GRACIA NOT GRAZELLA : 2✔️

14K 1K 69
                                    

Saat ini Zella sedang berbincang dengan Gio, nampaknya, mereka sudah semakin dekat, Zella sudah begitu nyaman dengan Gio walaupun mereka baru bertemu. Mungkin, memang karena Gio yang sangat baik dan perhatian.

"Kita beda berapa tahun?" Tanya Zella tiba-tiba, mungkin dia sedikit tidak nyaman dengan panggilan mereka yang terkesan sangat kaku dengan kata aku kamu. Ya, Zella belum terbiasa dengan hal semacam itu.

"Kita cuma beda beberapa bulan. Jadi panggil saja Gio." Jawab Gio seadanya.

"Em, ... Okey."

Mereka diam dan terfokus pada pikiran masing-masing. Dengan Gio yang berada disamping Zella yang sedang melihat ke arah luar jendela mengamati padatnya kota jakarta.

Ya, Zella baru saja keluar dari rumah sakit karena kondisinya yang sudah membaik dan memungkinkan untuk pulang. Tapi memang, Zella harus lebih menjaga dirinya lagi, mengingat dia masih belum sepenuhnya pulih.

Zella, atau Cia. Kalut pada pikirannya mengenai Zella yang dulu, apakah menyenangkan atau, menyedihkan? Sekelebat bayangan muncul dipikirkannya. Bayangan dimana Zella berperilaku yang tidak wajar. 

Dan dengan itu Cia bertekad untuk menjadi dirinya sendiri, bukan meneruskan Zella yang dulu.

"Kamu mulai sekolah jika sudah pulih saja, jangan memaksakan." Ucap bundanya.

"Iya, bun." Zella mulai membiasakan diri untuk memanggil ayah dan bunda. Atas permintaan mereka.

Keadaan kembali tenang dengan diputarnya lagu A Thousand Year mereka sama-sama kalut pada pikiran masing-masing. Entah bunda yang memikirkan apa yang dia masak nanti, ayahnya yang memikirkan pekerjaan, Zella yang memikirkan sekolahnya dan Gio? Entah, dia sebenarnya sangat sulit ditebak.

Entah bagaimana, Gio yang baru seumuran dengan Zella bisa sedewasa itu dengan wajah yang seperti, sugar daddy? Oh! Mungkin memang Gio terlalu dewasa untuk seumurannya.

Tetapi, itu bukan masalah, karena Gio begitu menawan.

Tidak tau bagaimana bisa Zella dulu tidak menganggap Gio, bodoh sekali.

Sampai di rumah, mereka masuk ke dalam kamar masing-masing karena memang tidak ada yang akan mereka bicarakan, dan mereka tau bahwa Zella masih butuh banyak istirahat.

Di kamarnya, Zella bersantai dan mulai membuka handphonenya. Mungkin yang pertama Zella buka adalah WhatsApp. Ya, itu. Setelah membukanya, ... Ah sungguh menggelikan.

Banyak pesan tidak jelas yang Zella berikan kepada Raja. Tunggu, ... Siapa Raja?

Dengan cepat Zella menghapus semua pesan itu dan menghapus nomor itu dari kontaknya, sangat membuat muak. Karena bosan, Zella beralih ke Instagram dan menghapus semua postingan pribadinya, lebih tepatnya mengarsip. Siapa tau dia ingin mempostingnya lagi, kan?

Zella sangat bosan saat ini, apakah tidak ada yang lebih menarik di dunia selain Raja Raja itu? Oh, ayolah siapa dia? Kenapa tidak ada ingatan yang muncul. Mungkin saja memang belum waktunya.

Memikirkan itu membuatnya sangat jengah, yang harus Zella pikirkan sekarang adalah, apa yang akan dia lakukan jika dia belum memasuki sekolah? Bukan ide yang baik jika dia hanya berada dikamar. Tetapi, memang apa yang bisa dia lakukan?

Oh sungguh, itu sangat membuat bingung.

Walau sebenarnya, bersantai dikamar adalah hal yang di idamkan saat berada disekolah, tetapi untuk saat ini dia sangat bosan hanya tidur. Hey, siapa yang tidak bosan juga jika selama seminggu berada di rumah sakit dan hanya makan, tidur, begitu saja terus.

GRACIA NOT GRAZELLA [REVISI]Where stories live. Discover now