CHAPTER 19 : LEARN FROM MISTAKES

778 69 6
                                    

Kuoh, rumah Luciel

Setelah satu hari tanpa sekolah, Luciel memutuskan agar dirinya melatih pelatihannya lagi. Tidak ada alasan khusus dia melakukannya, hal itu karena sudah menjadi kebiasaan seharinya ketika menghabiskan waktu di surga dunia lamanya.

Dengan pengetahuan dan juga daya tahan tubuh yang melebihi mahluk supranatural apapun, Luciel memutuskan untuk pergi melakukan jogging pagi. Dengan baju kaos hitam berbahan polyester, serta celana olahraga akademi kuoh dia pergi.

" Akeno-nesan, aku pergi! " (Luciel)

Mendapatkan anggukan dari Akeno yang sedang duduk di sofa sembari menonton tv, Luciel pamit.

(Luciel *pov*)

Pagi hari yang cerah. Aku berlari kecil hingga sampai pada jalan bata yang sepertinya menuju arah atas perbukitan, dengan langkah kaki yang kupacu, aku melaju pada jalurku sendiri.

Walaupun tidak sebagus di surga tapi aku tetap mengagumi pemandangan perbukitan ini, melirik ke arah tertentu aku berjalan kesana hanya untuk mendapatkan tatapan dari kucing kecil.

Nampaknya dia terluka, menggunakan [Heal] padanya aku bisa merasakan bahwa dia berterima kasih padaku, itu dapat dilihat dengan caranya menjilati tanganku.

Ketika selesai aku kembali berlari kecil untuk menuruni bukit, melihat beberapa orang yang kukenal aku menyapa mereka.

Itu adalah Issei, Asia dan juga Rias.

Kurasa mereka juga melakukan pelatihan tersendiri mereka, menyapa mereka aku ditawari teh hangat dari Asia. Berterima kasih padanya, aku meminumnya.

" Jadi, Akeno masih di rumahmu? " (Rias)

Tanyanya padaku, aku mengangguk dan berbicara;

" Ya... Kurasa dia menganggap itu sebagai rumahnya. Kalau begitu aku permisi dulu, terima kasih atas sajiannya, Asia-chan. "

(Luciel *pov end*)

Membalasnya dengan senyuman, Asia merasa bahwa suara milik Luciel cukup hangat baginya, tidak tau kenapa tapi dia semacam mendapatkan anugerah surga hanya dengan mendengar suaranya.

Tidak diketahui apakah itu karena fakta Asia dulunya adalah orang gereja atau itu hanya pemikirannya saja, namun perasaan itu sudah didapatkannya ketika awal pertemuan mereka di kantor kepala sekolah.

—————————

Malam harinya Luciel mendapatkan pesan singkat dari Shemhazai, memutuskan untuk pergi dia kembali meminta izin pada Akeno.

" Cepatlah pulang, oke? Aku tidak akan memakan makananku jika kau belum datang. " (Akeno)

" Y-ya... " (Luciel)

Berjalan menuju ke sungai terdekat Luciel melihat pria yang dikenalnya sedang memancing dibawah bulan terang.

" Yo~ pak tua. " (Luciel)

Luciel memanggilnya, berbalik ke arah Luciel pria tersebut mengerutkan keningnya. Pria poni dengan bercak emas itu melihat ke arahnya hingga di berkata;

" Kau? Siapa? " (???)

Pria itu yang dikenal sebagai Azazel bertanya, bukannya dia tidak mengenalnya.

Azazel sama sekali tidak merasakan aura milik Luciel, dan juga fakta Luciel memakai jaket yang menutupi wajahnya dengan tudung dalam gelap membuat Azazel bertanya.

" Ini ak- " (Luciel)

Belum selesai dia berbicara sebuah pukulan langsung mengarah ke wajahnya, melihat itu Luciel menangkap pukulan itu dengan tangan kanannya. Hembusa angin cukup kencang sampai membuat tudung jaketnya terhempas ke belakang.

LUCIEL THE FATHER OF ALL ANGELS WAS SENT TO THE WORLD OF DXDWhere stories live. Discover now