64

1.2K 119 4
                                    

Minggu, 10.00

Tessa lagi di makam nya Mingyu. Tak sendirian, dia sama Haechan, Haneul, Soora, dan Jiani.

Mereka berdoa sama-sama, dan menaburkan bunga agar makam Mingyu terlihat cantik. Setelah melakukan itu, Haneul, Soora, dan Jiani meminta maaf kepada alm. Mingyu karna kejadian yang lalu membuat dirinya celaka.

"Mingyu.. Kami mintaa maaf yaa, selama ini kami punya banyak salah sama kamu. Kamu anak yang baik, tenang disana yaa Gyu."

"Maaf juga kami baru bisa kesini Gyu. Kalo bukan karna Tessa, kami juga gatau keadaan kamu sekarang."

"Tessa anak yang baik Gyu. Kami salah menilai saat itu. Kami mempunyai dendam yang tinggi. Makanya kami melakukan hal yang membuat orang lain celaka termasu kamu. Kamu anak baik, Surga untukmu Gyu."

"Kami kesini bareng sama Tessa Gyu. Dia bilang kangen sama kamu. Kamu beruntung Gyu punya sahabat sebaik Tessa. Tolong jaga Tessa dari atas sana ya Gyu. Dan kami janji, kami akan jadi teman baik Tessa."

"Kami pamit ya Gyu."

Itu mereka yang berbicara. Haneul, Soora, Jiani.. Mereka mengakui kesalahan yang lalu. Mereka berbicara seakan-akan Mingyu masih hidup. Dan, tetes demi tetes air mata mulai mengalir di wajah mereka.

Tessa yang cengeng ikutan nangis. Haechan juga, dia ikut sedih aja gitu. Mengingat kejadian yang lalu, membuat Tessa menjadi lemah. Tugas ia sekarang menguatkan Tessa kembali, karna orang yang selalu ada disampingnya sedang merantau.

"Kaaak.. Makasih yaa udah doain Mingyu, dan makasih juga sudah ingin berteman baik sama aku." Ucap Tessa sambil memeluk Haneul.

"Sama-sama cantik. Sekarang kita pulang yuk?"

"Atau kita mau main dulu? Keliling kota gitu."

"Boleh, tapi..."

"Kenapa? Kita gamasalah kok kalo kamu sama Haechan."

"Nggak kak bukan gitu. Tapi boleh ga aku ditinggal disini sendirian? Sebentar aja."

"Mau ngapain Tes?" Tanya Haechan.

"Gua mau ngomong sama Mingyu Chan. Sebentar aja ya?"

Haechan ngangguk, dan pergi meninggalkan Tessa.
Begitupun Haneul dkk. Dia meninggalkan Tessa sendirian.

Sekarang Tessa punya waktu untuk berbicara sama Mingyu. Yaa meskipun hanya berbicara pada batu nisannya, setidaknya itu membuat Tessa lega.

"Hai chairmate. Aku dateng lagi loh, kali ini aku sama Haechan, Haneul, Soora dan Jiani."

"Kamu pasti bingung kan kenapa aku kesini bukan sama Kak Tae? Heemm kak Tae sama abang yang lain sekarang udh kuliah. Dan mereka semua merantau. Aku kesepian banget tau. Tapi aku masih punya temen yang lain kok termasuk Haechan."

"Kiming.. Haechan bilang, kalo aku itu sahabat cewek satu-satunya dia. Kok aku rasa Haechan mirip ya sama kamu? Dia selalu bilang kalo aku ini sahabatnya. Hmm aku boleh kan anggep dia sahabat? Sama kayak kamu gitu. Tapi aku gaakan lupain kamu juga kok. Kamu tetep sahabat nomor 1 buat aku. Kamu selalu ada di hati aku, dan kamu yang selalu bikin aku tersenyum." 🥺❤️

"Kiming, aku juga sekarang udah berteman baik sama mereka. Itu loh yang kak Haneul dan kawannya. Aku sempet jenguk mereka pas mereka masih di penjara. Aku gatega pas mereka dipenjara, makanya aku besuk sambil bawa makanan. Baik kan ya aku? Hehehehe."

"Minggg. Kayaknya udah siang banget nih, dan aku harus pulang. Aku tadi udah berdoa untuk kamu, kamu yang tenang ya di Surga sana. Kamu jagain aku yaa dari atas awan sana, kalo aku ada waktu aku sempetin dateng kesini buat ketemu kamu. Sedih deh gabisa liat muka kamu lagi secara langsung. Tapi gapapa, yang penting aku masih bisa curhat sama kamu. Meskipun kamu tidak bisa merespon itu semua." 🥺🥺

Kakel  - BTSTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon