09. Wanita Dhimas

520 111 6
                                    


Dhimas khawatir dan berlari ke arah Aura yang berteriak memangil namanya, ada apa? Aura memeluk Dhimas dengan takut, ada apa dengan kamar Aura? Saat Dhimas membuka kamarnya ternyata! Kamar Aura terhias dengan rapi dengan warna kuning dan boneka beruang. Siapa yang melakukanya padahal kan sebelum di tingal kamar itu tidak seperti sekarang!

"Dhimas! Jangan masuk!" ucap Aura takut.

"Tenang Rak, aku bakal hati hati" ucap Dhimas lalu masuk ke kmar Aura. Dhimas masuk ke kamar Aura dan menemukan sepucuk surat 'Bagaimana kamu suka kan?" begitulah isi suratnya.

"Aku... Siapa yang meneror ku!" Aura mulai meneteskan air mata namun Dhimas dengan cepat menyeka air mata itu.

"Jangan takut, aku nitipin rumah ke Arga, bentar aku telpon dlu yah!" ucap Dhimas lalu menelpon Arga.

Arga langsung datang ketika Dhimas tiba tiba menelpon.

"Ada apa Dhim!" tanya Arga.

"Ada yang meneror Aura akhir akhir ini, rumah aku titipin ke kamu kan. Dan di kamar Aura banyak sekali boneka. Apa ada yang kesini waktu kami pergi?" tanya Dhimas.

"Tidak ada Dhim aku yakin!" ucap Arga.

"Atau jangan jangan, Arga yang meneror ku" batin Aura melihat Arga dengan takut

"Ada apa nona, apa kau mencurigaiku?" tanya Arga.

"Tidak mungkin dirimu, Aura tidurlah di kamar ku. Aku dan Arga akan menjagamu dibawah" perintah Dhima yang diiringi anggukan Aura.

Malam yang mencengkam bagi Aura, dia tidak bisa tidur malam ini. Dia terus melihat jam kapan malam ini akan berakhir! Kemudian ada seseorang di balkon kamar berdiri tanpa melakukan apapun lalu dia berkata

"Apa kau suka dengan beruangnya?" tanyanya

"Dhimas!" Tanpa pikir panjang Aura langsung berteriak takut. Dhimas dan Arga datang ke kamar itu lalu dengan takut Aura memeluk Dhimas dan menceritakan yang dia lihat tadi.

"Mas, lu tidur bareng Aura dlu aja. Gw pulang, jagain tuh istri lu!" ucap Arga lalu pergi.
🌻

Pagi ini Dhimas dan Aura berangkat ke rumah sakit bersama, Dhimas duduk di ruanganya sembari memikirkan tentang peneror itu, apa sih yang dia inginkan? Kenapa Aura yang dia teror sampai akhirnya suara ketuk pintu terdengar.

"Masuk!"

"Anda memangil saya pak?"tanya Aura.

"Iya nona pendek, tolong bersihkan ruangan saya yah?" pinta Dhimas.

"Tidak kenapa aku harus melakukan nya!" ucap Aura.

"Jika kau tidak mau, aku akan menyuruh orang lain. Tapi ada satu hal yang harus kau tau. Soalnya aku menaruh poto mu di lembari sebelah sana dan juga disana dan aku memajang poto pernikahan kita di meja ku ini, jika kau mau aku bisa menyuruh orang lain dan dia akan tau kalau kita sudah menikah!" ancam Dhimas.

"Iya iya aku kerjain!" ksal Aura lalu langsung membersihkan ruangan Dhimas.

Dhimas berdiri memperhatikan Aura yang sedang serius dalam membersihkan ruanganya, sesekali dia tersenyum kemudian tiba tiba sebuah tangan memeluk Dhimas dengan erat.

"Apa kau rindu padaku!" ucap wanita itu, Dhimas tau suara itu lalu dia berbalik.

"Anggun!" yah Anggun dia adalah wanita pilihan papa Dhimas yang meningalkan Dhimas demi Farhan kk Dhimas.

Aura yang tanpa sengaja meihat mereka menjatuh kan kemoceng yang dia bawa lalu Anggun marah karena dia melihatnya dan Dhimas bersama.

"Siapa kamu bisa ngusir orang sembarangan!" bentak Dhimas.

"Tapi dia.."

"Berhenti Anggun, aku hanya mencintai satu wanita dan itu tidak akan pernah berubah! Kau mengerti!" bentak Dhimas.

"Hah, dia mencintai satu wanita. Kalau aku bisa membawa wanita itu kembali dalam hidup Dhimas mungkin aku bisa bebas darinya!" batin Aura.

"Baiklah, aku pergi. Tapi aku bakal kembali" ucap Anggun lalu pergi.

ketika Anggun pergi Aura datang menghampiri Dhimas.

"Siapa wanita itu, ayolah aku ingin tau" paksa Aura.

"Kepo banget sih!" ucap Dhimas ketus.

"Okeh baiklah, aku akan minta maaf sekaigus membawanya kembali ke hidup mu jika kau mau mengatakan siapa dia" senyum Aura.

"Baiklah, dengarkan aku dia tingal di rumah besar pinggir jalan, umurnya 48 tahun tapi wajahnya tetap cantik" jelas Dhimas.

"Hah 48 tahun! Kamu selingkuh dengan tante tante!" ucap Aura kaget.

"Kmau mau atau tidak, dan yah katakan padanya kamu minta maaf karena sudah merebut aku darinya dan kamu juga harus menyebut namaku ketika bertemu denganya namanya nonya Siska!" ucap Dhimas tersenyum tapi Aura hanya melongo. "Ayo!" ucap Dhimas. Lalu Aura pergi mencari nonya Siska itu.

ketika Aura pergi, Dhimas menelpon Arga untuk mengantarnya kesuatu tempat
🌻

Aura sampai di depan rumah yang telah di tunjukan oleh Dhimas. Tapi Aura hanya melihat wanita seusia Dhimas menyiram tanaman.

"Permisi, appa ini rumah buk Siska?" tanya Aura.

"Iya ada apa?" tanyanya balik.

"Ehmm saya ingin membicarakan sesuatu denganya ini tentang Dokter Dhimas" mendengar jawaban Aura wanita itu langsung memangil wanita yang Aura maksud.

"Mah itu orangnya" wanita itu mempertemukan Aura dengan ibuk Siska.

"Buk boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Aura.

"Iya ada apa nak?"

"Seberapa besar ibuk mencintai dokter Dhimas!" Aura langsung blak blakan mengatakan semua yang ingin dikatakannya, mungkin dia udah mau cepet cepet pisah sama tuh dokter gila.

"Sangat besar nak, dulu ketika dia tidak bisa tidur ibuk selalu menemaninya sampai dia tidur!" ucap ibuk Siska.

"Bukan hanya itu, mama biasa memaskan makanan kesukaan Dhimas. Karena mama.benar benar mencintainya!" sambung wanita yang tadi di teras.

"Apa, ada apa dengan keluarga ini. Bahkan anaknya mendukung mama nya selingkuh!" batin Aura.

"Oh yah nak, kamu ini siapa nya Dhimas yah" tanya wanita paruh baya itu.

belum sempat Aura menjawab ada suara yang tak asing yang menjawab duluan.

"Dia menantu mama!" yah itu suara Dhimas. Mendengarnya memangil mama Aura kaget bukan main apaan ini.

Jangan lupa vote dan comen jika suka! Jan lupa follow yak!

My Dokter [terbit]Where stories live. Discover now