Chapter 12📸🦋

1K 23 0
                                    

Dengan mengemudikan mobil milik Richard,mereka berempat datang ke Bayan Villa,tempat pesta untuk menyambut  jenderal kunlun di adakan.

"Carol sekrang aku mau  buktiin kalo aku bisa"

Aldo mengandeng tangan carol dan berjalan memasuki tempat pesta.

"Hoho, kamu benar datang yah?"

Beriringan dengan sindiran itu,Miles beserta anggota  keluarga nya juga tiba di lokasi.Mereka membawakan banyak hadiaj seperti wine, teh dan juga bahan obat-obatan seperti gingseng.

Rencana kaluarga limadi  sangat sederhana,bukan hanya mengikuti  pesta malam ini,Tapi juga meraih simpati  dengan sang jenderal.

Melanie menghampiri carol dan  bilang
"adikku,aku gak nyangka kamu juga  bakal datang! coba aku lihat undangan  kamu.zaman sekarang  banyak barang  palsu!"

Melanie,Arne dan yang lain nya  sama sekali tidak  percaya  mereka bisa  mendapat kan undangan nya.Memang nya mereka siapa sampai bisa mendapatkan undangan? mustahil.

Aku..."

Carol sempat ragu - ragu  karena dia memang tidal memiliki undangan.

"Kenapa diumpetin? apa jangan - jangan, undangan kalian terbuat  dari emas sampai  gak boleh di kasih lihat?"

Namun carol tetap diam  dan hanya menunduk.Kedua orang tua nya pun  juga sembunyi-sembunyi.

"Richard,keluarin undangan kamu?" seruh Miles.

"pa,,,aku..."

"Kenapa?... gak mau nurutin aku?cepat keluarin."

Dengan nafas yang berat  akhir nya Richard  pun  mengaku."Pa, aku gak punya undangan ....Aldo yang bawa aku kemari..."

"hahaha...."

Arnw,Melanie dan yang lain tertawa  sekeras - kerasnya.

"Kamu ini bodo banget,! aku malu punya anak kayak kamu.!"Teriak Miles  kpd Richard.

Alhasil Richard  jadi sangat membeci Aldo  karena gara - gara dia, Richard menjadi bahan tertawaaan.sama hal nya dengan carol,dia pun menjadi sangat membenci Aldo.

Sekarang mereka sama sekali sudah tidak mempunyai  muka  untuk bertemu  dg anggota keluarga nya.

" Bahkan undangan  saja gak punya,tapi masih mau ikut pesta!"

"aku kasih tahu satu hal,kalian gak akan bisa masuk  bahkan cuman di pintu  depan selama nya!."Ujar arne.

Sambil mengandeng tangan Miles,Milanie," kakek,kita masuk yuk, gak usah mikirin mereka!".

"Benar juga, Cuman bikin malu kenal sama mereka."

setelah itu mereka  pun ramai-ramai  pergi menuju pintu masuk.

Belum sempat Richard  memberi komentar  apa-apa, Aldo  lebih dulu berbicara,"pa,kalian lihat deh,mereka gak akan bisa masuk."

pintu masuk Bayan Villa di jaga  oleh 10 orang dari  pasukan khusus.

Arne mengeluarkan  12 lembar undangan dan memberikan nya  kepada yang berjaga,lalu dia menegakkan   tubuh nya dan
di sertai   dg wajah yang angkuh!.lagi pula  ada berapa orang dalam sekali  langsung mengeluarkan 12 lembar undangan.

Tiba-tiba  penjaga berkata demikian"Kalian di larang masuk!"

"Apa?"

Arne dan yang lain  mengira  mereka salah dengar.

"Gak mungkin! undangan ini  baru di kasih  langsung sama pak jacob  kemarin!" bantah Miles.

Arne pun  tidak mau kalah  dan terus mendesak,"ini undangan ku, cepat kasih aku masuk! Jangan macam-macam sama aku!"

'bletak!'

Tiba-tiba sebuah  senapan  menghantam kepala Arne.

"Gak gerti bahasa  manusia yah? kalian dilarang masuk! apa perlu aku pakai kekerasan?"

Ujung senapan  yang menondong  ke kepalak arne  membuat nya ketakutan  dan nyaris saja kencing di  celana.

Tapi di karena  di saksikan  oleh begitu banyak  orang dari keluarga limadi,arne pun memberani kan  diri melawan,"coba sini kalau berani! kamu gak tahu ya siapa aku? cuman tentara doang sudah berani? aku kenal sama atasan kalian!"

**Bersambung....

DEWA PERANG TERBAIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang