🐰 Kenyang

624 110 8
                                    

“Jinsuuuuuuuung, makan!” teriak Eunha dari ruang makan, neriakin Jinsung buat makan malam sembari nata lauk pauk dan peralatan makan di meja.

“JINSUNG CEPET MAKAN KALAU ENGGA KAKAK HABISIN NIH LAUKNYA!” teriak Eunha lagi karena Jinsung gak ngerespon panggilan Eunha.

“Panggilin sana ke kamarnya, jangan teriak-teriak,” kata Mamanya karena Eunha nih disuruh panggil adiknya bukannya disamperin malah diteriakin.

Ngapain nyuruh kalau neriakin mah, Mamanya juga bisa!

Mau gak mau Eunha jadi menyeret langkahnya menuju lantai dua, tepat di mana kamar Jinsung berada.

“Heh bambank, makan,” kata Eunha tanpa ngetuk pintu kamar adiknya itu, langsung aja masuk.

“Nama adek Jinsung, bukan bambank!” sewot Jinsung sebal, habis akhir-akhir ini Eunha manggil dia dengan sebutan bambank alih-alih panggil dia adek seperti yang lain.

“Habis dipanggil Jinsung gak nyaut, salah sendiri,” kata Eunha, “Ayo cepet turun, Mama, Papa sama bang Jinyoung nungguin!"

“Adek gak lapar, masih kenyang makan roti bakar tadi sore,” jawab Jinsung menekan kata adek, menegaskan kalau dia tuh bungsu di rumah ini dan ingin dipanggil dengan sebutan adek.

“Yaudah,” sahut Eunha terus nutup pintu kamar adiknya tanpa nanya lebih jauh atau tanpa maksa-maksa seperti Mamanya nyuruh Jinsung makan.

“Mana adek?” tanya Papanya sekembalinya Eunha dari kamar Jinsung tanpa Jinsung.

“Gak lapar, katanya tadi sore makan roti bakar jadi masih kenyang,” lapor Eunha jadi duduk di kursinya, lalu mulai makan malam dengan tenang.

Tapi bohong.

Mana ada makan malam tenang di keluarga Jung. Makan malam adalah waktunya buat memulai perdebatan dan segala macam drama kehidupan.

"Mama tadi siang pas belanja sama buibu liat Mingyu, sama cewek, cantiiiiik banget!" Mama Eunha membuka pembicaraan sambil ngambilin nasi buat suaminya.

"Masa?" respon Papa Eunha alakadarnya, nerima piring yang sudah penuh sama nasi.

"Iyaa. Tadinya Mama sama Buibu yang lain mau nyamperin, tapi keburu ilang. Padahal pengen kenal," kata Mama Eunha sedih sambil nerima piring Jinyoung buat diambilin nasi.

"Ngapain mau kenalan segala? Emang apa kepentingan Mama harus tahu itu siapanya Mingyu?" tanya Jinyoung heran.

"Ya kan Mama tuh udah kenal Mingyu dari masih kecilll, jadi Mingyu tuh udah mama anggap anak sendiri, wajar dong Mama mau kenal pacar Mingyu," kata Mama Eunha ngaisihin piring Jinyoung.

"Emang iya pacarnya? Kalau temennya gimana?" tanya Eunha, yang kini gilirannya buat diambilin nasi sama Mamanya.

"Iya sih ya, tapi gak mungkin temen ah, masa temen suap-suapan?"

"Emang temen gaboleh suap-suapan? Eunha sama Mingyu aja suka suap-suapan tuh," celetuk Jinyoung yang tentu dapat pelototan Mama, Papa, juga adiknya.

"KAPAN AKU SUAP-SUAPAN SAMA MINGYU?! BANG JINYOUNG NGACO BANGET!" kata Eunha nge-gas abis.

"Waktu masih kecil?" jawab Jinyoung panik karena kok kompak bener satu keluarga melototin dia.

Eunha yang sudah nerima piring nasinya jadi buang napas lega, ternyata maksud bang Jinyoung pas masih kecil, kirain bang Jinyoung liat kejadian sore itu.

"Ah iya bener, waktu masih kecil tuh jangankan suap-suapan, mandi aja kalian bareng di halaman pake selang buat nyiram tanaman, padahal airnya dingin, tapi kalian seneng-seneng aja," kata Mama Eunha bercerita.

"Itu judulnya bukan mandi, tapi main air!" koreksi Eunha, soalnya kalimat mandi bareng kok ya konotasinya jadi negatif buat umur Eunha sekarang.

"Iya iya," angguk Mama Eunha gak mau memperpanjang debat dan mulai makan.

"Eh tapi kalau bener cewek yang Mama liat itu pacarnya Mingyu, Papa ikut seneng sih, dari pada mikirin yang udah nikah itu kan, mending move on," sahut Papa Eunha.

Ternyata gosip Mingyu yang ditinggal nikah pacarnya udah nyebar kemana-mana ya. Sampai Papanya Eunha yang sibuk aja tahu.

"Cantikan mana emang Ma sama mantannya yang dulu?" tanya Jinyoung kepo.

"Cantik tuh relatif kan yaaa, gak ada standarnya. Tapi kalau kata mama sih cantik yang ini," jawab Mama Eunha yakin. "Pokoknya tipe Mingyu banget. Tinggi, rambung panjang, anggun..."

"Loh, mau kemana?" tanya Papa Eunha heran karena sewaktu Mamanua Eumha ngomong, Eunha jadi angkat pantat dan dorong kursi yang didudukinnya.

"Tiba-tiba perut Eunha kenyang," jawab Eunha kemudian, jadi pergi ninggalin meja makan dan pergi ke kamarnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10.02.2021

тєтαηggα ✓Where stories live. Discover now