Part 9

2.3K 236 27
                                    

Haii😍 Jimin Alisa update siang bolong nih hehehe karna kemaren aturan jadwal update, eh kelupaan 🙈

Selamat membaca untuk kalian yg nungguin, makasih juga. Semangat puasanya yaa🤗

°°°°°

"Kalau begitu, beri aku sedikit keyakinan. Setidaknya buat aku memiliki alasan untuk tidak akan membuatmu berpikir aku akan meninggalkanmu."

Detik itu juga Alisa memaku. Ditariknya kembali tangan yang tadi ia letakkan diatas kepala Jimin. Gadis itu menyeka habis sisa-sisa air mata yang masih berada di pipi.

Alisa mendadak tidak mengerti, "Keyakinan?"

Jimin lantas mengangguk. "Memilih berteman denganku tidak akan menjamin aku tidak akan menyakiti atau menghancurkan hubungan ini, Alisa."

Terdengar Jimin menghela nafas. Jelas juga terlihat dia sedang berada dalam kebimbangan. "Kau bilang, cinta akan tumbuh seiring waktu dengan kita mengenal satu sama lain." Jimin mengingatkan Alisa lagi akan kalimat yang pernah gadis itu tegaskan saat Jimin meminta untuk tidak melanjutkan pernikahan. "Tapi waktuku tidak banyak hanya untuk mengenalmu sedalam itu hingga kita benar-benar jatuh cinta satu sama lain."

Alisa masih diam. Dia belum menjawab karna sepertinya Jimin belum selesai dengan apa yang ingin ia jelaskan.

"Kau bilang ingin berteman denganku? Tapi itu bukan usaha yang baik untuk mempertahankan hubungan ini jika pada akhirnya kau hanya wanita biasa yang tidak istimewa di dalam hidupku."

Sakit...

Alisa sakit mendengar ucapan yang baru saja Jimin katakan.

Dia memalingkan wajah disaat kedua maniknya kembali berkaca-kaca dan bertanya 'apa yang ingin kau katakan?'

"Alisa..."

Spontan Alisa menatap Jimin lagi kebingungan. "Lalu aku harus apa? Aku hanya gadis sembilan belas tahun dan sudah bersuami tapi dia memiliki cinta yang lain." Jimin spontan tertunduk dan memejam sebentar saat ucapan Alisa menyindir kenyataan.

"Aku tidak memiliki pengalaman apapun tentang lelaki." Alisa benci jika harus mengakui betapa polos dirinya sendiri. Pun dipalingkan lagi wajah itu setelah menengadah sebentar dan menarik napas.

"Bahkan aku berpikir, jika aku mengenal apa itu cinta, seharusnya dan yang aku inginkan adalah suamiku orang yang pertama untuk hal itu."

Dalam dia Jimin tersenyum, entah untuk apa.

"Aku bukan pria jahat, percayalah!"

"Aku tahu itu."

"Setelah ini, bisakah kau menjadi Alisa yang sebenarnya dan perlihatkan padaku apa yang bisa membuatku menyukaimu." Jimin mengambil kedua tangan Alisa lalu menggenggamnya. "Aku begitu mencintai Hyejin dan tergila-gila karna sifatnya yang dewasa." Jimin pun memberitahu.

Sebenarnya ini tidak termasuk kedalam list tujuan dan obrolan yang akan Jimin katakan. Tapi, Jimin rasa ini pasti akan membantu Alisa sedikit banyaknya. "Aku tidak akan bisa diperoleh dan dipaksa mencintai seseorang jika bukan hatiku yang memilihnya."

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Where stories live. Discover now