29. Nancy kenapa

1.2K 317 66
                                    

Jaemin yang baru saja ingin bersiap memakai jaket bomber untuk pergi ke rumah Jeno, harus ditunda sebentar saat suara Mamah Hyeyeon memanggilnya untuk melihat seseorang yang memencet bel rumah mereka.

Jaemin mendengus dan meletakkan kembali jaket dan kunci motornya. Berjalan dengan santai, bel rumah terus saja berdenting layaknya sebuah pemberitahuan agar Jaemin cepat-cepat membukanya.

Jaemin lalu membuka pagar tinggi rumahnya itu. Alis tebal Jaemin mengernyit kala lelaki tinggi sudah berdiri menjulang dengan panik. Mata lelaki itu fokus dengan ponsel dan tangan yang sudah siap memencet kembali bel jika saja Jaemin tak membuka suara dan menyebut nama.

"Eunsang? Napㅡ"

"Bang!! Plis!! Bantu gue!! Kak Nancy!!" ujar Eunsang dengan panik yang kini mendongakkan kepalanya dari ponsel.

Jaemin menepuk bahu Eunsang mencoba menenangkan, "tenang dulu, ada apa? Gue bakal nolong lo, jadi... Nancy kenapa?"

Jaemin membuka sedikit cela agar Eunsang masuk ke dalam halaman rumah Jaemin. Agak tidak enak jika pembicaraan mereka didengar orang.

"Dia beberapa jam yang lalu nelpon gue sambil nangis-nangisㅡdia gak jelasin apa-apa. Gue cek lokasinya sekarang lagi ada di apartement Yuna!!"

Jaemin mengernyit, lalu mengangguk cepat. Tangannya dengan lincah mengambil ponsel dari saku celana jeans, menghubungi seseorang. Tatapan lelaki itu nampak serius, menunggu hubungan dari seberang sana tersambung. Ia tahu penjelasan Eunsang masih amat kurang untuk mengetahui apa yang terjadi, tapi otak Jaemin sudah dengan mudah tahu apa yang membuat Eunsang sepanik ini.

"Ketemuan di maretmart Jen!!"

"..."

"Udah gue tunggu di sana. Buru!!"

"..."

"Yaudah kalo gitu ajak aja."

Jaemin memutuskan panggilan tersebut, "lo naik apa ke sini?"

"Jalan kaki, tadi kebetulan gue mau ke kantor polisi karena ada bukti satu lagi yang gue punya. Gue baru inget, tapi tiba-tiba Kak Nancy nelfon gue, dia nangis-nangis terus mati telfonnya. Gue coba cari lokasinya ternyata di apartemen Yuna, gak jauh dari sini," jelas Eunsang yang sudah mulai tenang itu.

Jaemin akhirnya mengangguk dan mendorong pagar untuk terbuka lebih lebar, tak lama setelah mengambil jaket, dua helm dan kunci motor tak lupa berpamitan kepada Mamah. Ia dengan gesit mengeluarkan motor besar yang selalu Jaemin gunakan untuk berangkat ke sekolah. Bahkan dirinya sudah berencana ingin menaikkan kecepatannya sampai batas maksimal.

Menutup pagar kembali dan dengan cepat menaiki motor. Tanpa menunggu Jaemin mengucapkan untuk cepat naikㅡEunsang menaiki tempat kosong di belakang Jaemin, Jaemin memberikan helm berwarna hitam itu kepada Eunsang, bagaimanapun keselamatan sangat amat diutamakan.

"Pegangan Sang, gue bakal ngebut!" ujar Jaemin dengan tegas.

Eunsang yang sudah siap dengan helm terpasang dengan benarㅡmengangguk, tanpa menunggu apapun lagi Jaemin mulai menancapkan gas motornya.

Keluar dari area perumahan lelaki itu, Eunsang yang sudah paham dan memperkirakan seberapa kecepatan yang Jaemin kendarai, memegang bahu lelaki itu dengam erat. Benar-benar amat kencang.

Beberapa kali suara klakson pengendara lain berbunyi. Jalanan yang padat Jaemin lewati dengan lincah, motor besar berjenis Triumph Tiger Explorer itu Jaemin gunakan untuk melewati semua kendaraan yang menghalangi jalannya. Eunsang tanpa berbicara apapun hanya bisa berdoa dalam hati untuk keselamatan dirinya dan juga Nancy.

🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft HueningkaiWhere stories live. Discover now