan mereka.

"Ziva ingin dengar, seberapa menarinya cerita itu"

Reza tersenyum singkat seraya mulai memakan makanannya, namun dari matanya, ziva tau bahwa laki-laki di hadapannya itu tengah berfikir, dari mana cerita itu harus di mulai.

Raziva menegak minumnya, bersamaan dengan suara Reza yang kembali terdengar.

***

Flashback spin off Reza.

Sore itu, Reza mengemudikan mobilnya membelah jalanan Bogor, kerja sama dengan Abian sudah terjalin, membuat reza tersenyum karna itu artinya besok ia sudah bisa kembali dan bertemu dengan istrinya, membayangkan Raziva yang akan menyambutnya membuat rasa lelah ditubuhnya menghilang.

Namun senyumnya hilang begitu ia menyadari bahwa tengah diikuti, sebagai pengusaha sukses ia sudah sering mengalaminya, namun bukan berarti itu tidak berbahaya. Reza menambah kecepatan mobilnya saat dua buah mobil lainnya mengikuti, sesekali laki-laki itu menoleh pada kaca spion untuk memastikan jarak nya dari para penguntit itu

Namun yang membuatnya lebih tidak tenang adalah firasatnya yang mengatakan bahwa sesuatu akan terjadi dalam pernikahannya dan Ziva, sebelumnya Reza tak pernah merasa begitu takut seperti ini, Reza meraih ponselnya untuk meminta bantuan pada Abi, namun sialnya sekretaris sahabat barunya itulah yang menjawab panggilannya dan mengatakan jika Abi tengah rapat dan tidak bisa diganggu.

"Ya Allah ada apa ini," gumam Reza yang melihat bahwa ia salah berbelok, dan didepan sana adalah jalan buntu, sebenarnya masih ada jalan, namun tidak bisa dimasuki oleh kendaraan roda empat.

I'm (not) a Navilleraحيث تعيش القصص. اكتشف الآن