🇪🇺 Mr School Psychologist 🇮🇩

3.4K 269 92
                                    

(🇪🇺 European Union x Indonesia 🇮🇩)
Boy x Boy (Shounen-ai)
Rating : 15+ (Teen)

Warning! ceritanya berasal dari sudut pandang Indonesia dari awal sampai akhir, oleh karena itu alurnya sedikit membingungkan kalian.

..........

Aku benci hidupku!

Aku berasal dari keluarga yang sama sekali tidak menginginkan keberadaanku, ayah dan ibuku membenciku tanpa alasan yang jelas, aku bukanlah anak yang bermasalah, tapi orangtuaku memperlakukan diriku seolah aku anak yang nakal.

Aku dijemput oleh ibuku ketika pulang sekolah, dan aku tidak bisa pergi kemanapun lagi, mereka menolak membelikanku video games dan memaksaku belajar tiap jamnya dan itu membuatku tersiksa.

Tidak hanya itu, aku juga kekurangan kasih sayang, mereka tidak pernah memperlakukanku dengan baik, mereka selalu bersikap dingin padaku bahkan jika nilaiku bagus dan akan marah marah padaku jika mereka menganggap nilaiku jelek.

Baiklah, lupakan tentang mereka berdua, sekarang mari kita bicarakan tentang guru konseling di sekolahku, untuk menjaga privasinya, sebut saja dia Mr Europa, dia adalah guru konseling (kalo di Indonesia biasa disebut guru BK) di sekolahku.

Usianya sekitar 35 tahunan, wajahnya ramah dan selalu tersenyum pada siswa yang menyapanya, meski harus kuakui kalau senyumnya menyimpan aura misterius dan sedikit seram.

Banyak siswa lain yang berkata kalau Mr Europa adalah guru konseling yang terbaik, karena dia selalu memahami masalah dari para muridnya dan menyelesaikannya dengan cara yang tidak biasa.

Meskipun begitu, aku tidak pernah melihat ada seorang siswa yang berbicara dengan Mr Europa, tiap hari aku melewati kantornya dan melihat rutinitasnya tiap hari.

Tiap harinya, pekerjaan Mr Europa hanya duduk di kantornya sembari mengurus kertas kertas yang banyaknya tak terhitung, sambil menunggu anak anak bermasalah yang harus dia tangani.

Sama seperti sekolah sekolah di Eropa pada umumnya, selalu dihadirkan guru konseling untuk mendampingi murid murid yang bermasalah untuk membantu mereka, entah itu masalah internal maupun eksternal.

Mungkin mereka terlalu takut untuk membicarakan masalah mereka pada orang dewasa yang asing, untuk kasus ini, aku membutuhkan waktu selama dua minggu untuk mempersiapkan mentalku, menghadapi Mr Europa.

Ketika jam istirahat tiba, aku mengetuk pintu kantor Mr Europa, dia menatapku ketika aku membuka pintu, aku meminta izin untuk masuk ke ruangannya dan dia mengizinkan.

Dia mempersilakan aku duduk dan memperkenalkan diri, kemudian dia menanyakan apa masalahku dan aku mulai bercerita mengenai masalah keluargaku yang telah mengabaikan diriku selama 30 menit padanya dengan begitu emosional.

Kemudian aku tersedu, suaraku menjadi serak dan aku ingin menangis, sementara Mr Europa terdiam, aku berpikir dia akan berkata kalau itu adalah kesalahanku, dan sebenarnya orang tuaku sangat menyayangiku dan blablabla... tapi ternyata perkiraanku salah.

"Aku akan memberimu solusi, akan kubuat segalanya menjadi lebih baik, dan untuk selamanya, apa kau setuju?" ucapnya sembari mencondongkan tubuhnya.

Aku dengan cepat mengangguk, tawarannya benar benar menarik dan aku tidak ingin menolaknya.

"Nah bagus..." dia tersenyum lebar "Tapi ada syaratnya..." ucapnya.

Aku meneguk ludah, syarat? syarat apakah itu yang akan diajukan olehnya kepada diriku?

Oneshoots CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang