🐰 Teman

400 78 0
                                    

"Gyu liat deh muka gue."

"Kenapa mukanya? Gpp tuh, masih kaya biasanya, cantik," tanya Mingyu jadi mengalihkan pandangannya dari layar laptop dan ngeliat muka Eunha yang ada di depannya.

Dibilang cantik, pipi Eunha panas seketika. Padahal udah sering dibilang cantik sama Mingyu, tapi tetep aja Eunha masih suka salting.

"Ihhhh ini loh Gyu, liat yang benerrrr," kata Eunha jadi menunjuk bulatan kecil putih di bawah dagunya.

"Oh, jerawat."

"Iya jerawattt, sebel banget, uh!" dumel Eunha manyun.

"Gpp, jerawat tuh normal," sahut Mingyu kembali memandangi laptopnya, sibuk sama editan videonya yang hari ini mesti beres karena besok mau diupload.

"Iyaaaa... emang normal! Tapi sebel! Udah berapa hari masih aja gini, gak kempes-kempes, padahal udah dipakein acne patch. Jadi gemes deh pingin gue cetusin," kata Eunha masih ngomel sambil ngeliat jerawatnya lewat cermin kecil.

"Apaan sih Gyu," kata Eunha kaget ketika tiba-tiba tangannya kirinya digenggam sama Mingyu.

"Biar tangannya gak usil pegang-pegang jerawatnya. Mending pegang tangan gue aja," kata Mingyu, terus nutup laptopnya.

"Udah beres ngeditnya?"

"Belum."

"Terus kok ditutup?"

Bukannya jawab pertanyaan Eunha, Mingyu malah natap Eunha.

"Iya iya tangan gue gak akan isengg. Udah sana lanjutin lagi ngeditnya, gue udah mulai lapar."

"Okeyyy." Mingyu kembali lanjutin ngedit lagi.

Nemenin Mingyu ngedit video gini tuh udah jadi rutinitas mingguan Eunha.

Awalnya Eunha bosen banget karena dianggurin, tapi lama-lama jadi terbiasa karena selama nemenin Mingyu, Eunha juga ngelakuin sesuatu.

Entah kerjain tugas, baca buku, nonton drama, atau sekadar scroll online shop.

"Rebesss," seru Mingyu ketika video editannya udah kelar dikerjain setelah dua jam.

"Akhirnyaaaaaa..." kata Eunha ikut senang, karena berarti mereka bisa makan.

"Oh iya Na, besok ikut gue ke tempat temen ya?" ajak Mingyu sembari rapihin laptop dan chargerannya di meja.

Wajah Eunha langsung kaku. Lah kan?

"Tenang aja, temen gue gak akan bawel soal kita kok," kata Mingyu, "Mau ya ikut? Gue mau ngenalin lo sama dia."

Eunha tampak menimbang-nimbang, "Hm, ok."

"Yey! Temen gue pasti seneng ketemu lo, pasti!" girang Mingyu.

🐰

Besoknya...

Eunha bangun tidur dengan perasaan super senang. Gimana engga, untuk pertama kalinya, Mingyu ngenalin dia ke temennya.

Rosè gak bisa masuk hitungan karena ngenalinnya jalur salah paham.

Ming
| Gw udah di depan komplek yaaa😙

Pesan dari Mingyu masuk ketika Eunha lagi ribet nyatok rambut. Dengan cepat Eunha nyelesain kegiatannya lalu bergegas ke depan komplek.

"Gyu, temen lo ini perempuan apa laki-laki?" tanya Eunha ketika mobil mulai melaju.

"Perempuan."

"Temen perempuan lo banyak juga yaa," celetuk Eunha tanpa ada maksud apa-apa.

"Haha, gak juga, laki-laki juga banyak. Kenapa? Lo cemburu ya?"

"Engga, ngapain cemburu. Gue juga punya banyak temen laki-laki," kata Eunha, jadi menghitung teman laki-lakinya dalam hati: ada kak Jinyoung, dek Jinsung, dan yang paling baru Dongsung.

"Gitu yaa, iya iya percaya," angguk Mingyu mengiyakan.

Satu jam perjalanan mereka habisin dengan ngobrol dan nyanyi-nyanyi sampe kuping sakit.

Sampe akhirnya mobil Mingyu keluar dari tol dan memasuki kawasan pemakaman.

"Gyu, lo gak salah baca maps?" tanya Eunha panik, takut kalau Mingyu salah baca maps kaya yang udah-udah.

"Engga kok, kita emang mau ke sini."

Setelah mobil diparkir, Eunha dan Mingyu keluar. Gak lupa Mingyu bawa buket bunga dari kursi belakang.

Yang Eunha kira, bunga itu buat dia. Pantesan aja kok gak dikasih-kasih ke Eunha. Kirain Mingyu lupa, atau mau dikasih pas ntar pulang, ternyata...

"Chaeyeon, kenalin, ini Eunha, pacar aku. Una kenalin, ini Chaeyeon, sahabat gue."

Begitu Mingyu memperkenalkan Eunha ke sebuah makam bertuliskan Jung Chaeyeon.

Begitu Mingyu memperkenalkan Eunha ke sebuah makam bertuliskan Jung Chaeyeon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19.07.2021

тєтαηggα ✓Where stories live. Discover now