BAGIAN 60.

551 50 4
                                    

Happy Reading(♥ω♥*)

***

Hari minggu siang hari ini, Karin dan Karel tengah berada disalah satu mall di Ibu Kota.
Tujuan keduanya tidak jelas, maksud dan alasan apa mereka memutuskan untuk pergi kemari, bahkan setengah jam sudah mereka hanya berkeliling tidak jelas.

Karin melirik sinis cewek-cewek yang menatap Karel dengan tatapan tertarik.

Bahkan disaat posisi Karel tengah merangkul Karin seraya memainkan HP nya pun cewek-cewek itu tetap dengan beraninya menatap Karel dengan caper berteriak-teriak agar di notice Karel.

Seolah Karin yang tengah dirangkul oleh Karel tidak cukup menjelaskan bahwa dirinya adalah pacar cowok yang mereka tatap seperti itu.

Karin kesal, melepaskan rangkulan tangan Karel, menatap wajah Karel yang tengah tersenyum.

Tersadar Karin melepaskan tangannya, Karel menolah pada gadis itu.Agak terkejut dengan ekspresi gadisnya yang kesal seperti itu.

"Kamu kenapa?"tanya Karel.

"Gak."

Karel mengernyit, kemudian berucap."Ohh sorry, aku main HP terus ya?Maaf yah, tadi lagi chat sama mama,"ujar Karel segera memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Kamu lagi caper ya?"tanya Karin.

"Hah?"

"Kamu senyum-senyum kayak tadi lagi caper,iya?"

"Senyum?Kapan aku senyum?Aku mau caper ke siapa emang, kalo bukan ke kamu."

"Tadi kamu senyum."

"Aku senyum karna lagi chat sama mama,mama kayak bercandain aku kok aku malah dituduh caper?"bingung Karel.

"Kamu kalo udah punya pacar jangan caper kesana-sini bisa gak!?"

"Hah?Apa sih sayang?"tanya Karek spontan membuat Karin agak menegak kaku mendengar yang diucapkan Karel.

Jika dipikir-pikir, ini adalah kali pertama setelah mereka pacaran Karel mengatakan itu pada Karin, cowok itu lebih sering memanggilnya cantik.

Karin agak salah tingkah namun berusaha menguasai diri.

"Eh sayang?"Karel yang baru tersadar dengan ucapannya tadi jadi kaget sendiri.

"Aku manggil kamu sayang ya tadi?"tanya Karel.

"Tau,"Karin berusaha untuk tetap ketus, dia masih kesal.

"Kok aku jadi grogi gini?Kayaknya aku harus biasain manggil kamu sayang,"ujar Karel.

"Terserah."

"Kamu kenapa hm dari tadi?"

"Kamu pura-pura gak tau ya?"

"Gak tau apa?"

Karin berdecak, mencekal tangan Karel dan membawanya memasuki toko pakaian disana.

Karel yang tak mengerti,mengikut saja karna Karin kalo sedang kesal menyeramkan.

Tak lama keduanya keluar dari sana dan Karin segera mengambil barang yang dibelinya tadi menggunakan uang Karel karna cowok itu memaksa agar dia saja yang membayarnya.

Sebuah topi, ya Karin membeli topi.

Gadis itu segera memakaikan topinya kekepala Karel dengan sedikit berjinjit karna cowok nya itu cukup sedikit lebih tinggi dari nya.

Karel akhirnya agak berjongkok agar Karin mudah untuk memakaikan topinya meski tidak mengerti apa maksud gadis itu.

"Dah."Karin tersenyum puas.

Karel dan KarinWhere stories live. Discover now