진실은 언제 나올까요? (63)

273 67 12
                                    

"Pengorbanan butuh waktu dan manusiawi. Tapi saat semua terasa jelas, apakah pengorbanan itu dianggap sebagai hal yang wajar? Terkadang manusia ada yang membenci separuh sifat irasional manusia lainnya."

(Author ***** POV)

Terakhir Seokjin ada disini setelah hari ulang tahunnya, dimana dia mengalami hal yang tak terduga dari mendiang neneknya. Saat dia datang disini menginjak halaman depan sekolah dengan jas merah muda hasil desain dari sang nenek ketika muda. Dia masih hafal dan tidak tahu mengapa untuk datang ke sini, yang dia ingat adalah neneknya menginginkan dia sebagai seorang pemegang dari segala tanggung jawab.

Itu dulu, sekitar empat tahun yang lalu. Dia bahkan belum memulai semuanya karena pada satu tahun ini dia harus lulus dengan nilai memuaskan. Kedua manik matanya melihat semua yang tengah terjadi sekarang, bau sekolah, pendidikan dan beberapa siswa yang melihat dirinya berjalan mengitari dari halaman sampai ke lorong sekolah.

Rencana awal dia ingin menunggu Yoongi, akan tetapi setelah mendengar hal secara singkat dan dalam pemikiran panjang. Seokjin rasa dia yang harus bertindak lebih dahulu. 

"Ya ampun dia tampan ya. Astaga siapa dia, apakah dia guru baru atau memang siswa?" Salah seorang siswi berbisik dengan wajah malu pada kedua pipinya yang merah. Salah satu teman disampingnya juga berbisik senang, dimana dia cukup memuat banyak hal seperti bagian cuci mata. Tak ayal beberapa dari mereka menata rambut dan dandanan mereka. "Sepertinya dia mencari salah satu murid disini, kalau memang dia guru aku akan sangat betah di sekolah sampai melakukan ekstrakurikuler tambahan." Dengan menggunakan kipas lipatnya dia membuang rasa gerah di badannya.

Beberapa siswa laki-laki juga sedikit tercengang, pasalnya seseorang datang tanpa sepengetahuan apapun dan membuat para siswi seperti Fangirl gila, bukan hanya itu saja. Kekasih juga ikut luput dalam perhatiannya pada salah satu fokus, membuat para kaum Adam iri.

Seokjin memang sedikit risih oleh tatapan mereka, dimana semua orang seperti memberikan sebuah intimidasi. Dia juga tidak bisa bertemu dengan salah satu guru manapun karena antisipasi dari ayahnya yang notabene mempunyai banyak kenalan. Tapi dia tidak ada pilihan lain selain bertanya pada salah satu siswa yang sedang menggunakan lipstik nya. Dalam tanggapan gagapnya dia menepuk bahu itu, meminta waktu sedikit.

"Astaga aku menemukan pangeran berkuda!" Dia syok mendadak dan membuat warna merah di bibir itu mengeluarkan jalur garis. Dia nampak buruk dan membuat Seokjin antara enak ataupun tidak. Entah kenapa gadis itu seperti orang linglung saja. Seokjin berdehem untuk membenarkan suaranya, "permisi aku sedang mencari siswa bernama Min Yoongi. Apakah kau tahu dia ada di kelas mana?" Tanpa senyuman dan melirik ke sana kemari, dia tidak ingin menatap siapapun selain udara.

Gadis itu termenung karena terpukau cukup lama, dia melihat bagaimana seorang namja di depannya terlalu tampan dan tidak ada waktu untuk membuang arah. Sadar bahwa gadis itu masih diam membuat lambaian tangan itu bergerak. "Ohaiyo bisakah aku menemukan jawaban? Apa kau tahu dimana Min Yoongi?" Dia bertanya sekali lagi, membuat seorang gadis sadar.

"Eh iya... Maafkan aku, tapi apa kau bilang tadi?" Dia tersenyum dengan perasaan malu, bukan hanya itu saja sejak tadi dia menjadi bahan pandangan murid lainnya. Sepertinya ada yang diuji kesabarannya, "baiklah... Apakah kau tahu dimana Min Yoongi?" Dengan sedikit lembut mencoba sabar menanggapi seorang siswi. Dia masih mengeratkan topinya dan hati-hati agar tidak ada yang tahu siapa dia. Celaka jika ada yang tahu, terlebih namanya cukup terkenal dalam kalangan apapun.

36 Days (Story From Yoongi x Jungkook) [END]✓Where stories live. Discover now