Part 26

1.5K 220 26
                                    

‼️Ga target ga seru, ga target ga bakal tau seberapa antusiasnya‼️

PART 26 👉🏻 60 VOTE


Baru aku lanjut next chapter🤭🌚

Note : Aku ga pernah langgar janji update kan kalo udah aku bilang begini begitu, jadi yokkk mangatss vote biat aku semangat juga🙌🏻🙌🏻😍

*******

Pagi di akhir pekan akhirnya tiba juga. Jimin merasa hari ini ia harus banyak istirahat, menghilangkan penat di otak dan di badan nya. Mungkin Jimin akan menghabiskan waktu bersama sang istri yang katanya sebentar lagi akan ujian kelulusan. Jimin mau memberikan semangat untuk Alisa.

Jimin tersenyum simpul memperhatikan gadis kecil yang kini sibuk dengan lembaran tugas dan laptop yang menyala mencari jawaban perihal soal yang sedari tadi ia permasalahkan. Dari tadi Jimin sudah memberikan solusi untuk tidak mengerjakan tugas itu keseluruhan dan tolong perhatikan suaminya yang minta di perhatikan.

Berharap mendapat jawaban yang manis, Jimin malah mendapat ultimatum dari bibir cerewet itu seperti, "Oppa enak sudah melewati ini semua. Itulah mengapa Oppa menggangguku. Tapi aku? lihatlah, Mina Ssaem bilang kalau menjelang ujian kelulusan, pihak sekolah akan melakukan pra-ujian untuk menguji kemampuan para murid. Memikirkan ujian yang sebenarnya saja aku sudah prustasi, bagaimana dengan pra-ujian pra-ujian yang akan di lakukan beberapa kali. Tidak bisakah sekolah itu mengerti kondisi para muridnya? andai saja ayah punya wewenang di yayasan itu, ingin sekali aku mengusulkan untuk menghapus ujian kelulusan dari poin penting akhir sekolah. Arghhhhh...."

Lihat, padahal Jimin hanya bilang, "Kalau pusing, tidak usah di kerjakan. Aku ada disini, sebaiknya kau memperhatikan suamimu, Nona."

Dan jawaban Alisa sudah seperti jalan kenangan yang panjangnya tidak terkira. Jimin sampai tidak bisa menahan tawa kala mendengar ocehan sang istri.

Dengan posisi tidur menyamping menghadap ke arah Alisa sambil satu tangannya ia gunakan sebagai penyangga, Jimin berusaha menikmati setiap keindahan dari paras cantik sang istri. Jimin merasa sedikit terlambat menyadari kalau Alisa adalah gadis yang dewasa. Dia bisa menyimpan beban nya sendirian dan tetap terlihat tenang padahal di dalam hati dan pikiran kian berserabut memikirkan rumitnya hubungan mereka.

Sedangkan Jimin? dia yang membuat masalah ini terjadi, tapi malah dia juga yang tidak tahan menahan semua nya.

Satu tangan Jimin terulur mengusap rambut Alisa yang terjurai begitu saja. Menyalipkan ke belakang telinga lalu Jimin usap pipi mulus nan lembut itu penuh sayang.

Jauh dalam lubuk hatinya, Jimin merasa berdosa besar kalau gadis polos ini akan tersakiti oleh nya. Jujur saja, waktu bukanlah permainan yang baik. Yang mana kalau seseorang ingin memutar ulang kembali atau menghapus sebagian skenario yang kini mereka tidak harapkan, maka tidak akan bisa.

Sambil mengusap-usap kepala Alisa dengan lembut, Jimin jadi teringat masa dimana pertama kali ia di ingatkan soal pernikahannya oleh sekretaris keluarga Park. Kala itu Jimin jelas menolak keras tidak setuju dengan pernikahan tersebut.

Tapi saat itu Alisa seperti tidak punya malu bersikeras tetap ingin menerima perjodohan ini dan akhirnya mereka menikah. Disamping mengingat perjalanan waktu mereka pasca menikah, Jimin juga teringat kala mereka di AS dulu. Jimin bahkan sengaja menghindari Alisa, sering meninggalkan Alisa sendirian di Mansion, dan selalu pergi lebih awal agar Alisa meresa kesepian. Tujuan nya hanya agar Alisa tidak tahan dan berujung minta diceraikan. Tapi rencana yang Jimin lakukan tidak membuahi hasil yang Jimin harapkan. Lalu, beberapa kali Jimin juga memperlihatkan sisi kehancuran nya saat belum bisa mengikhlaskan hubungannya dengan Hyejin. Beberapa kali Jimin merusak diri dan selalu saja Alisa yang mengurusnya dengan sabar.

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Where stories live. Discover now