Cahaya mentari pagi yang masuk melalui celah jendela, mengusik tidur cantik seorang laki-laki yang masih bergelung nyaman dengan selimut tebalnya. Hal itu membuat ia mau tidak mau membuka matanya, kelopak matanya yang indah di hiasi bulu mata lentik itu perlahan terbuka, lalu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk membiasakan dengan cahaya. Tubuhnya menggeliat merentangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena lama tertidur, dan setelah merasa cukup ia bangun, dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang.
"Nghh...pagi sa--Yak kemana putraku?" Wang Yibo membulatkan matanya terkejut saat melihat putranya tidak ada di sampingnya, karena seingatnya putranya itu tidur bersamanya, dan juga Xiao Zhan. Lebih tepatnya putranya itu tidur di tengah-tengah antara dirinya, dan Xiao Zhan. Tapi kenapa sekarang tidak ada.
"ZHAN GE!! PUTRAKU MENGHILANG" tanpa pikir panjang Wang Yibo langsung loncat dari tempat tidur, berlari seperti orang kesetanan mencari Xiao Zhan dengan wajah panik, dan rambut berantakan seperti singa. Ia tidak perduli, karena yang ia perdulikan adalah keberadaan putranya sekarang.
"GEGE HIKS TELPON POLUSI--EH POLISI" Wang Yibo berlari ke arah dapur. Ia yakin Xiao Zhan berada di sana, tapi saat ia sampai di dapur ternyata di dapur tidak ada siapapun. Tak ayal hal itu membuat Yibo semakin panik, air matanya bahkan sudah berlomba-lomba menuruni pipi chubbynya. Jika Xiao Zhan tidak ada di dapur, lalu kemana Xiao Zhan, dan putranya?.
"Apa mereka berdua diculik" pikir Yibo mulai ngaur.
"AAAA ZHAN GE HIKS" Yibo berteriak histeris, ia takut terjadi sesuatu. Tapi kemudian.
"HAHAH...sayang kau lucu" suara seseorang yang tertawa dengan sangat keras, yang datang dari arah belakang Yibo tiba-tiba saja terdengar. Yibo tentu tahu siapa pemilik suara itu, siapa lagi jika bukan Xiao Zhan suaminya. Dan saat ia membalikan tubuhnya, ia menemukan Xiao Zhan yang duduk di atas sofa dengan menggendong Fengying, dan parahnya suaminya itu masih tertawa terpingkal-pingkal.
"Yak!! Apa yang gege tertawakan?" Wang Yibo berjalan dengan cepat menghampiri Xiao Zhan yang duduk di atas sofa. Bibirnya mengerucut lucu, dengan tatapan mata yang dibuat segalak mungkin, tapi bukannya takut Xiao Zhan malah semakin keras tertawa. Sebenarnya Xiao Zhan sudah ingin tertawa dengan keras saat Yibo meralat ucapannya sendiri tentang menghubungi polisi, tapi ia tahan karena ingin melihat tingkah apa lagi yang akan dibuat istrinya ini.
"Bukan apa-apa sayang...astaga kau sangat menggemaskan" Zhan berusaha mengontrol dirinya agar tidak terus menerus tertawa, karena jika tidak, ia yakin Yibo akan marah padanya.
"Duduk sini!!" Zhan meraih tangan Yibo, lalu memintanya untuk duduk di samping sebelah kanannya.
Zhan terkekeh pelan saat melihat wajah berantakan Yibo yang dihiasi air mata, tangannya yang tadi menggenggam tangan Yibo beralih menyentuh pipi chubby kesayangannya, dan menghapus jejak air mata di sana.
"Jangan menangis hmm" Zhan mengatakannya dengan sangat lembut diiringi dengan senyuman hangatnya.
"Gege menyebalkan hiks...Yibo takut terjadi sesuatu pada gege dan Fengying" Yibo segera memeluk tubuh Xiao Zhan, menyembunyikan wajahnya di dada bidang Zhan, sedangkan tangannya yang menganggur ia gunakan untuk mengusap pelan wajah Fengying yang tertidur lelap digendong Xiao Zhan.
"Gege hanya membawa Fengying yang menangis keluar kamar...Gege takut ia mengganggu istirahatmu sayang" Zhan mengusap punggung sempit Yibo dengan lembut, ia tidak tahu bahwa Yibo akan sepanik ini saat melihat Fengying tidak ada di tempat, dan ya ia sedikit merasa bersalah akan hal itu. Terlebih lagi ia malah menertawakannya tadi.
"Lalu bagaimana cara gege membuatnya tertidur?" Yibo mendongakkan wajahnya melihat Xiao Zhan. Sedangkan Zhan menundukan wajahnya, sehingga membuat dua manik indah itu saling bertatapan.
Cup.
Zhan mengecup singkat bibir Yibo.
"Gege menyusuinya" ujarnya asal.
Plak.
Yibo memukul bibir Xiao Zhan yang tersenyum menyebalkan.
"Aww sakit" Xiao Zhan mengatakannya dengan main-main, dan memasang wajah seolah-olah ia benar-benar merasakan sakit. Namun saat kedua mata itu saling menatap satu sama lain, yang terjadi malah.
