Part 32

1.8K 227 38
                                    

Sorry lama update🙏🏻

Kasih kritik dan saran tentang tulisan aku dong xixixix mau tau gimana sih tulisan dan cerita aku. Gitu hehehe jangan lupa yaaa, DISINI!

VOTE DAN KOMEN JUGA HEII,

4444 kata🥺

4444 kata🥺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🗝️

2 jam sebelumnya.

Ting.

Sebuah notifikasi dari ponsel Jimin berdenting nyaring. Ada satu pesan masuk dari kontak bernamakan Hyung. Jackson kah?

Dengan cepat Jimin menarik ponselnya dari atas meja kerja. Jemarinya begitu lihai membuka lockscreen dan langsung menuju ke menu pesan.

Hyung :
Waktu dua bulan yang kau minta hampir habis, adikku. Tidakkah seharusnya kau melakukan sesuatu?

Dan saat akan membalas pesan tersebut, beberapa detik kemudian satu pesan baru masuk kembali di kirim dari kontak yang sama.

Hyung :
Ada seorang pemuda yang saat ini sangat emosi mendengar kakaknya disakiti oleh orang lain. Pemuda itu sangat ingin membalaskan sakit yang kakaknya dapatkan pada istrimu, Jimin.

Kau harus melakukan sesuatu untuk menolong nya, benar kan?

Tangan Jimin merepal geram tidak terima. Apa Jackson mengancamnya menggunakan Alisa? sialan!

Park Jimin :
Apa maksudmu?

Hyung :
Apa kau tidak tahu, apa yang sudah pria itu lakukan pada kekasihmu? atau kau memang sengaja mengabaikan nya?

Tidak baik begitu, adikku. Bagaimanapun juga gadis itu adalah calon istrimu.

Tidak tahan, Jimin pun langsung menekan tombol panggilan pada layar menyala itu. Tersambung, dan tidak menunggu lama, dari sebarang sana Jackson mengangkatnya.

"Hei, adikku."

"Katakan, siapa pemuda yang kau maksud?"

Mendengar itu Jackson langsung tertawa. "Kenapa banyak orang menyayangi istrimu, hmm? aku jadi iri."

"YA!!" bentakan itu terdengar keras mengintrupsi ruangan.

Sedangkan di sebrang sana, terdengar kekehan puas dari Jackson. "Jangan membentak orang yang lebih tua dari mu, Jimin!"

Tidak kuat menahan emosi, yang Jimin lakukan hanya memicingkan kedua matanya keras. Sungguh, bukan main rasa kesal Jimin kini. Apalagi mendengar suara Jackson yang kelihatan begitu santai. Sialan!

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Where stories live. Discover now