Bagian 10

6.7K 529 29
                                    

Wang yibo sedang duduk sila di atas karpet berbulu yang ada di ruang tamu. Tangan kirinya ia gunakan untuk menopang pipinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk memainkan pulpen yang ia pegang dengan random. Matanya menatap malas pada buku yang terletak diatas meja itu.

"ck. Sialan kenapa susah sekali" bibir itu tidak henti-hentinya mengumpat sejak ia membuka buku pelajaran matematika. Iya buku matematika, sudah sejak satu jam yang lalu wang yibo masih berada di posisinya.

Wang yibo berusaha mengerjakan tugas yang di berikan oleh suaminya sekaligus guru matematikanya itu. Jika bukan sang suami yang menjadi guru, sudah dapat yibo pastikan ia tidak akan mau berjam-jam duduk hanya untuk mengerjakan soal-soal yang membuat kepalanya pusing.

"ayolah, bahkan belum ada satu soalpun yang selseai" dan wang yibo kembali mengeluh.

"sialan...kenapa zhan ge memberikan soal seperti ini"

Dari arah dapur xiao zhan tidak henti-hentinya terkekeh geli, ia terus memperhatikan wang yibo sejak tadi. Memperhatikan bagaimana laki-laki itu mengeluh, mengumpat, bahkan ia sesekali akan berteriak frustrasi.

Xiao zhah memeutuskan untuk menghampiri wang yibo yang sudah terlihat sangat lesu dengan wajah yang di tekuk. Membuat xiao zhan gemas dan ingin sekali menarik pipi chubby wang yibo.

Xiao zhan mendudukan bokongnya pada sofa yang di belakangi wang yibo, ia menaruh cangkir kopi yang ia bawa pada meja, dan membuat wang yibo menolehkan kepalanya pada xiao zhan. Senyuman lembut xiao zhan layangkan, lalu tangannya terulur untuk mengelus surai hitam milik yibo.

"apa yang membuat wajahmu tertekuk seperti itu?" xiao zhan mengatakannya dengan sangat lembut.

"ini semua karena gege" wang yibo memajukan bibirnya kesal, kedua tangannya ia lipat di depan dada, lalu menolehkan kepalanya ke arah lain.

Xiao zhan mengangkat satu alisnya heran, namun saat matanya menangkap buku dengan coretan angka dan rumus di dalamnya membuat ia terkekeh, ternyata tugas yang ia berikanlah penyebabnya.

"kenapa menjadi salah gege? Gege tidak melakukan apapun sedari tadi" ujar xiao zhan berpuara-pura tidak mengerti apa yang terjadi.

"ini" wang yibo mengembil buku itu, lalu menyodorkannya pada xiao zhan.

Xiao zhan mengambil buku itu. Memperhatikan tulisan tangan wang yibo yang lumayan berantakan, seperti seseorang yang tidak berniat untuk menulis, atau memang wang yibo malas menulis. Ntah xiao zhan sendiri tidak tahu.

"bagian mana yang tidak kau mengerti sayang?" xiao zhan mengatakannya tanpa menoleh pada yibo. Ia mengambil cangkir kopi yang ia letakan tadi, lalu meminumnya.

"semuanya"

Byur.

Xiao zhan refleks menyemburkan kopi yang ada di mulutnya, saat mendengar perkataan polos wang yibo, yang membuat ia kaget setengah  mati. Tentu saja ia kaget, mata pelajaran matematika itu selama tiga jam lamanya, xiao zhan sudah menjelaskan semuanya tadi siang di sekolah, dan istrinya ini dengan polosnya mengatakan ia tidak mengerti semuanya, lalu apa yang laki-laki manis cantik ini perhatian saat pelajaran berlangsung? Xiao zhan merasa gagal menjadi guru sekarang.

Tanpa xiao zhan sadari wajah wang yibo terkena semburan kopi yang ia minum, dan kini wajah itu terlihat sangat kesal karena bukannya meminta maaf, xiao zhan malah melamun dan tidak memperdulikannya.

"ZHAN GEGE APA YANG GEGE PIKIRAN? APA GEGE TIDAK LIHAT WAJAH YIBO?" teriakan wang yibo menggema di seisi ruangan apartemen itu, membuat xiao zhan terlonjak kaget dan langsung melihat yibo. Xiao zhan membolakan matanya saat melihat wajah berantakan wang yibo, bahkan wang yibo sudah menatapnya galak.

MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang