0 5

135 114 47
                                    

"Aku punya mata, tapi aku harus selalu melihat dari sudut pandang Ayah.
Aku punya otak, tapi aku harus selalu mengikuti cara berpikir Ayah.
Dan aku punya suara, tapi aku harus menerima pendapat yg Ayah katakan. Menyedihkan sekali."

-Rasbella Yunara

____

"Kalian berdua akan kami jodohkan." Ucap Tante Aina tanpa merasa bersalah.

Yang ku takutkan terjadi.

Ting!

Uhuk!

Aku melepas sendok dan garpu begitu saja, sedangkan Ahmad tersedak makanan nya sendiri dan mengambil minum.

"APA?!" Tanya kami bersamaan dan penuh penekanan.

"Iya kalian akan kami jodohkan." Ucap Ayah ku membenarkan.

Mata ku berkaca-kaca mencoba menahan tangis, "Yah aku masih sekolah, kenapa Ayah tega sama aku." Aku masih menatap nanar ke arah Ayah.

"Ayah, Bunda, apa maksud nya ini?, perjodohan? Kak Aisyah aja belum nikah Yah." Ahmad ikut berpendapat tidak menerima perjodohan ini.

"Kak Aisyah udah ada calon nya, nanti pernikahan nya barengan sama pernikahan kalian." Ujar Tante Aina.

"Ayah, Om, Tante sekarang udah modern, masih jaman ya jodoh-jodohan?" Tanya ku sedikit terbata-bata.

Mereka hanya diam tak menjawab.

Aku beranjak dari kursi, "Permisi." lalu pergi meninggalkan mereka.

Didalam mobil aku menangis tersedu-sedu. Aku masih tidak percaya Ayah tega melakukan itu. Ayah juga ikut masuk lalu mengemudikan mobil nya.

Sepanjang perjalanan pulang aku memalingkan muka dari ayah, lebih baik aku menatap keluar jendela mobil dari pada harus melihat wajah nya.

°°°

Di ruang tamu.

Ahmad, Kak Aisyah, Tante Aina, dan Om Ali sedang berkumpul membicarakan tentang pernikahan.

"Katanya keluarga Nafil acara nya di adain sederhana aja Yah, Bun. Orang-orang penting aja yang di undang." Ujar Kak Aisyah.

"Ya sudah kalau begitu, Ayah sama Bunda juga maunya seperti itu. Iya kan Bun?" Tanya Om Ali pada Tante Aina.

"Iyaa, nanti fitting baju nya bareng sama Ahmad ya Kak biar sekalian." Jawab Tante Aina.

"Nggak ah Bun, aku bareng sama Nafil aja, lagian ngapain Ahmad ikut." Tolak Kak Aisyah.

"Sama Nafil juga Kak, tapi Ahmad juga ikut kan dia juga mau fitting baju." Ucap Om Ali menjelaskan.

"Fitting baju?" Tanya Kak Aisyah bingung.

"Iya, kan Ahmad juga mau nikah." Jawab Tante Aina.

"Hah?" Kak Aisyah melongo tidak percaya.

"Emang ada yang mau nikah sama Ahmad?" Lanjut nya sambil menatap Ahmad intens.

Ahmad hanya diam Kakak nya bertanya seperti itu, agak nyesek kayaknya. Namun hanya bungkam tidak bersuara. Dia tidak ingin meladeni kakak perempuan tersayang nya yang sering kali suka kebablasan kalau bicara. Kak Aisyah juga sering menasehati Ahmad agar tidak perlu memakai kacamata karena dirinya memang tidak minus. Apa gunanya kan?

My Husband and His Drama(Hiatus)Where stories live. Discover now