Ch. 22. Raungan monster

125 37 1
                                    

"Hhoahmm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hhoahmm.." Vierre meregangkan tubuhnya sambil bermalas-malasan setelah berhasil membuka pintu ruangan yang sangat keras.

Ruangan resmi Raja dan Ratu semakin terlihat jelas setelah diterangi oleh cahaya matahari.

Vierre menghabiskan hari-harinya untuk membaca beberapa buku di ruangan resmi tersebut.

"Sihir penyembuhan disebut dengan altheya."
"Pengguna sihir ini sangat berguna jika terjadi sesuatu yang genting seperti terjadi perang ataupun sedang dalam melaksanakan tugas yang berbahaya."
"Tetapi sihir ini sangat tidak diminati oleh sebagian besar penyihir karena proses latihannya yang sangat lama." Vierre terdiam setelah membaca kata perkata dari buku tersebut.

"Tapi sihirku keluar dengan sendirinya. Aku tidak pernah mempelajarinya."

Vierre mulai membalikkan buku yang ia baca.
"Apa buku ini palsu?"

Mana mungkin buku itu palsu. Annete pasti tidak akan menyimpannya.

Vierre kembali membuka buku tersebut dan mulai membacanya.
"Penyihir yang telah menggunakan sihir altheya ini akan merasa lelah karena banyak membutuhkan tenaga. Semakin banyak menggunakan sihir altheya ini maka kematian akan semakin mendekati penyihir tersebut."

Vierre tampak terkejut setelah membaca buku itu.

Ya, Selama beberapa hari ini. Vierre terus melatih kemampuan sihirnya dan juga terus membaca buku tentang sihir.

"Aku harus menggunakannya dengan hati-hati!"

Dia masih belajar untuk mengontrol sihirnya agar sihir yang dimilikinya itu bisa mengikuti perintahnya.

Walaupun dia mengeluarkan sihir. Dia tidak menggunakannya kepada dirinya sendiri atau orang lain.
Tetapi, kenapa dia merasa kelelahan?

Apakah hanya dengan mengeluarkan sihir maka energi seseorang akan berkurang?

"Aku akan tetap mempelajarinya dan memamerkannya kepada Paman dan Bibi.. Heheh.." Vierre kembali bertekad.

Ia kemudian mengeluarkan sihirnya sekali lagi untuk memastikan jika dia sudah bisa mengontrolnya.

Cahaya terang dari tubuh Vierre keluar dan melayang terbang di udara.

Cahaya tersebut berputar-putar di udara dan mengikuti ayunan jari Vierre.

Ttok..Ttok..

Srriing..

Sihir Vierre seketika menghilang begitu saja karena Vierre menjadi tidak fokus setelah mendengar sesuatu dari taman Istana.

Vierre memakai jubahnya dan berjalan mengikuti sumber suara tersebut.

Vierre terdiam di depan pintu. Tangannya bergerak ke atas untuk membuka pintu tetapi dia mengurungkan niatnya.

GLASS PRINCESSWhere stories live. Discover now