"Hahaha" keduanya tertawa dengan bahagia dengan lelucon sederhana yang dibuat.
Terlalu larut dengan kebahagiaan sampai mereka lupa kalau Fengying masih di sana, dan dalam gendongan Xiao Zhan. Namun anehnya bayi itu malah tetap tertidur lelap, dan sama sekali tidak merasa terganggu dengan kegaduhan yang dibuat kedua orang tuanya.
"Zhan ge ayo pergi berlibur" permintaan tiba-tiba dari Yibo membuat Zhan mengerutkan keningnya bingung.
Merasa Zhan hanya diam saja, Yibo kemudian kembali membuka suaranya. "Bukankah kita sudah lama tidak berlibur ge" Yibo menatap Xiao Zhan penuh harap. Tak ayal hal itu membuat Zhan sedikit gugup, karena Yibo terlihat begitu menggemaskan. Dan hal itu membuat Zhan tidak tahan untuk menciumi pipi chubby Yibo.
"Emmm...kemana kau ingin berlibur?" Tanya Zhan di sela-sela ia yang terus menciumi pipi chubby Yibo.
"Haha hentikan gege!!" Yibo terkekeh geli saat menerima ciuman bertubi-tubi dari Xiao Zhan, dengan sekuat tenaga Yibo mencoba menjauhkan wajah Xiao Zhan darinya, dan saat berhasil ia menatap galak Xiao Zhan seolah memperingatinya untuk tidak melakukan hal itu lagi. Namun Zhan malah menarik tengkuk Yibo, dan melumat bibir Yibo sebelum menjauhkan wajahnya kembali.
"Berhenti menciumku iss" Yibo berteriak kesal tepat di depan wajah Xiao Zhan.
"Haha baiklah sayang...Jadi kemana kau ingin berlibur?" Zhan mengulang kembali pertanyaannya, tentunya setelah puas menciumi Yibo.
"Kemana saja, tapi kita ajak Guo Cheng juga Fanxing" seru Yibo yang terlihat bersemangat.
"Kau yakin ingin mengajak dua biang rusuh itu?" Zhan terlihat ragu dengan usulan Yibo yang ingin mengajak Fanxing juga Guo Cheng. Ia takut kepalanya akan pecah menghadapi tiga bocil yang terperangkap ditubuh orang dewasa ini. Ya walaupun Zheng Fanxing tidak terlalu parah, tapi tetap saja jika bersama dua bocil lainnya akan sama saja menyebalkannya.
"Iss...gege tidak boleh begitu! Guo Cheng sahabatku" Yibo memukul pelan dada Xiao Zhan, ia tidak terima dengan perkataan Xiao Zhan tentang sahabatnya itu.
"Tumben kau membelanya?" Zhan mengerutkan keningnya bingung, namun kemudian ia memicingkan matanya curiga. "Apa yang kalian rencanakan?"
"Hehe...membuat Guo Cheng hamil" Yibo tersenyum lebar setelah mengatakannya.
Tak.
"Aww...yak! Kenapa menyentil dahiku?" Yibo mengusap-usap dahinya yang baru saja menjadi sasaran kekerasan Xiao Zhan.
"Jangan lupa kalau mereka belum menikah sayang" ujar Xiao Zhan dengan lembut memberikan pengertian, ia tidak ingi istrinya ini melakukan hal-hal gila lagi.
"Kita akan pergi berlibur, dan mengajak Fanxing juga Guo Cheng...tapi dengan satu syarat"
"Syarat? Apa?" tanya Yibo, terlihat tidak sabaran.
"Hilangkan rencana-rencana gila yang kalian susun di otak kalian itu...mengerti baby Yibo?" Zhan mengatakannya dengan penuh penekanan, dan kali ini ia tidak ingin di bantah.
"Ck. Menyebalkan" Yibo bangkit dari duduknya, lalu merampas Fengying dari gendongan Xiao Zhan. Ia berbalik dan berniat pergi dari sana, tapi sebelum ia benar-benar jauh melangkah, Yibo kembali membalikan tubuhnya.
"Besok pagi, tepat di jam 07:00 tiket pesawat untuk pergi berlibur harus sudah ada" ujarnya dengan lantang, dan setelahnya pergi dengan menghentak-hentakan kakinya.
Zhan yang melihat hal itu hanya bengong, dengan rahang terbuka. Kenapa sikap Yibo masih saja belum bisa ia tebak, selalu saja ada keajaiban di setiap harinya. Semoga saja keputusannya untuk pergi berlibur dengan tiga sekawan itu bukan keputusan yang salah.
TBC.
Sebenarnya agak gak rela buat cerita ini end tapi udah kebanyakan juga chapternya🤣🤣
Kalau misalkan aku buatin books baru, tapi kaya flashback dari cerita ini mau gak? Kaya jaman-jamannya Yibo ngejar tetangganya yaitu Xiao Zhan🤣🤣
YOU ARE READING
MY TEACHER IS MY HUSBAND {END}
RomanceXiao zhan adalah seorang guru matematika yang dipindah tugaskan ke sekolah wang yibo, yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya sendiri. Wang yibo adalah siswa di SMA Beijing International School (BIS) yang harus dikagetkan dengan kepindahan xiao...